Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tim Investigasi Sebut China & WHO Seharusnya Bisa Lebih Cepat Cegah Pandemi Covid-19

Tim Investigasi Sebut China & WHO Seharusnya Bisa Lebih Cepat Cegah Pandemi Covid-19 Wabah virus mirip SARS hantui China. ©NICOLAS ASFOURI/AFP

Merdeka.com - Panel ahli independen menyimpulkan, China dan WHO seharusnya bisa bertindak lebih cepat untuk mencegah bencana selama tahap awal wabah virus corona.

Panel Independen Kesiapsiagaan dan Tanggap Pandemi menyampaikan, evaluasi awal krisis Covid-19 di China "menunjukkan ada potensi tanda-tanda awal untuk ditindaklanjuti lebih cepat".

Dalam laporan keduanya yang akan dipresentasikan kepada dewan eksekutif WHO pada Selasa, panel ini menyampaikan tindakan pencegahan seharusnya dilaksanakan segera di semua negara di mana kemungkinan besar terjadi penularan.

Covid-19 pertama kali terdeteksi di Wuhan, China tengah akhir 2019, sebelum menyebar melintasi perbatasan China, menimbulkan malapetaka di dunia, menghilangkan 2 juta nyawa dan menghancurkan perekonomian.

Panel mengatakan, jelas bahwa "langkah-langkah kesehatan masyarakat bisa diterapkan lebih tegas oleh otoritas kesehatan lokal dan nasional di China pada Januari".

Laporan itu juga mengkritik WHO karena menunda-nunda awal krisis, menunjukkan badan kesehatan PBB tidak mengadakan pertemuan komite darurat hingga 22 Januari 2020.

Komite tersebut gagal menyetujui untuk menetapkan wabah tersebut sebagai Perhatian Internasional untuk Darurat Kesehatan Masyarakat (PHEIC) - tingkat siaga tertinggi - sampai sepekan kemudian.

"Tak jelas mengapa komite tidak menggelar rapat sampai pekan ketiga Januari, juga tak jelas mengapa mereka tak bisa menyepakati pengumuman PHEIC saat pertama kali digelar rapat," jelas laporan itu, dikutip dari France 24, Selasa (19/1).

Boneka China

WHO sebelumnya dinilai terlalu lambat mengumumkan krisis internasional, untuk mengakui virus menyebar melalui udara, dan merekomendasikan pemakaian masker.

Presiden AS Donald Trump menuduh WHO ceroboh dalam penanganan pandemi dan menjadi "boneka China".

Panel yang dipimpin oleh mantan perdana menteri Selandia Baru Helen Clark dan mantan presiden Liberia Ellen Johnson Sirleaf, mulai bekerja pada Juli setelah negara-negara anggota WHO menyerukan “evaluasi yang tidak memihak, independen dan komprehensif” atas tanggapannya terhadap pandemi.

Epidemi Tersembunyi

Lebih setahun setelah kasus pertama Covid-19 terdeteksi di China, para pakar setuju angka resmi 2 juta lebih kasus kematian dan mendekati angka 100 juta kasus infeksi adalah perkiraan yang terlalu rendah.

Menurut laporan panel, jumlah kasus telah dikurangi sejak awal.

"Dalam retrospeksi, jelas bahwa volume infeksi pada periode awal epidemi di semua negara lebih tinggi dari yang dilaporkan," jelasnya.

Epidemi yang sebagian besar tersembunyi berkontribusi pada penyebaran global.

Panel mengatakan, WHO dan pemerintah nasional tak bertindak cukup cepat memperingati bahwa virus bisa menyebar antar orang, termasuk mereka tanpa gejala bisa menularkannya

Panel juga mempertanyakan apakah WHO seharusnya menggunakan kata 'pandemi' lebih awal dari sebelumnya.

WHO tidak menggunakan kata tersebut sampai 11 Maret 2020, berulang kali bersikeras sebelum tanggal tersebut bahwa mereka tidak perlu menggunakannya karena PHEIC telah diumumkan.

Kata "pandemi" tidak ditampilkan dalam sistem peringatan resmi WHO.

Tetapi panel mengisyaratkan negara-negara di dunia mungkin akan menanggapi situasi ini lebih serius jika kata itu digunakan, menekankan itu berfungsi "untuk memusatkan perhatian pada beratnya peristiwa kesehatan".

