Ilmuwan Latih Tikus untuk Selamatkan Korban Gempa
Merdeka.com - Untuk menyelamatkan korban bencana gempa yang terjebak di dalam reruntuhan bangunan, tidak hanya dibutuhkan tim SAR manusia. Kini tikus bisa diterjunkan untuk membantu proses pencarian dan evakuasi korban.
Tikus-tikus ini dilatih oleh APOPO, organisasi nirlaba dari Belgia. Tikus ini dilengkapi tas punggung yang membantu tim SAR mencari korban selamat yang terjebak reruntuhan di zona bencana.
"Tikus tipikalnya itu sangat penasaran dan suka menjelajah, dan itu kunci dari pencarian dan penyelamatan," jelas ilmuwan peneliti perilaku dan pemimpin proyek penelitian, Donna Kean, dikutip dari CNN, Selasa (25/10).
-
Siapa yang bantu tim evakuasi? Dalam pencarian dan evakuasi korban, tim gabungan di Sumatera Barat juga turut dibantu kantor SAR Bengkulu, kantor SAR Jambi dan Kantor SAR Medan.
-
Bagaimana tim SAR menemukan korban? Seorang pendaki belum ditemukan. pencariannya akan dilanjutkan hari ini dengan menurunkan 50 tim gabungan untuk menyisir lokasi yang belum ditelusuri kemarin.
-
Bagaimana tikus bisa bertahan hidup di ketinggian? Penemuan ini memunculkan pertanyaan penting tentang bagaimana mamalia bisa bertahan hidup di lingkungan yang tandus, dengan suhu yang tidak pernah di atas titik beku dan kadar oksigen yang sangat rendah.
-
Siapa yang terlibat dalam evakuasi korban? Mereka menggenapi ratusan personel tim SAR gabungan yang sudah lebih dulu berada di lokasi, terdiri dari Kantor SAR Gorontalo, Korem, Kepolisian Daerah, Palang Merah Indonesia, Kelompok Pencinta Alam, serta grup relawan dan lainnya.
-
Di mana tikus ditemukan? Penemuan mencengangkan telah ditemukan di Puna de Atacama, sebuah wilayah tandus yang melintang di antara Chili dan Argentina.
-
Bagaimana korban gempa bisa bertahan hidup? Menurut ahli, seseorang dapat bertahan selama satu minggu atau lebih di bawah reruntuhan bangunan setelah gempa. Akan tetapi, hal ini tergantung pada sejauh mana cidera yang dialami, kondisi tempat terperangkap, faktor akses terhadap air, udara, dan cuaca.
Kean mengatakan, selain semangat menjelajahnya, ukurannya yang kecil dan indera penciuman yang sangat tajam membuat tikus bisa menemukan benda-benda di ruangan sempit.
Saat ini tikus-tikus ini dilatih untuk menemukan korban selamat di zona bencana buatan. Pertama-tama, hewan pengerat ini harus menemukan target korban di sebuah ruangan kosong, menarik tombol dalam rompi mereka yang bisa menghasilkan suara, dan kembali ke pangkalan di mana tikus-tikus ini akan diperlakukan dengan baik.
APOPO bekerja sama dengan Universitas Teknologi Eindhoven untuk mengembangkan tas punggung yang dipakai tikus tersebut. Tas punggung itu dilengkapi kamera, mikrofon dua sisi, dan pemancar lokasi untuk membantu responder pertama berkomunikasi dengan korban selamat.
"Bersama dengan tas punggung dan pelatihan, tikus sangat berguna untuk pencarian dan penyelamatan," kata Kean.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi ini seakan mencerminkan betapa pentingnya peran petugas pemadam kebakaran yang berhasil memberikan rasa aman dan mengatasi berbagai tantangan sehari-hari.
Baca SelengkapnyaDamkar Kabupaten Badung, Bali melakukan evakuasi ular piton yang masuk ke saluran pembuangan air di toilet.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini, ilmuwan dikejutkan dengan penemuan 13 sisa-sisa mumi tikus di lokasi yang sangat tidak terduga.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi pekerja yang sedang betulkan pompa air dan terjatuh ke sumur, berlangsung dramatis.
Baca SelengkapnyaBerikut fakta yang ditemukan ilmuwan mengenai tikus bisa tinggal di Mars.
Baca SelengkapnyaProses evakuasi terkendala air tanah yang keruh serta lubang yang sempit
Baca SelengkapnyaAnjing dan kucing itu terlantar setelah orang-orang meninggalkan desa untuk mengungsi akibat erupsi Gunung Ruang.
Baca SelengkapnyaPenyelamatan berlangsung dengan menggunakan bantuan alat berat ekskavator.
Baca SelengkapnyaSebuah temuan baru dari para ilmuan mengungkap kecanggihan dunia pengobatan di bangsa semut.
Baca SelengkapnyaBanyak yang penasaran apakah harus memberi uang kepada petugas Damkar usai dimintai bantuan?
Baca SelengkapnyaEvakuasi dimulai pada tanggal 18 Agustus pukul 13.00 WIB, dari pintu rimba menuju Shelter satu dan berakhir pukul 19.00 WIB di Shelter tiga.
Baca SelengkapnyaBanyak yang memuji aksi petugas damkar yang selalu siap siaga dan melaksanakan tugasnya dengan baik.
Baca Selengkapnya