Tim WHO Sebut Teori Covid-19 Berasal dari Lab di Wuhan "Sangat Tidak Mungkin"
Merdeka.com - Tim WHO yang mengunjungi Wuhan untuk menyelidiki asal usul pandemi virus corona menolak teori bahwa virus tersebut bocor dari sebuah laboratorium, memberikan kepercayaan pada fokus China atas kemungkinan penularan melalui makanan beku.
Dalam konferensi pers yang berlangsung cukup lama pada Selasa, perwakilan dari misi investigasi bersama WHO/China menyampaikan ringkasan temuan dari dua pekan di lapangan.
Mereka mengatakan pekerjaan tim tidak secara dramatis mengubah gambaran yang mereka miliki sebelum mereka mulai, tetapi menambahkan detail penting. Tim tidak menemukan bukti penyebaran virus di Wuhan sebelum Desember 2019, dan mengatakan masih belum jelas bagaimana virus itu masuk ke pasar makanan laut Huanan, tempat virus itu awalnya terdeteksi. Namun, mereka menambahkan, "semua pekerjaan yang telah dilakukan pada virus dan mencoba untuk mengidentifikasi asal usulnnya terus mengarah ke reservoir alami".
-
Siapa yang terlibat dalam penelitian Covid-19 ini? Tim peneliti yang dipimpin oleh Wellcome Sanger Institute dan University College London di Inggris menemukan respons kekebalan baru yang memberikan pertahanan garis depan yang kuat.
-
Siapa yang ikut tes kesehatan? Pasangan bakal calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur Daerah Khusus Jakarta, Ridwan Kamil-Suswono tes kesehatan di RSUD Tarakan Jakarta, Sabtu (31/8).
-
Siapa yang memeriksa 9 anggota Tim Patroli? 'Sampai dengan saat ini, yang diperiksa itu ada 9 anggota patroli perintis Polres Metro Bekasi Kota,' kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, saat dikonfirmasi, Senin (23/9).
-
Siapa yang melakukan tes kesehatan di RSUD Tarakan? Seperti halnya Jakarta yang tengah sibuk melakukan tes kesehatan kepada bakal pasangan calon gubernur dan bakal calon wakil gubernur di RSUD Tarakan, Jakarta Pusat.Di mana ada tiga pasangan, yakni Pramono Anung-Rano Karno, Ridwan Kamil - Suswono, dan Dharma Pongrekun - Kun Wardana yang akan secara bergantian mulai dari Jumat (30/8) sampai Minggu (1/9) menjalani tes kesehatan.
-
Siapa yang melakukan tinjauan proyek? Mendapati informasi ini, bupati, Rudy Gunawan melakukan pengecekan langsung ke lokasi, pada Minggu (13/8).
-
Siapa yang diwawancara di OKU Timur? Potensi perikanan terutama kampung patin yang ada di OKU Timur menjadi lirikan dunia Internasional, di mana tim dari Kantor Berita Amerika Associated Press beraudensi dan wawancara bersama Bupati OKU Timur H Lanosin ST, Senin 24 Juli 2023 di Ruang Budensi Bupati OKU Timur.
Tim mengatakan, mereka menguji empat hipotesis bagaimana virus menyebar ke populasi manusia.
Teori yang menyebut virus berasal dari sebuah laboratorium, teori yang kemudian dipopulerkan mantan Presiden AS Donald Trump, disebut "sangat tidak mungkin" dan "bukan sebuah hipotesis yang kami sarankan untuk penelitian lebih lanjut." Demikian disampaikan ketua tim investigasi, Peter Ben Embarek, dikutip dari The Guardian, Kamis (11/2).
Spesialis keamanan pangan dan penyakit hewan WHO ini mengatakan tim melihat argumen yang mendukung dan menentang hipotesis tersebut.
"Kecelakaan memang terjadi, belum ada publikasi atau penelitian tentang virus ini atau yang dekat dengan virus ini, di mana pun di dunia."
Tim mewawancarai karyawan dan memeriksa proses audit kesehatan saat mengunjungi Institut Virologi Wuhan.
"Dan sangat tidak mungkin ada yang bisa lolos dari tempat itu," ujarnya.
Embarek mengatakan, hipotesis penularan zoonosis langsung dari hewan ke manusia layak untuk penelitian investigasi lebih lanjut, tetapi jalur yang paling mungkin adalah melalui spesies perantara yang "berpotensi lebih dekat dengan manusia di mana virus dapat beradaptasi dan bersirkulasi dan kemudian melompat ke manusia."
