Tentara & Polisi Myanmar Ancam Demonstran Lewat TikTok, "Saya Akan Tembak Siapa Saja"
Merdeka.com - Tentara dan polisi Myanmar mengancam akan menembak para demonstran anti-kudeta lewat media sosial TikTok. Perusahan berbagi video asal China itu mengumumkan akan menghapus konten yang bisa memicu kekerasan.
Kelompok pemantau media digital Myanmar ICT for Development (Mido) mengatakan mereka menemukan lebih dari 800 video pro-militer Myanmar yang berisi kekerasan di tengah meningkatnya demonstrasi berdarah di Negeri Seribu Pagoda itu. Perserikatan Bangsa-bangsa mengatakan sedikitnya 38 demonstran tewas dalam unjuk rasa kemarin.
"Ini hanya puncak dari gunung es," kata Direktur Eksekutif Mido Htaike Htaike Aung, seperti dilansir laman Reuters, Jumat (5/3). Dia juga menuturkan ada ratusan video berisi ancaman terhadap tentara dan polisi di TikTok.
-
Siapa yang terlibat dalam kerusuhan ini? Pada saat itu Maroko adalah protektorat Prancis, dan komisaris Prancis untuk Oujda, René Brunel, menyalahkan kekerasan yang terjadi pada orang-orang Yahudi karena meninggalkan Oujda dan bersimpati dengan gerakan Zionis.
-
Siapa saja yang tewas dalam serangan gerilyawan Indonesia? Letnan Satu Will Schumler dan Wilhelm Jens tewas saat diserang gerilyawan Indonesia di Bogor.
-
Apa yang diminta oleh massa demo? Dalam aksinya, mereka mendesak DPR dan pemerintah untuk segera mengesahkan Revisi UU No. 6 Tahun 2014 tentang Desa.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Siapa saja yang ikut demo? Aksi demo kali ini sangat besar, melibatkan tidak hanya mahasiswa tetapi juga para komika seperti Arie Kriting dan Mamat Alkatiri yang ikut turun berdemo.
-
Siapa yang ikut demo? Pada Minggu (17/3), warga di sepanjang Jalan Godean, tepatnya di Desa Sumberarum, Kecamatan Moyudan, Sleman, bersama satuan Jaga Warga mengadakan arak-arakan dengan membawa banner.
Juru bicara militer dan junta tidak menjawab permintaan tanggapan.
Salah satu video yang beredar akhir Februari lalu memperlihatkan seorang pria memakai pakaian tentara membidikkan senapannya ke arah kamera dan mengatakan : "Saya akan menembak wajah kalian dan saya pakai peluru tajam."
"Saya akan berpatroli malam ini ke seluruh kota dan saya akan menembak siapa pun yang terlihat. Kalau kalian ingin jadi martir saya akan penuhi permintaan itu."
Reuters tidak bisa menghubungi pria di dalam video itu atau orang lain yang muncul di TikTok atau memverifikasi apakah benar mereka anggota tentara.
TikTok menjadi media sosial yang kini banyak menampilkan konten kebencian dan kekerasan di Myanmar.
Facebook kini sudah melarang semua halaman yang yang terkait dengan militer Mayanmar.
Dalam pernyataannya TikTok mengumumkan: "Kami punya Panduan Komunitas yang jelas bahwa kami tidak mengizinkan konten yang menghasut kekerasan dan informasi keliru yang bisa menyakiti. Terkait dengan Myanmar, kami sudah dan terus menghapus konten-konten yang menghasut kekerasan atau menyebarkan informasi salah dan kami terus memantau aktivitas untuk menghapus konten semacam itu yang melanggar aturan panduan kami."
Aturan TikTok menyebut semua video yang menampilkan senjata dilarang kecuali ada di "lingkungan yang aman."
Tenar di kalangan aktivis muda
Menurut lowongan kerja yang ada di LinkedIn kemarin, TikTok saat ini mencari orang untuk posisi manajer kebijakan Myanmar.
Reuters mengulas lebih dari belasan video yang memperlihatkan pria berseragam menampilkan senjata, mengancam akan menyakiti demonstran yang menentang kudeta di Myanmar dan menyerukan pembebasan pemimpin sipil terpilih Aung San Suu Kyi.
Sejumlah video itu dilihat oleh puluhan ribuan orang dan video-video yang sudah dilihat Reuters sudah dihapus pekan ini.
Aplikasi Tiktok mengalami peningkatan unduhan setelah militer Myanmar memblokir Facebook bulan lalu. TikTok masuk dalam 20 aplikasi paling banyak diunduh di Myanmar, menurut data yang ada. Aplikasi ini juga cukup populer di kalangan aktivis muda dengan tagar #SaveMyanmar dilihat lebih dari 805 juta orang.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam insiden itu diketahui telah membuat satu orang warga sipil bernama Raden Barus (61) meninggal dunia dan delapan warga lainnya mengalami luka-luka.
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan memastikan proses hukum terhadap insiden ini terus berjalan.
Baca SelengkapnyaIa menyebut, dari puluhan prajurit yang diamankan itu nantinya akan dipilah. Hal ini untuk mengetahui siapa yang terlibat langsung dalam kejadian tersebut.
Baca SelengkapnyaAksi persekusi dan penganiayaan terhadap mahasiswa Papua yang berunjuk rasa di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaBudi Gunawan menjelaskan saat ini situasi di lokasi bentrok Desa Cinta Adil, Kecamatan Biru-Biru, Deli Serdang, sudah kembali kondusif.
Baca SelengkapnyaBentrokan dua kelompok warga di di Kompleks Perumahan Pemda, Maluku Tenggara menyebabkan satu pelajar tewas.
Baca SelengkapnyaPeran para wanita dibutuhkan dalam menambah personel untuk melawan junta militer Myanmar.
Baca SelengkapnyaBelum ada anggota yang ditahan, sebab proses penyelidikan masih berjalan.
Baca SelengkapnyaBerakhirnya pemberontakan 8888 bukan hanya tragedi kemanusiaan, tetapi juga meninggalkan jejak kelam dalam sejarah Myanmar.
Baca SelengkapnyaMahasiswa memaksa pengungsi naik ke truk yang telah disediakan. Semua barang milik pengungsi ikut diangkut
Baca SelengkapnyaKerusuhan itu terjadi akibat provokasi yang dilakukan sejumlah pihak saat mediasi berlangsung.
Baca SelengkapnyaPrajurit yang diduga terlibat penyerangan itu berasal dari Yon Armed (Batalyon Armed 2/Kilap Sumagan).
Baca Selengkapnya