Tersangka pemerkosa dua gadis India tidak akan dihukum
Merdeka.com - Para penyelidik India hari ini mengatakan lima pria tersangka pemerkosa dan pembunuh dua gadis yang tewas digantung di sebuah pohon mangga Mei lalu tidak akan dituntut dengan dakwaan hukuman.
Dua kakak-adik sepupu, Murti dan Pushpa, berusia 14 dan 15 tahun, ditemukan tewas digantung di pohon mangga di Desa Katra di sebelah utara Negara Bagian Uttar Pradesh Meli lalu.
Peristiwa itu memicu kemarahan nasional setelah diketahui polisi menolak menyelidiki kasus itu karena korban berasal dari kasta rendah.
-
Gimana alibi didukung? Saksi, catatan CCTV, atau bukti lainnya dapat menjadi elemen yang memperkuat alibi.
-
Mengapa klaim tersebut diragukan? Dalam artikel juga tidak ditemukan adanya narasi yang menyebut Jokowi dan Listyo SIgit mencopot Polda Jabar karena membatalkan sidang tersangka Pegi.
-
Apa yang diselidiki KPK? Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terus menyelidiki dugaan kasus korupsi pengadaan lahan proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS).
-
Apa kasus yang sedang diselidiki? Pemerasan itu berkaitan dengan penanganan kasus dugaan korupsi di Kementan tahun 2021 yang tengah ditangani KPK.
-
Kenapa opini sulit dibuktikan? Opini merupakan hasil dari pemikiran seseorang yang belum tentu kebenarannya.
-
Siapa saja yang menjadi tersangka? Chandrika Chika dan lima orang rekannya telah resmi dijadikan tersangka dalam kasus penyalahgunaan narkoba.
Tiga kakak-adik laki-laki, Pappu, Awadhesh, dan Urvesh, berasal dari kasta dominan Yadav, kemudian segera ditangkap dan mengakui perbuatan mereka, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Selasa (26/8).
Dua polisi juga ditangkap karena dianggap mengabaikan laporan orangtua korban saat anak mereka hilang.
Namun Biro Penyelidik Pusat (CBI), badan penyelidik tertinggi di India, mengatakan tersangka belum akan didakwa dengan tuntutan-tuntutan.
CBI mengatakan masih belum cukup bukti untuk mendakwa tersangka
"Berdasarkan penyelidikan kami, kami tidak akan mengajukan tuntutan pada tahap ini," kata juru bicara CBI Kanchan Prasad.
Keluarga korban diketahui berasal dari komunitas Dalit, yang dikatakan sebagai komunitas 'tak tersentuh', dan dianggap sebagai yang terendah dalam sistem kasta India kuno.
Data menunjukkan tindak pemerkosaan terjadi saban 22 menit di India. (mdk/fas)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi menghentikan penyelidikan kasus dugaan pelecehan seksual yang dilaporkan mahasiswi kampus ternama yang sedang menjalani program PKL di salah satu hotel.
Baca SelengkapnyaMenurut Susno Duadji, tidak ada pembunuhan dalam kasus Vina
Baca SelengkapnyaPegi Setiawan sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka kasus pembunuhan Vina Cirebon oleh Polda Jabar.
Baca SelengkapnyaMantan Kabareskrim Polri, Komjen Pol Purn. Susno Duadji merespons soal kasus kematian Vina dan Eky di Cirebon.
Baca SelengkapnyaHakim menyatakan proses penetapan Pegi Setiawan sebagai tersangka pembunuhan Vina dan Eky di Cirebon, Jawa Barat tidak sah.
Baca SelengkapnyaKuasa hukum korban menegaskan, pelaporan yang dilayangkan ke Polda Metro Jaya sama sekali tidak ada sangkut-pautnya dengan proses pemilihan rektor Universitas P
Baca SelengkapnyaMelalui putusan tersebut, hakim meminta Polda Jawa Barat yang menangani kasus pembunuhan Vina Cirebon untuk membebaskan Pegi Setiawan.
Baca SelengkapnyaMereka siap melakukan sumpah pocong karena berdalih bukan pelakunya.
Baca SelengkapnyaToni RM selaku pengacara Pegi melayangkan tuntutan ganti rugi kepada Polda Jabar sebesar Rp175 juta
Baca SelengkapnyaHakim menilai, penetapan tersangka Pegi Setiawan dalam kasus pembunuhan Vina dan Eky Cirebon tidak sah.
Baca SelengkapnyaKasus pelecehan yang sudah mangkrak sejak 2021 yang dilaporkan oleh seorang ibu di Medan akhirnya dihentikan oleh penyidik.
Baca Selengkapnya