Tim ahli dari Prancis bantu cari kotak hitam AirAsia QZ8501
Merdeka.com - Badan penyelidik kecelakaan Prancis (BEA) akan menurunkan tim ahli pencari kotak hitam dan berbagai peralatan canggih buat membantu mencari kotak hitam pesawat AirAsia QZ8501.
Menurut BEA tim mereka akan tiba hari ini, seperti dilansir koran the Star, Jumat (2/1). BEA selama ini selalu ikut menyelidiki kecelakaan pesawat Airbus di mana pun terjadi karena pesawat jenis itu buatan Prancis.
"Pada pagi 2 Januari waktu setempat, sebuah kapal akan membawa tim ke lokasi pencarian. Mereka dilengkapi peralatan pencari kotak hitam, termasuk hidropon, untuk melacak gelombang akustik dari dua kotak hitam itu," kata pernyataan BEA.
-
Di mana pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? Pesawat AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Kapan pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Apa yang terjadi pada AirAsia QZ8501? AirAsia QZ8501 adalah penerbangan yang mengalami kecelakaan pada tanggal 28 Desember 2014.
-
Kenapa pesawat AirAsia QZ8501 jatuh? AirAsia QZ8501 jatuh di Selat Karimata pada 28 Desember 2014 karena penyebab utamanya adalah kesalahan dalam manajemen penerbangan.
-
Di mana pesawat jet itu hilang? Pesawat itu hilang di daerah danau 50 tahun lalu.
-
Dimana pesawat Air China itu terbang? Pesawat Air China CA2754 yang berangkat dari Quzhou seharusnya terbang menuju Chengdu pada 4 Juli.
Pesawat AirAsia QZ8501 rute Surabaya-Singapura membawa 162 penumpang hilang kontak pada Ahad pagi di sekitar perairan Pangkalanbun, Kalimantan Tengah, karena cuaca buruk. Ko-pilot pesawat nahas itu juga berkebangsaan Prancis.
Tiga hari kemudian tim pencari menemukan serpihan dan beberapa jenazah korban. Hingga hari ini jenazah yang sudah ditemukan ada sepuluh orang, termasuk salah satunya pramugari.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Informasi Basarnas, pesawat Smart Air diawaki pilot Kapten M. Yusuf serta seorang Engineer on Board (EOB) bernama Deni S.
Baca SelengkapnyaTim TNI Angkatan Udara (AU) sedang berkonsentrasi mencari data recorder di lokasi jatuhnya dua pesawat Super Tucano di Pasuruan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPara ahli di Universitas Cardiff percaya mereka bisa mendekati terobosan dalam kasus luar biasa ini.
Baca SelengkapnyaSatu orang jemaah haji Indonesia atas nama Idun Rohim Zen belum ditemukan hingga hari ini.
Baca SelengkapnyaKapal pembawa material BTS hilang kontak dalam perjalanan Timika (Papua Tengah)-Lokpon, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Baca SelengkapnyaPesawat Boeing surveillance atau pengintai, untuk membantu proses pencarian kapal LCT XX yang hilang di Laut Papua.
Baca SelengkapnyaKepala Operasi Damai Cartenz-2024, Brigjen Faizal Ramadhani menegaskan pihaknya kini fokus dalam kegiatan penyelidikan dan penyidikan.
Baca SelengkapnyaPilot pesawat kargo milik PT Smart Aviation ditemukan selamat di Hutan Long Liku, Nunukan, Kalimantan Utara.
Baca SelengkapnyaAwalnya ada 10 jemaah yang dilaporkan hilang. Namun tujuh jemaah berhasil ditemukan sehingga tersisa tiga jemaah yang masih dalam pencarian.
Baca SelengkapnyaTim SAR gabungan memutuskan pencarian pesawat kargo Smart Air yang hilang kontak sejak Jumat (8/3) pagi, akan dilanjutkan pada Sabtu (9/3) besok.
Baca SelengkapnyaKapal pengangkut barang, KM Lintang Timur Selatan, karam di Selat Malaka, Senin (31/7) sekitar pukul 07.30 WIB. Sebelas awaknya pun hilang.
Baca Selengkapnya