Tidak hafal Alquran, seorang anak dibunuh ibunya
Merdeka.com - Perbuatan dilakukan seorang ibu asal Wales ini terbilang keji. Dia tega membunuh darah dagingnya sendiri lantaran tidak bisa menghafal Alquran.
Surat kabar The Daily Mail melaporkan, Jumat (3/11), Sara Ege (32 tahun) tega memukuli anaknya Yaseen Ali masih berusia tujuh tahun dengan palu hingga tewas. Dia kemudian membakar tubuh anaknya untuk menutupi tindakannya itu.
Sebelumnya, kematian Yaseen dianggap karena mengalami kecelakaan setelah rumahnya terbakar. Namun, ketika pemeriksaan ulang sebab kematiannya, Yaseen diketahui sudah meninggal sebelum tubuhnya terbakar.
-
Siapa yang dibunuh secara sadis? Hasil analisis menunjukkan, kedua mumi laki-laki ini mengalami kematian di tempat akibat tindakan kekerasan yang disengaja.
-
Siapa yang membunuh anak singa? Pejantan biasanya mengusir anak-anaknya untuk menghindari persaingan, sementara singa-singa muda mencari kebanggaan baru yang bisa mereka klaim. Pejantan yang berhasil mengambil alih kebanggaan baru sering membunuh anak-anak dari pejantan sebelumnya untuk menghilangkan pesaing dan memicu birahi betina kembali.
-
Apa yang dilakukan pelaku pada korban? 'Korban meninggal akibat kekerasan. Ini peristiwa pembunuhan dengan tindak kekerasan, ditali, dicekik. Kami penyidik melakukan penyidikan pembunuhan, tidak soal lain,' kata Endriadi.
-
Bagaimana ibu itu mengurung putranya? Ia mengungkapkan kepada pihak kepolisian bahwa selama bertahun-tahun, ia telah berupaya menyelamatkan putranya melalui berbagai cara, termasuk mengirimnya ke lebih dari 10 pusat rehabilitasi di seluruh negeri.
-
Apa yang dilakukan pelaku kepada korban? Mereka melakukan tindakan kekerasan fisik kepada korban.
-
Kapan pembunuhan keluarga itu terjadi? Kejadian mengerikan ini berlangsung pada Zaman Batu sekitar 5.000 tahun lalu.
Sara juga dituduh telah menyiksa anaknya selama berbulan-bulan sebelum akhirnya meninggal. Diduga, Sara memukuli Yaseen dengan palu dan mengurung dia di gudang jika gagal menghafal Alquran.
Pengadilan Cardiff mendapat laporan Sara dan suaminya Yusuf Ege telah mendaftarkan Yaseen untuk mengikuti pengajian di sebuah masjid setempat. Mereka berharap anaknya itu menjadi Hafiz atau seorang dapat menghafal Alquran.
Dalam sebuah rekaman video saat sesi penyelidikan Sara mengatakan kepada polisi dia menargetkan anaknya itu menghafal 35 halaman Alquran dalam tiga bulan. "Saya semakin frustasi jika dia tidak bisa membaca dengan benar. Ini membuat saya semakin marah dan ingin memukulnya," ujar Sara.
Namun, Yaseen memang tidak pandai membaca Alquran. Ini terlihat setelah setahun dia baru belajar satu surat saja. Kemarahan Sara dilampiaskannya dengan memukul Yaseen dengan palu dan sandal. Dia juga suka menghukum Yaseen dengan memaksanya push up.
Pengadilan mendapat laporan, sebulan setelah kematian Yaseen, Sara sempat mengatakan kepada dokter tindakannya itu dilakukan lantaran disuruh oleh setan.
Sara menolak dakwaan telah membunuh Yaseen dan membakar tubuhnya untuk menyembunyikan perbuatannya. Suaminya juga membantah tuduhan telah membiarkan kematian Yaseen lantaran tidak memberhentikan tindakan istrinya itu. (mdk/has)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Istrinya tengah menjalani rawat jalan sejak mengidap ODGJ enam bulan lalu.
Baca SelengkapnyaAtas rekomendasi dokter, ibu muda rekomendasi dokter, ibu muda itu membutuhkan perawatan sekitar dua minggu.
Baca SelengkapnyaPotret Muhammad Rauf (13) korban penganiayaan dan pembunuhan ibu kandungnya sendiri.
Baca SelengkapnyaSaat jasadnya ditemukan warga, korban sudah dalam kondisi berlumuran darah.
Baca SelengkapnyaKasat Reskrim Polres Sumbawa, Iptu Regi Halili mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, serta ahli medis.
Baca SelengkapnyaPolisi menemukan fakta penyebab anak di Duren Sawit bunuh ayah kandung
Baca SelengkapnyaKasus ini terungkap setelah ayah kandung korban mencari anaknya.
Baca SelengkapnyaPada saat kejadian tragis itu berlangsung, adik AAMS berada di lokasi juga.
Baca SelengkapnyaOrang tua korban sudah ditetapkan sebagai tersangka atas kematian anak kandungnya.
Baca SelengkapnyaSuami tidak pernah membawa istri berobat karena hanya menganggap mengalami gangguan pikiran sesaat.
Baca SelengkapnyaDi hari kejadian, ibu tersebut juga sempat terlibat pertengkaran dengan mertuanya.
Baca Selengkapnyapembunuhan terjadi di rumahnya, Kamis (11/1) pukul 21.30 WIB. Saat itu, korban, SR, sedang tidur sendirian di kamar belakang
Baca Selengkapnya