Tim WHO Kunjungi Pasar Wuhan, Selidiki Asal-Usul Virus Corona
Merdeka.com - Tim ahli Badan Kesehatan Dunia (WHO) yang menyelidiki asal mula COVID-19 di Kota Wuhan, China tengah, diperkirakan pada Minggu akan mengunjungi pasar Huanan, yaitu pusat grosir makanan laut tempat pertama kali virus corona ditemukan.
Akses bagi masyarakat ke pasar itu --yang kini dijaga ketat oleh petugas-- sangat dibatasi sejak pasar ditutup awal tahun lalu. Sebelumnya, pasar yang menjual berbagai macam daging, makanan laut, dan sayuran itu ramai dikunjungi.
Dilansir dari laman Antara mengutip Reuters, Minggu (31/1) sejumlah diplomat China dan media pemerintah mengatakan bahwa mereka yakin pasar itu bukanlah sumber virus corona. Mereka juga mendukung teori bahwa virus tersebut bisa saja berasal dari negara lain.
-
Dimana tim khusus Kemenkes mengambil sampel? Dikutip dari ANTARA, tim peneliti itu mengambil sampel darah penderita DBD, kemudian mengambil sampel nyamuk dan jentik nyamuk di lima lokasi penelitian.
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Siapa yang khawatir tentang kemungkinan pandemi berikutnya? Salah satu orang terkaya dunia, Bill Gates telah mengingatkan publik selama beberapa dekade terakhir mengenai sejumlah ancaman serius. Dia menyebutkan bahwa bencana iklim hingga kemungkinan serangan siber besar akan menjadi ancaman serius bagi umat manusia di bumi, tetapi itu bukan yang utama. Dia menyebut, ada dua ancaman terbesar yang mengkhawatirkan Bill Gates. Kedua ancaman terbesar tersebut adalah kemungkinan terjadinya perang besar akibat ketidakstabilan global saat ini dan kemungkinan pandemi berikutnya dalam 25 tahun ke depan.
-
Siapa yang melakukan penelitian tentang penanganan Covid-19 oleh polisi? Disertasi yang berjudul 'Evaluasi Kebijakan Operasi Aman Nusa II dalam Penanganan Covid-19 oleh Polrestabes Bandung,' karya Kombes Pol Dr. Yade Setiawan Ujung, menyoroti peran kritis Polri dalam mengimplementasikan strategi efektif yang mengintegrasikan keamanan dan kesehatan publik.
-
Dimana virus ditemukan? Peneliti dari Universitas Northwestern telah mengidentifikasi lebih dari 600 jenis virus yang berbeda dalam 92 sampel pancuran dan 34 sampel sikat gigi, tanpa ada dua sampel yang sama.
-
Kapan kasus Covid-19 meningkat? Kasus positif Covid-19 pada 27 November sampai 3 Desember mengalami kenaikan sebanyak 30 persen dibanding pekan sebelumnya, yaitu pada 20-26 November.
Pada 31 Desember 2019 setelah empat kasus misteri pneumonia dikaitkan dengan pasar Huanan, tempat tersebut langsung ditutup. Hingga akhir Januari, Wuhan dalam kondisi lockdown selama 76 hari.
Para ahli berpendapat bahwa pasar Huanan masih memiliki peran dalam pelacakan asal mula virus karena klaster kasus pertama terdeteksi di lokasi tersebut.
Setelah karantina dua pekan di kota tersebut berakhir pada Kamis, tim WHO diperkirakan bakal mengunjungi sejumlah laboratorium, pasar, dan rumah sakit di Wuhan.
Belum ada agenda perjalanan pasti yang diumumkan, tetapi menurut WHO, tim tersebut berencana mengunjungi pasar Huanan dan Institut Virologi Wuhan.
Penyelidikan WHO di Wuhan menemui beberapa kendala, seperti penundaan, kekhawatiran soal akses, dan perdebatan antara China dan Amerika Serikat, yang menuding China menyembunyikan penyebaran COVID-19 pada awal pandemi. AS juga mengkritik syarat kunjungan, yang juga diikuti para ahli China ketika melakukan riset tahap pertama.
Tim WHO sebelumnya dijadwalkan tiba di Wuhan awal Januari. Penundaan kunjungan oleh pemerintah China itu menuai kritik terbuka yang jarang dilakukan kepala WHO.
WHO sendiri dituduh mantan Presiden AS Donald Trump "berkiblat ke China".
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyakit Pernapasan Melonjak di China, WHO Minta Penjelasan
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus penyakit mirip influenza ini membuat sebuah RS di China penuh. Banyak pasien anak-anak yang terpaksa dirawat di koridor dan tangga rumah sakit.
Baca SelengkapnyaInformasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaKasus pertama cacar monyet terjadi pada Agustus 2022 lalu. Pasien itu pun sudah dinyatakan sembuh.
Baca SelengkapnyaSejak pertengahan Oktober 2023, WHO telah memantau data dari sistem pengawasan Tiongkok, terkait pneumonia misterius yang melanda anak-anak di China utara.
Baca SelengkapnyaAhli epidemiologi molekuler membuat heboh dengan pernyataan muncul gelombang pandemi 2.0.
Baca SelengkapnyaPenyakit ini sudah merebak di Beijing dan Liaoning utara, China.
Baca SelengkapnyaBandara sebagai pintu masuk pertama perlu melakukan persiapan terkait mitigasi Covid-19.
Baca Selengkapnyamengonfirmasi tren kasus mingguan Covid-19 di Indonesia kembali mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaMeskipun Covid-19 yang muncul saat ini sudah tidak berbahaya seperti dulu.
Baca SelengkapnyaKemenkes mengimbau masyarakat tetap menjaga kesehatan. Selain itu, tidak lupa pakai masker di keramaian dan rajin mencuci tangan .
Baca SelengkapnyaTerdapat tiga kasus cacar monyet di DKI Jakarta, kasus pertama ditemukan Agustus 2022 lalu.
Baca Selengkapnya