Namun, tidak mungkin untuk mengidentifikasi suatu spesies sebagai reservoir alami tersebut. Penelitian sejauh ini menunjukkan kemungkinan itu adalah kelelawar atau trenggiling, tetapi Prof Liang Wannian, kepala panel ahli Covid-19 di Komisi Kesehatan Nasional China, mengatakan virus yang diidentifikasi pada spesies ini “tidak cukup mirip untuk diidentifikasi sebagai nenek moyang dari SARS-CoV-2". Namun, kerentanan cerpelai dan kucing terhadap Covid-19 menunjukkan bahwa spesies kucing merupakan kandidat potensial.
Embarek menambahkan, hipotesis perantara "akan membutuhkan lebih banyak studi dan penelitian yang lebih spesifik dan terarah."
Pedagang satwa liar
Hal yang juga berkaitan dengan hipotesis ini adalah teori penularan oleh produk rantai dingin, namun perlu penyelidikan lebih lanjut terkair kemungkinan peran rantai dingin, produk beku dalam penyebaran virus dari jarak jauh.
Dalan hasil temuan yang disampaikan bersama, ada perbedaan utama dalam penekanan.
Liang, yang berbicara lebih dulu, memusatkan perhatian pada temuan yang mendukung dugaan bahwa virus pertama kali muncul di luar China - narasi yang digembargemborkan China dalam beberapa bulan terakhir. Liang mengatakan pengujian ekstensif terhadap puluhan ribu sampel medis dan farmasi menentukan hal yang tidak mungkin terjadinya penularan substansial apa pun di Wuhan selama dua bulan, dari Oktober hingga Desember 2019. Dia juga menekankan kemungkinan penularan melalui makanan beku yang dijual di pasar Wuhan.
Embarek sepakat pasar ada kaitannya dengan makanan beku tersebut, namun mengatakan di pasar tersebut ada juga pedagang yang menjual produk dari satwa liar dan peternakan yang didomestikasi.
Para peneliti mengidentifikasi semua vendor dan pemasok dan ada potensi untuk mengikuti petunjuk ini dan melihat rantai pasokan hewan ke pasar.
"Kami tahu bahwa virus dapat bertahan dan tetap hidup dalam kondisi lingkungan yang dingin dan beku ini. Tapi kami tidak benar-benar memahami apakah virus kemudian dapat menular ke manusia dan dalam kondisi apa hal ini dapat terjadi."
Mereka juga masih mengamati teori bahwa virus ditularkan ke pasar melalui orang yang terinfeksi.
Liang menekankan, misi ini hanyalah "bagian pertama" dari penyelidikan WHO tentang asal-usul virus, yang menurutnya telah lama bekerja sama dengan China. Nyatanya, misi tersebut merupakan hasil negosiasi berbulan-bulan setelah Beijing awalnya menolak untuk mengizinkan kunjungan tim.
Terlepas dari pernyataan para ahli bahwa masih banyak yang harus dipelajari, Liang mengatakan penyelidikan dari pihak China telah selesai.
"Oleh karena itu, tugas penelusuran asal usul global tidak akan terikat ke lokasi mana pun," pungkasnya, seraya menambahkan temuan apapun pada akhirnya akan menguntungkan dunia.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyakit Pernapasan Melonjak di China, WHO Minta Penjelasan
Baca SelengkapnyaKepala Dinkes Sumsel Trisnawarman menegaskan, pihaknya telah memeriksa sampel swab pasien J. Hasilnya diketahui negatif cacar monyet.
Baca SelengkapnyaTim peneliti menjelajahi lapisan es di Himalaya dan membawa kepingan es-es itu ke laboratorium untuk diperiksa.
Baca SelengkapnyaPenelitian terbaru mengungkap penyebab sejumlah orang aman dari Covid-19 tanpa pernah terinfeksi.
Baca SelengkapnyaLonjakan kasus penyakit mirip influenza ini membuat sebuah RS di China penuh. Banyak pasien anak-anak yang terpaksa dirawat di koridor dan tangga rumah sakit.
Baca SelengkapnyaMunculnya wabah misterius ini mirip dengan awal kemunculan Covid-19 tiga tahun lalu.
Baca SelengkapnyaPenyakit ini sudah merebak di Beijing dan Liaoning utara, China.
Baca SelengkapnyaAhli epidemiologi molekuler membuat heboh dengan pernyataan muncul gelombang pandemi 2.0.
Baca Selengkapnya