Terapis cantik obati pasien sambil bugil

Merdeka.com - Sarah White mengklaim dirinya sebagai Naked Therapist. Wanita asal New York itu menggunakan terapi rangsangan sebagai upaya untuk membantu kliennya keluar dari masalah.

Sarah, 28, mengatakan kepada news.com.au bahwa dia telah membantu lebih dari 1.000 pria dengan terapi uniknya. Selama sesi terapi - selama satu jam, dia akan meminta klien menanggalkan seluruh pakaian mereka. Begitu juga dengan dirinya.

Selama sesi terapi berlangsung, dia dan kliennya akan bugil. Namun, Sarah menyangkal adanya simulasi seks di antara mereka.

"Mereka diperbolehkan untuk menyentuh diri mereka sendiri dengan cara apa pun yang mereka inginkan, dan mereka juga yang menentukan akhirnya," jelas Sarah.

Sarah juga akan melakukan hal yang sama. Dia akan menyentuh dirinya dengan caranya sendiri. Hal itu dilakukannya untuk menunjukkan kepada kliennya bahwa dia menikmati dirinya sendiri dan merasa santai.

Ketika diminta untuk menjelaskan filosofi di balik terapi uniknya, Sarah menjelaskan bahwa gairah seksual menjadi pusat kognisi manusia yang harus tetap terbuka dan diterima dalam konteks terapi, jika dia ingin kliennya benar-benar sampai ke dasar perasaan mereka.

"Meminta seorang pria untuk berbagi perasaannya dalam suatu lingkungan di mana gairah seksual dilarang adalah seperti mencoba mengajarinya berenang di darat," tambahnya.

Sarah juga mengelompokkan kliennya dalam empat kategori; pria yang penasaran/penakut; pria yang tidak percaya diri/pemalu; pria yang tidak termotivasi/depresi;pria yang terobsesi seksual/frustrasi.

Dia mengatakan konsep unik yang diusungnya berhasil membuat "perbedaan besar" pada kedalaman percakapan yang dilakukannya dengan klien. Sarah pun mengaku telah memiliki dialog intim dengan sejumlah pria yang tak terhitung jumlahnya, di mana mereka telah berbicara kepadanya tentang hal-hal yang tidak pernah mereka katakan kepada siapa pun dalam hidup mereka.

Selain itu, Sarah juga mengatakan bahwa dia sering membantu kliennya yang mengalami kecanduan seks dan pornografi.

Sarah, yang memiliki gelar Bachelor of Science di jurusan Biologi, mengatakan bahwa para pria juga membutuhkan terapi. Sebab menurutnya, pria juga memiliki banyak masalah, seperti kecanduan, bunuh diri, pembunuhan, dll.

Namun mereka tidak mungkin pergi ke terapis, kecuali istri atau hakim memaksa mereka untuk melakukannya. Berdasarkan fakta itu, Sarah pun terdorong untuk membantu para pria untuk menggunakan pengalaman intim itu untuk tujuan terapeutik yang berharga. (mdk/des)