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Penyakit Pernapasan Misterius Melonjak di China, WHO Minta Penjelasan
Penyakit Pernapasan Misterius Melonjak di China, WHO Minta Penjelasan

Penyakit Pernapasan Melonjak di China, WHO Minta Penjelasan

Baca Selengkapnya
FOTO: Penyakit Misterius Mirip Influenza Melonjak di China: RS Penuh, Banyak Anak Terinfeksi
FOTO: Penyakit Misterius Mirip Influenza Melonjak di China: RS Penuh, Banyak Anak Terinfeksi

Lonjakan kasus penyakit mirip influenza ini membuat sebuah RS di China penuh. Banyak pasien anak-anak yang terpaksa dirawat di koridor dan tangga rumah sakit.

Baca Selengkapnya
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes

Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.

Baca Selengkapnya
Kekhawatiran Virus HMPV dari China dan Potensi Penyebaran ke Seluruh Dunia
Kekhawatiran Virus HMPV dari China dan Potensi Penyebaran ke Seluruh Dunia

Peningkatan infeksi yang belum jelas penyebabnya menimbulkan pertanyaan tentang perubahan pola penyebaran.

Baca Selengkapnya
5 Tahun Pasca Covid-19, China Kembali Hadapi Ancaman Wabah Virus HMPV
5 Tahun Pasca Covid-19, China Kembali Hadapi Ancaman Wabah Virus HMPV

Wabah virus HMPV melanda China lima tahun setelah pandemi Covid-19, menyebabkan peningkatan jumlah kasus dan meningkatkan kewaspadaan di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya
Wabah Pneumonia Misterius Menjangkiti Anak-anak di China, Dunia Mulai Waspada
Wabah Pneumonia Misterius Menjangkiti Anak-anak di China, Dunia Mulai Waspada

Sejak pertengahan Oktober 2023, WHO telah memantau data dari sistem pengawasan Tiongkok, terkait pneumonia misterius yang melanda anak-anak di China utara.

Baca Selengkapnya
Kasus Flu Membludak di Tiongkok, Akankah Pandemi Covid-19 Akan Terulang Kembali?
Kasus Flu Membludak di Tiongkok, Akankah Pandemi Covid-19 Akan Terulang Kembali?

Kasus flu kembali marak di Tiongkok pada penghujung tahun 2024 ini. Banyak warga Tiongkok mengingat lagi awal terjadinya Covid-19 lalu.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Diminta Antisipasi Virus HMPV
Pemerintah Diminta Antisipasi Virus HMPV

Sistem pemantauan di pintu masuk negara perlu dilakukan peningkatan. Termasuk penggunaan tes diagnostik untuk mendeteksi virus HMPV.

Baca Selengkapnya
Kasus Pneumonia Melonjak, China Pastikan Tetap Aman Didatangi
Kasus Pneumonia Melonjak, China Pastikan Tetap Aman Didatangi

Kasus pneumonia tengah melonjak di China sejak pertama kali dilaporkan pada 13 November 2023.

Baca Selengkapnya
Waspada Pneumonia Misterius, Kemenkes Minta Faskes Lapor Jika Ada Penyakit ISPA
Waspada Pneumonia Misterius, Kemenkes Minta Faskes Lapor Jika Ada Penyakit ISPA

Penyakit ini sudah merebak di Beijing dan Liaoning utara, China.

Baca Selengkapnya
Peneliti Temukan Ratusan Virus Menyebar di Peternakan Bulu di Seluruh China, Bisa Menular ke Manusia
Peneliti Temukan Ratusan Virus Menyebar di Peternakan Bulu di Seluruh China, Bisa Menular ke Manusia

Peneliti mengidentifikasi total 125 spesies virus saat meneliti ratusan ekor hewan yang mati di peternakan bulu.

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut Penyebaran Pneumonia Misterius di China Tak Secepat Covid-19
Kemenkes Sebut Penyebaran Pneumonia Misterius di China Tak Secepat Covid-19

Kemenkes meminta masyarakat untuk tidak panik dengan adanya pneumonia misterius yang tengah merebak di China dan Eropa.

Baca Selengkapnya