Terjadi penembakan brutal di perguruan tinggi Crimea, 19 orang tewas
Merdeka.com - Seorang mahasiswa melakukan penyerangan secara membabi buta di sebuah perguruan tinggi di Crimea, Rabu (17/10). Dalam insiden ini, 19 orang dilaporkan tewas, sementara puluhan lainnya luka-luka.
Pemimpin Crimea Sergei Aksyonov mengatakan, jumlah korban tewas mencapai 18 orang ditambah pelaku yang diketahui bunuh diri setelah melakukan penyerangan keji itu.
Dia menambahkan, 53 orang terluka dalam serangan itu. 12 Di antaranya berada dalam kondisi yang sangat serius.
-
Kenapa pelaku menikam mahasiswa? 'Motifnya, pelaku merasa ditipu dan sakit hati kepada korban,' ungkapnya.
-
Apa yang terjadi pada mahasiswa tersebut? Mahasiswa bernama Alwi Fadli tewas ditikam oleh pria inisial P (23) yang hendak menyewa kekasihnya terkait prostitusi online.
-
Siapa yang menjadi korban serangan? Menurut informasi, suara tersebut berasal dari bom yang diledakan oleh Israel dan menargetkan para pengungsi yang berada di bangunan tersebut.
-
Siapa yang membunuh mahasiswi itu? 'Kita segera gelar perkara. Yang pasti pelaku sudah kita amankan,' kata Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota Kompol Rizka Fadhila, Selasa (12/12). Berdasarkan informasi dihimpun, tersangka pelaku berinisial D. Dia merupakan mantan pacar korban.
-
Siapa mahasiswa yang tewas di Bali? Mahasiswa asal Tapanuli Utara, Sumatera Utara, Aldi Sahilatua Nababan (23) ditemukan tewas di kamar indekosnya di Bali.
-
Siapa korban penembakan? Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar tega menembak mat temannya sendiri, Kasat Reskrim Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar.
Dikutip dari Channelnewsasia, Kamis (18/10), Komite Investigasi Rusia menyebutkan, pelaku penembakan adalah Vladislav Roslyakov. Remaja 18 tahun, seorang mahasiswa perguruan tinggi.
Identitas pelaku didapat dari rekaman kamera keamanan dan kemudian ditemukan tewas dengan luka tembak saat berada di perpustakaan kampus.
"Apa yang mendorong orang ini untuk melakukan ini, saya tidak tahu," kata Aksyonov yang menegaskan pelaku bukan asli Crimea.
Dia menambahkan, pelaku yang juga siswa tahun keempat di kampus tersebut tidak pernah berbuat ulah selama ini. Para guru juga tak curiga dengan tingkah laku pelaku.
Tapi memang, remaja itu diketahui telah memperoleh lisensi senjata secara legal. Polisi pun menjamin, akan mengungkap aksi penembakan ini secara transparan. Polisi juga telah mendatangi rumah orang tua Roslyakov tak berselang lama setelah pembunuhan.
Saksi dengar ledakan
Para saksi mengatakan, penyerang melepaskan tembakan. Ada juga saksi yang mengaku mendengar ledakan.
Seorang mahasiswa di perguruan tinggi yang meminta untuk tidak disebutkan namanya mengatakan kepada AFP: "Saya berada di kelas ketika saya mendengar suara tembakan di lantai pertama,"
"Ketika kita semua berlari keluar ke koridor, ada orang lain berlari dan berteriak bahwa seorang pria dengan senapan mesin secara acak menembak semua orang secara bergantian," kata saksi.
penyerangan di kampus crimea ©2018 Merdeka.com/AFP
"Kemudian ledakan yang kuat meledak, tetapi alhamdulillah, saya sudah berada di luar dan melihat orang-orang kami terlempar keluar jendela oleh gelombang ledakan," katanya, sambil menambahkan bahwa bagian dari bangunan itu runtuh.
Saksi lain yang memberi namanya sebagai Sergei dan yang bekerja di dekatnya mengatakan dalam sebuah video di situs web Kerch.tv mengaku mendengar 'ledakan dan tembakan'.
Sergei, yang bajunya berlumuran darah, mengatakan para korban "Dibawa pergi dengan transportasi umum, minibus dan bus, dengan dua atau tiga orang di setiap ambulans," katanya.
"Mereka anak-anak dan staf," kata saksi. "Aku melihat orang tanpa kaki, tanpa lengan," kata dia.
Tragedi mengerikan
Komite Investigasi mengatakan sebagian besar korban adalah remaja. Aksyonov mengumumkan tiga hari berkabung untuk mengenang para korban dalam tragedi yang mengerikan ini.
Presiden Rusia Vladimir Putin, yang berada di resor Laut Hitam Sochi, menggambarkan pembunuhan itu sebagai 'peristiwa tragis', berbicara dalam konferensi pers bersama dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi.
"Sudah jelas bahwa itu kejahatan, motif dan versi yang mungkin untuk tragedi ini sedang diperiksa secara hati-hati," kata Putin.
"Saya ingin menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban dan mengungkapkan harapan bahwa korban yang terluka pulih secepat mungkin," kata presiden, menyerukan diam satu menit untuk mengheningkan cipta.
Serangan di sekolah
Serangan oleh remaja yang tidak puas di sekolah dan akademi mereka telah menjadi berita utama baru-baru ini di Rusia.
Pada bulan Januari, seorang siswa sekolah menyerang seorang guru dan teman-temannya dengan kapak di Siberia dan mencoba membakar gedung sekolah sebelum akhirnya bunuh diri.
Pada bulan April, seorang siswa sekolah menikam guru dan siswa lainnya di Pegunungan Ural dan kemudian membakar sebuah ruang kelas.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Suasana sangat mencekam hingga membuat orang-orang panik saat mendengar rentetan suara tembakan.
Baca SelengkapnyaPelaku mengakui telah melakukan penusukan di luar sekolah kejuruan di China, dan polisi menyatakan ia tidak ragu-ragu dalam melakukannya.
Baca SelengkapnyaPenambakan brutal yang menewaskan tiga orang terjadi di Rotterdam, Belanda. Pelakunya merupakan seorang mahasiswa.
Baca SelengkapnyaSeorang mahasiswa berinisial SS menjadi korban pembacokan oleh orang tak dikenal (OTK) di kawasan Cipayung, Jakarta Timur, Senin (26/8) malam.
Baca SelengkapnyaTiga Pemuda Palestina Ditembak di AS, Dua Korban Kritis
Baca SelengkapnyaSeorang pelajar tewas akibat disabet celurit oleh gerombolan pelajar di Jalan Pasar Lama, Desa Benteng, Kecamatan Ciampea, Kabupaten Bogor, Jumat (1/12).
Baca SelengkapnyaPihak keluarga korban sebelumnya mengancam menuntut kampus dan mendesak pelaku penganiayaan dihukum berat.
Baca SelengkapnyaDugaan penganiayaan itu dikuatkan temuan sementara kepolisian pada tubuh korban terdapat luka lebam.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi di lingkungan kampus pada Jumat (3/5) pukul 08.00 WIB.
Baca SelengkapnyaSekelompok pria bersenjata yang melakukan penembakan massal itu turut melemparkan peledak yang memicu kebakaran dahsyat.
Baca SelengkapnyaSeorang mahasiswa berusia 32 tahun melepaskan tembakan di kampusnya hingga menewaskan dua orang.
Baca SelengkapnyaSebanyak 20 orang termasuk dua anak-anak tewas dan 111 orang luka-luka usai serangan Ukraina.
Baca Selengkapnya