Tiga Polisi Prancis Ditembak Mati Saat Tangani Laporan KDRT
Merdeka.com - Seorang pria bersenjata di pusat Prancis menembak mati tiga anggota polisi hingga tewas dan seorang lainnya terluka pada Rabu. Para polisi ditembak saat menghadapi pria bersenjata ini sebagai tanggapan adanya panggilan darurat KDRT. Insiden ini merupakan serangan paling mematikan selama bertahun-tahun dalam proses penegakan hukum di Prancis, di luar peristiwa terorisme.
Pelaku, seorang pria 48 tahun diketahui pihak berwenang karena kasus perselisihan hak asuh anak, ditemukan tewas beberapa jam setelah melarikan diri dari rumah di dusun kecil dekat Saint-Just, sebuah desa yang berpenduduk sekitar 160 orang di selatan kota Clermont-Ferrand. Hal ini disampaikan Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin di Twitter.
“Si gila ditemukan tewas,” ujarnya, menambahkan dia sedang menuju TKP, dikutip dari France 24, Kamis (24/12).
-
Bagaimana anggota polisi terluka? Dia memaparkan, provokator dalam peristiwa itu sudah diamankan di Polresta Jambi.
-
Siapa yang tewas dalam kontak senjata? 'Adapun identitas KKB yang tewas yakni, Oni Kobagau, Jaringan Belau, Agustia, dan Ones,' tutur Faizal kepada wartawan, Rabu (24/1/2024).
-
Kenapa mereka ditembak? Pelaku penembakan terhadap tiga orang pemuda asal Peboko, Kelurahan Kefamenanu Utara, Kecamatan Kota Kefamenanu, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT), ditangkap.
-
Siapa yang mengeluarkan pistol? Saat pelaku mengeluarkan senjata api, warga yang berkerumun di sekitar lokasi kejadian langsung berlarian karena ketakutan.
-
Apa yang ditembak? Tiga pemuda yang menjadi korban penembakan yakni RS, DS dan YL.
-
Siapa yang menyerang Polisi? 'Itu bukan orang tidak dikenal itu, keluarga tersangka (yang menyerang). Ditangkap di rumah, kemudian dibawa, diborgol teriak-teriak dia. Begitu ceritanya,' kata dia.
Darmanin tak memberikan rincian lebih jauh bagaimana pelaku meninggal, tapi seorang sumber kementerian mengatakan kepada AFP, pria tersebut ditemukan tewas di dalam kendaraannya dan diperkirakan bunuh diri.
Pria tersebut menembak dua petugas yang tiba di rumah yang melaporkan KDRT pada dini hari setelah mendapat laporan adanya kekerasan.
Satu anggota langsung tewas seketika dan lainnya ditembak di paha sebelum pria tersebut membakar rumah, di mana seorang perempuan memanjat atap rumah untuk menyelamatkan diri.
Anggota polisi dan pemadam kebakaran segera menuju TKP, dan semua jalan menuju TKP ditutup, menurut kantor kejaksaan di Clermont-Ferrand.
Menurut jaksa, dua korban polisi lainnya mencoba menolong rekan polisi mereka yang ditembak dengan menghubungi petugas penyelamat, namun kemudian ditembak mati pelaku. Rumah tersebut habis dilalap api tapi perempuan yang memanjat atap selamat dan sedang diperiksa polisi.
Anggota polisi yang terbunuh berasal dari kepolisian militer Prancis yang bertugas di wilayah pinggiran. Mereka adalah Arno Mavel (21), Remi Dupuis (37), dan Cyrille Morel (45).
“Pasukan keamanan kita mempertaruhkan nyawa untuk melindungi kita. Ini adalah pahlawan kita,” kata Presiden Prancis, Emmanuel Macron di Twitter.
Di luar serangan teroris, penembakan anggota polisi di Prancis relatif jarang terjadi.
Mei lalu, seorang pria menembak polisi dari rumahnya di wilayah Gironde, darat daya Prancis, melukai satu orang anggota polisi. Saat akan menembak lagi, pria ini ditembak mati petugas.
Pada Juni 2012, dua orang petugas polisi perempuan meninggal di Collobrieres, di selatan Prancis, saat menengahi perselisihan antar tetangga. Pada Oktober lalu, dua orang polisi yang menyamar ditembak selama operasi pengawasan di pinggiran Paris.
Namun pasukan keamanan Prancis mengatakan mereka kerap menjadi target serangan dalam beberapa tahun terakhir saat mereka berjuang memenuhi janji Presiden Macron untuk mengurangi kejahatan dan kerawanan.
Pemerintah berjanji meningkatkan anggaran dan mengesahkan UU keamanan baru untuk melindungi petugas polisi saat bertugas, sebuah langkah yang banyak dikritik dan dinilai sebagai upaya melindungi polisi dari pengawasan masyarakat setelah adanya beberapa laporan kebrutalan polisi.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Seorang bandar judi dadu di Musi Rawas Utara (Muratara), Sumatera Selatan, tewas ditembak setelah menikam tiga personel kepolisian yang menggerebek lapaknya..
Baca SelengkapnyaSejumlah pihak di Prancis malah melakukan penggalangan dana untuk polisi pelaku pelaku penembakan remaja 17 tahun.
Baca SelengkapnyaPolisi menyebut anggotanya menembak korban dua kali hingga mengenai tiga korban yang sedang berboncengan motor.
Baca SelengkapnyaTersangka ditembak karena melawan ketika diminta menunjukkan lokasi pelaku lain.
Baca SelengkapnyaKerusuhan semakin memanas dan meluas ke berbagai kota di Prancis.
Baca SelengkapnyaSeorang warga Boyolali, Jawa Tengah, bernama Yudha Bagus Setiawan (32), dilaporkan meninggal dunia diduga akibat ditembak orang tak dikenal.
Baca SelengkapnyaAnggota TNI AL Koptu SB diamankan Pomal Lantamal VI Makassar karena menembak dua warga, SR (19) dan FL (16).
Baca SelengkapnyaKekacauan yang berlangsung selama tiga malam ini menewaskan sedikitnya 4 orang. Prancis pun menetapkan keadaan darurat di pulau itu.
Baca Selengkapnya"Kasus ini sangat memprihatinkan, korban tewas sia-sia karena perilaku oknum yang brutal," kata Habiburokhman.
Baca SelengkapnyaGamma Rizkynata Oktafandy atau GRO (17) siswa SMKN 4 Semarang tewas terkena tembakan Aipda Robig.
Baca SelengkapnyaPeristiwa tersebut terjadi di perkebunan kopi milik warga tepatnya Kelurahan Puguk Kecamatan Seluma Utara, Bengkulu
Baca SelengkapnyaPolitisi Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini mengatakan, senjata api itu seharusnya digunakan oleh aparat bila dalam kondisi terdesak dan darurat
Baca Selengkapnya