Teknologi Laser Ungkap 5 Peradaban Kuno yang Selama Ini Kasat Mata
Merdeka.com - Dalam beberapa tahun terakhir, para arkeolog beralih menggunakan laser untuk menggali peradaban kuno yang sebelum tidak terlihat pandangan mata.
Teknologi laser yang digunakan adalah LiDAR (light detection and ranging/deteksi cahaya dan jangkauan). Teknologi ini menggunakan pesawat untuk memancarkan laser dari langit ke tanah, menembus kanopi hutan yang tebal dan dalam. Melalui teknologi ini, peneliti punya peta tiga dimensi di bawah vegetasi, mengungkap struktur buatan manusia.
Dari kota bangsa Maya sampai desa terpencil di Amazon Brasil, berikut adalah lima peradaban yang sebelumnya tidak diketahui yang ditemukan melalui teknologi LiDAR yang canggih, dikutip dari laman Business Insider, Selasa (3/1):
-
Bagaimana para arkeolog menemukan artefak kuno? Peneliti di Institut Arkeologi Beijing, Shang Heng menyampaikan, penggalian arkeologi di menara No.121 dan No.120 Tembok Besar menemukan lebih dari 100 benda termasuk senjata dan perlengkapan sehari-hari para penjaga.
-
Apa saja yang ditemukan arkeolog di wilayah Puuc menggunakan sinar laser? Para arkeolog yang bekerja di wilayah Puuc di semenanjung Yucatan, di Meksiko, menemukan sejumlah besar sisa-sisa pemukiman suku Maya kuno dengan menggunakan lidar.Ini termasuk sekitar 1.200 oven di mana makanan dapat disiapkan, teras untuk bertani dan sekitar 8.000 pondasi di mana rumah-rumah dibangun.
-
Bagaimana para arkeolog mempelajari daratan kuno? Namun, sebelum Norman dan timnya melakukan penyelidikan, para arkeolog hanya mampu berspekulasi tentang sifat lanskap pra-Zaman Es yang tenggelam ini, dan ukuran populasinya.
-
Bagaimana cara Arkeolog menemukan artefak? Patung kepala tersebut ditemukan pada Kamis (19/9) saat menjelajahi bagian bangunan Romawi monumental yang baru ditemukan, di selatan pemandian.
-
Bagaimana arkeologi digunakan untuk mempersenjatai sejarah? 'Arkeologi bisa menjadi mekanisme untuk mempertahankan kekuasaan dan kasus ini tidak hanya terjadi di Israel-Palestina,' tulis Leathem. 'Para arkeolog adalah cendekiawan dan pakar masa lalu yang sadar akan cara bukti arkeologis digunakan tidak hanya untuk membentuk sejarah, namun juga mengendalikan dan mempersenjatainya. Itu sebabnya para arkeolog harus angkat bicara tentang Gaza.'
-
Apa yang ditemukan oleh para arkeolog? Para arkeolog bersama 6.500 relawan menemukan sekitar 1.000 gundukan kuburan kuno di Belanda hanya dalam waktu empat bulan.
1. Peradaban bangsa Maya berusia 2.000 tahun di Guatemala utara
Menggunakan getaran laser, peneliti mendeteksi peradaban bangsa Maya berusia 2.000 tahun di Guatemala utara. Peradaban kuno ini berisi hampir 1.000 situs arkeologi.
Berdasarkan peta topografi daerah tersebut, para peneliti menetapkan perabadan ini memiliki lebih dari 417 kota, daerah, dan desa yang menyebar sepanjang 650 mil persegi.
Permukiman warga memiliki puluhan lapangan bola dan gabungan 110 mil jalan lintas yang dapat dilalui, yang memungkinkan bangsa Maya kuno melakukan perjalanan.
Temuan ini dipublikasikan dalam jurnal Ancient Mesoamerica pada Desember.
2. Situs upacara bangsa Maya dan Olmec di Meksiko
Dalam penelitian yang diterbitkan pada Oktober 2021, peneliti menemukan 478 situs Mesoamerika yang diperkirakan berusia antara 2.000 dan 3.000 tahun.
