Tepat Setahun, Virus Corona Pertama Kali Menginfeksi Manusia pada 17 November 2019
Merdeka.com - Setahun lalu, virus corona baru yang menyebabkan penyakit Covid-19 pertama kali dilaporkan menginfeksi manusia, menandai mulainya pandemi global yang sejauh ini telah membunuh 1,33 juta orang dan menginfeksi 55,1 orang.
Menurut data pemerintah China, kasus pertama virus corona muncul pada 17 November 2019, beberapa pekan sebelum pihak berwenang mengumumkan adanya sebuah penyakit baru.
Dokumen yang dilihat The South China Morning Post awal tahun ini menyatakan tanggal tersebut berdasarkan data pemerintah China.
-
Di mana kasus Covid-19 pertama ditemukan? Menurut pengumuman resmi dari Presiden Joko Widodo, kasus Covid-19 pertama di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Jawa Barat, yang merupakan seorang ibu berusia 64 tahun dan putrinya berusia 31 tahun.
-
Siapa yang mengumumkan kasus Covid-19 pertama di Indonesia? Presiden Jokowi mengumumkan hal ini pada 2 Maret 2020, sebagai kasus Covid-19 pertama di Indonesia.
-
Kapan Covid-19 pertama kali terkonfirmasi di Indonesia? Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
-
Kapan virus muncul? Virus-virus ini dapat menyebabkan penyakit ringan hingga mematikan.
-
Apa saja gejala yang dialami pasien pertama Covid-19? Setelah kembali ke Depok, NT mulai merasakan gejala seperti batuk, sesak, dan demam selama 10 hari. Ia berobat ke RS Mitra Depok dan didiagnosis mengidap bronkopneumonia, salah satu jenis pneumonia yang menyebabkan peradangan pada paru-paru.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Orang yang pertama kali terinfeksi, disebut dengan "pasien nol", merupakan seorang warga Hubei berusia 55 tahun, tapi perihal ini belum dikonfirmasi. Demikian dikutip dari The Independent, Rabu (18/11).
Sementara itu, pemerintah China tidak secara resmi mengidentifikasi kasus positif virus corona sampai 8 Desember 2019. Karena itulah China dianggap berusaha menutupi isu ini pada awal penularan.
Data pemerintah yang bocor belum dirilis ke publik, namun memberikan wawasan berharga bagi para ilmuwan terkait penularan awal virus, yang umumnya dianggap menular dari hewan ke manusia. Sejak epidemi pertama kali dilaporkan di Wuhan pada Januari, para ilmuwan berusaha melacak sumber asli virus corona melalui infeksi awal ini dan kasus lain yang tidak tercatat.
Tahun lalu, pemerintah China mengidentifikasi setidaknya 266 orang yang terinfeksi Covid-19 dan berada di bawah pengawasan medis.
Pada akhir Desember para dokter China menyadari mereka menghadapi sebuah penyakit karena virus novel corona. Staf medis di Wuhan sampai akhir 2019 merawat puluhan pasien yang menderita penyakit seperti pneumonia tanpa diketahui penyebabnya. Para pasien mengalami gejala seperti demam tinggi, batuk, dan gangguan pernapasan.
Tak satu pun dari sembilan kasus pertama yang dilaporkan pada November dikonfirmasi sebagai "pasien nol". Menurut laporan SCMP, kemungkinan ada kasus yang dilaporkan yang terjadi lebih awal dari yang didokumentasikan.
Catatan yang dilihat SCMP menunjukkan sejak pria berusia 55 tahun dari Hubei itu terdeteksi pada 17 November, satu hingga lima kasus baru virus corona dilaporkan setiap hari selama sebulan.
Pada 15 Desember tercatat ada 27 infeksi dan kenaikan kasus harian dua digit pertama tercatat pada 17 Desember. Sampai 20 Desember total kasus yang dikonfirmasi mencapai 60.
Pada 27 Desember saat lebih dari 180 orang telah terinfeksi, Zhang Jixian, seorang dokter dari Rumah Sakit Pengobatan Terpadu China menyampaikan ke otoritas kesehatan penyakit baru itu adalah virus corona baru.
Kepada Xinhua pada April lalu, Jixian mengatakan penyakit itu "tampak seperti flu atau pneumonia biasa." Sampai 1 Januari 2020, ada 381 kasus yang dikonfirmasi.
Menurut WHO, kasus virus corona pertama di China terjadi pada 8 Desember, namun WHO tak melakukan pelacakan sendiri, melainkan bergantung pada informasi yang diberikan pemerintah China.
Sementara itu, dalam dokumen yang lebih kontradiktif, sebuah laporan yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet mencatat pasien paling awal pada 1 Desember di Rumah Sakit Jinyintan di Wuhan, sementara dokter di Wuhan mengatakan mereka tidak mengetahui penyakit tersebut hingga akhir Desember.
Pertengahan Januari, otoritas kesehatan di Wuhan masih mengklaim hanya ada 41 kasus virus corona yang dikonfirmasi.
Di tempat lain, para ilmuwan menemukan virus corona muncul di Italia beberapa bulan sebelum wabah di negara itu dilaporkan. Penelitian baru menemukan antibodi Covid-19 dalam sampel darah ada sejak September tahun lalu.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Virus yang sudah merebak di China ini disebut-sebut mirip Covid-19.
Baca SelengkapnyaGejala HMPV memang seperti batuk, demam, mungkin sesak dan nyeri dada.
Baca SelengkapnyaKasus pneumonia tengah melonjak di China sejak pertama kali dilaporkan pada 13 November 2023.
Baca SelengkapnyaTemuan ini dilaporkan Dinas Kesehatan DKI Jakarta pada Oktober 2023.
Baca SelengkapnyaKasus pneumonia misterius baru-baru ini menghebohkan China.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaMerdeka.com menangkap berbagai momen dramatis pandemi Covid-19 sepanjang tiga tahun melanda Indonesia. Berikut foto-fotonya:
Baca SelengkapnyaKasus flu kembali marak di Tiongkok pada penghujung tahun 2024 ini. Banyak warga Tiongkok mengingat lagi awal terjadinya Covid-19 lalu.
Baca SelengkapnyaWabah virus HMPV melanda China lima tahun setelah pandemi Covid-19, menyebabkan peningkatan jumlah kasus dan meningkatkan kewaspadaan di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaPeneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.
Baca SelengkapnyaKemenkes RI sudah mengirimkan vaksin Inavac ke Dinkes Sumsel.
Baca SelengkapnyaVirus HMPV pertama kali dilaporkan dalam jurnal ilmiah pada tahun 2001 dan kemungkinan sudah menyebar di berbagai negara termasuk Indonesia.
Baca Selengkapnya