Tentara Pelajar Ukraina, "Rasanya Sulit untuk Memahami Temanmu Mati dalam Dekapan"
Merdeka.com - Maxsym Lutsyk terlihat lebih tua dan lebih serius daripada di awal invasi Rusia di Ukraina. Pemuda 19 tahun itu cuti dari kuliahnya dan menjadi pejuang sukarelawan.
Pekan lalu, dia menuju garis depan pertempuran di Donbas. Dia berangkat pada malam hari untuk menghindari tembakan artileri, mengantarkan barang kebutuhan untuk unitnya.
Selama tiga minggu, Maxsym dan rekan-rekannya berjuang mempertahankan posisinya. Mereka berada di sebuah bekas pabrik di Rubizhne, kota yang jatuh ke tangan Rusia.
-
Siapa yang punya semangat muda? Individu yang memiliki semangat muda cenderung memiliki keinginan kuat untuk mengeksplorasi berbagai hal baru.
-
Siapa yang tampil dewasa di foto? Sorotan tertuju pada Mikhayla, putri Nia Ramadhani, yang tampil begitu dewasa. Makeup dan gamis yang dikenakannya membuatnya terlihat layaknya seorang wanita dewasa, mencerminkan kecantikan yang diwarisi dari ibunya.
-
Siapa yang menunjukkan semangat aktif di usia tua? Seseorang yang telah lanjut usia justru cenderung ingin lebih aktif, seolah-olah ingin mengingat kembali masa-masa muda mereka.
-
Bagaimana karier militer Try Sutrisno? Try meniti karier militer yang gemilang dan mencapai pangkat Jenderal TNI. Ia menjabat sebagai Panglima Angkatan Bersenjata Republik Indonesia ke-7 dari tahun 1988 hingga 1993. Selama masa jabatannya, ia terlibat dalam banyak operasi militer penting, termasuk dalam penanganan konflik separatis, yang menguji kepemimpinan dan kemampuan strategisnya.
-
Apa itu jiwa muda? Jiwa muda merujuk pada sikap optimis yang menunjukkan semangat, kemampuan untuk beradaptasi, serta rasa ingin tahu yang besar, tanpa memandang usia individu.
-
Siapa yang tampak awet muda? Individu yang tampak awet muda biasanya menjalani gaya hidup yang sehat. Mereka aktif berpartisipasi dalam olahraga atau kegiatan fisik yang mereka sukai.
"Saat itu seperti neraka. Tidak ada posisi yang pas untuk melawan. Kami berada di parit, pondok dari era Soviet, dan stasiun pemadam kebakaran," ujarnya, dikutip dari BBC, Selasa (31/5).
Unitnya menjadi target serangan sekitar 25 kali sehari.
"Salah satu teman saya terbunuh di sana dan mungkin 10 atau 15 orang terluka parah," ujarnya.
Maxsym adalah mahasiswa jurusan biologi. Dia dan teman kampusnya, Dmytro Kisilenko (18) yang jurusan ekonomi mendaftar untuk ikut bertempur setelah Rusia meluncurkan invasinya ke Ukraina.
Selama masa pelatihan singkatnya pada awal Maret lalu, Maxsym membahas soal perang yang telah mengubah segalanya. Dia terdengar jauh lebih dewasa dari usianya.
"Kami tidak bisa bertemu isteri kami, anak-anak kami. Kami tidak bisa menjalankan usaha kami, seperti yang kami lakukan sebelum invasi. Tapi setiap orang mengerti bahwa kami punya misi penting sekarang. Dan kami akan terus menjalankan usaha, membesarkan anak-anak kami. Kami akan mencium istri dan pacar kami setiap kali, tapi setelah perang," ujarnya.
Hidup orang Ukraina berubah ketika Rusia menyerang negara tersebut pada 24 Februari. Begitu juga hidup orang-orang non Ukraina.
Maxsym mempertahankan tekadnya untuk terus. Temannya Dmytro, yang bertempur di Kyiv, tetap berada di ibu kota. Karena mereka masih mahasiswa, tugas di Donbas tidak wajib.
"Selama itu diperlukan untuk bertahan, kami siap membeku di parit, kehilangan pendengaran kami. Kami bahkan siap mati di sana," ujarnya.
"Saya pikir tidak ada cara untuk membuat kesepakatan dengan Putin. Putin hanya mengerti bahasa peluru, darah, kejahatan perang, dan lainnya. Mustahil mengatakan ambil wilayah ini dan perang akan berakhir."
Perang cahaya dan kegelapan
Saat ditanya bagaimana perang telah mengubahnya, Maxsym mengatakan: "Bahkan sekarang saya tidak bisa menjawab Anda dengan tepat karena sangat sulit untuk memahami beberapa teman Anda, mereka meninggal di bahu Anda. Sulit untuk hidup dengan fakta itu dan ketika kami meninggalkan Rubizhne, sulit bagi kami untuk memahami kami telah kalah dalam pertempuran untuk pabrik ini; untuk salah satu kota utama di wilayah Luhansk."
Saat baru menjadi relawan pada Maret, Maxsym tidak memberi orang tuanya apa yang dia lakukan dengan seragam militer itu.
"Sekarang orang tua saya mengerti 100 persen. Saya berusaha menelpon mereka setiap kali saya bisa. Mama saya mengirim beberapa seragam untuk saya dan kakak saya," ujarnya.
"Mereka mengerti. Mereka mendukung saya secara mental dan finansial."
Maxsym meyakini misi yang sedang dijalankan ini.
"Kami berjuang untuk kebebasan seluruh dunia, seluruh dunia yang beradab, dan jika orang berpikir ini perang Ukraina-Rusia, bukan. Ini perang cahaya dan kegelapan antara Rusia dan seluruh dunia."
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sempat melawan, cincin yang dikenakan pelaku tertelan dan masuk ke dalam kerongkongan korban.
Baca SelengkapnyaIsak tangis mewarnai pemakaman Muhammad Naufal Zidan alias MNZ (19) yang dibunuh seniornya, Altafasalya Ardnika Basya alias AAB (23).
Baca SelengkapnyaPemuda ini berjuang selama 2 tahun hingga 10 kali percobaan masuk taruna. Ia pun akhirnya lulus menjadi taruna.
Baca SelengkapnyaMiliter Israel merahasiakan identitas tentaranya yang mati bunuh diri.
Baca SelengkapnyaAda tekad dan usaha yang sudah dilakukan untuk bisa lolos menjadi seorang prajurit TNI.
Baca SelengkapnyaMahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Putu Satria Ananta Rustika (19) alias P, menjadi korban penganiayaan seniornya
Baca SelengkapnyaPendidikannya sempat terhenti setelah sang ayah meninggal dunia
Baca SelengkapnyaKorban meninggal dunia usai mengalami pendarahan di rumah sakit terdekat.
Baca SelengkapnyaOskar Bopi adalah lelaki yang berhasil mewujudkan cita-citanya menjadi tentara karena sebuah pengalaman pahit.
Baca SelengkapnyaKorban saat itu dibawa ke Rumah Sakit Tarumajaya Hospital.
Baca SelengkapnyaSempat melapor ke polisi, namun keluarga korban diarahkan ke Denpom I/Bukit Barisan.
Baca SelengkapnyaSeorang prajurit TNI yatim piatu menceritakan kisah sedihnya saat pelantikan karena tidak ada orang tua yang hadir dan memberikan ucapan selamat
Baca Selengkapnya