Situs itu membentang sepanjang 32.800 mil persegi di negara bagian Tabasco dan Veracruz, Meksiko, di mana peradaban bangsa Olmec dan Maya berkembang.
Temuan ini membantu para arkeolog menghubungkan kebudayaan Olmec dan Maya.
"Tidak pernah terpikirkan meneliti sebuah area seluas ini beberapa tahun lalu," kata ahli antropologi Universitas Arizona, Takeshi Inomata.
Teknologi LiDAR, lanjut Takeshi, berhasil mentransformasikan arkeologi.
3. Bangunan misterius di tengah hutan Guatemala
Pada 2018, peneliti menggunakan teknologi laser untuk memetakan Peten, Guatemala, di mana bangsa Maya pernah tinggal.
Peneliti menemukan 61.480 ruas jalan yang telah lama hilang, pondasi rumah, benteng militer, dan jalan lintas yang ditinggikan. Temuan ini berasal dari tahun 650 dan 800 SM, pada Periode Klasik Akhir Bangsa Maya.
4. Desa di tengah hutan Amazon
Di wilayah Mato Grasso, Brasil, para arkeolog menggunakan LiDAR untuk menemukan bukti dari 24 situs dengan 81 struktur termasuk jalan yang saling terhubung dan desa berbenteng yang dibangun di atas gundukan.
Peneliti percaya struktur tersebut kemungkinan mendukung peradaban kompleks yang berisi populasi hingga 1 juta orang antara tahun 1250 dan 1500.
Beberapa geoglyph, sebagaimana para arkeolog menyebut situs yang diukir di Bumi, memiliki lebar hingga 1.300 kaki.
Mungkin ada ratusan situs lagi yang tersembunyi di hutan tersebut, menurut Jonas Gregorio de Souza, penulis utama penelitian.
"Tampaknya itu adalah mosaik budaya."
5. Peradaban kuno yang terkubur di Amazon Bolivia
LiDAR mengungkap runtuhan tersembunyi dari 26 situs permukiman masyarakat suku asli di Bolivia. Sembilan di antaranya merupakan temuan baru, yang berkembang di hutan hujan Amazon lebih dari 600 tahun lalu.
Permukiman tersebut berasal dari budaya Casarabe, yang menduduki wilayah dengan luas sekitar 1.700 mil persegi antara tahun 500 dan 1400 SM.
Teknologi ini juga mengungkap platform berundak dan piramida berbentuk kerucut setinggi 72 kaki.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pancaran Sinar Laser Ungkap Berbagai Temuan Bersejarah, Dari Candi Hingga Kota Kuno Suku Maya
Baca SelengkapnyaSulit Dijangkau, Arkeolog Pakai Drone untuk Lihat Isi Gua Prasejarah, Temuan Mereka Mengejutkan
Baca SelengkapnyaBahkan Google yang dianggap punya teknologi canggih, kalah hebat dibandingkan dengan teknologi buatan Arab ini.
Baca SelengkapnyaKota kuno ini tersembunyi di tengah vegetasi yang lebat.
Baca SelengkapnyaDialek misterius nenek moyang kita akhirnya dapat diuraikan sepenuhnya berkat kecerdasan buatan.
Baca SelengkapnyaPendetektor ini juga menemukan dua senjata kuno yang berusia lebih muda dari bros tersebut.
Baca SelengkapnyaDi bawah hutan Meksiko di Semenanjung Yucatan ada sebuah kota bangsa Maya dari masa 1.000 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaTemuan ini mengungkap penggunaan teknik berburu digunakan 10.000 tahun lebih awal daripada yang diketahui sebelumnya.
Baca SelengkapnyaDengan menggunakan detektor logam, seorang arkeolog menemukan sekumpulan benda logam yang tersembunyi di bawah tanah.
Baca SelengkapnyaPermukiman kuno yang ditemukan berasal dari berbagai periode, tertua berusia 6.000 tahun.
Baca SelengkapnyaAda 100 motif lukisan yang ditemukan, sebagian besar berupa gambar hewan.
Baca Selengkapnya