Tinggalkan Inggris, cewek ini pertaruhkan nyawa buat basmi ISIS
Merdeka.com - Cerita kekejaman yang dilakukan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) membuat wanita asal Blackburn, Inggris ini terpanggil untuk berbuat sesuatu. Dia rela meninggalkan negaranya, segala kenyamanan demi berada di garis depan pertempuran dan menghadapi para pelaku teror itu di Suriah.
Dilansir the Guardian, Kamis (9/2), keberanian yang dilakukan Kimberly Taylor (27) pergi ke Suriah membuatnya menjadi wanita pertama dari Inggris untuk melawan ISIS. Dia bergabung dengan Unit Perlindungan Wanita (YPC), kesatuan tempur khusus perempuan dari Unit Perlindungan Rakyat (YPG).
Kimie, atau juga dipanggil dengan nama Zilan Dilmar, mengaku telah menghabiskan waktu selama 11 bulan untuk mempelajari rakyat Kurdi dan politik lokal, persenjataan dan taktik tempur di akademi militer YPJ. Dia berangkat sejak Oktober lalu, dan kini terlibat dalam pertempuran untuk merebut Raqqa dari tangan ISIS.
-
Siapa yang bersedia menjalankan misi membom pangkalan Inggris? Tugas ini Tak Mudah. Pangkalan itu Dijaga Jet Tempur dan Rudal. Siapa Berani? “Saya Siap Panglima!“ Teriak Kolonel Pedet Soedarman.
-
Apa yang dilakukan wanita intelijen itu? Perempuan tersebut awalnya mengatakan ia pergi untuk membeli narkoba, namun kemudian mengakui ia telah berselingkuh dengan seorang pria Palestina dari Ramallah selama sekitar satu tahun.
-
Siapa wanita tersebut? Wanita tersebut, berpostur sekitar 155 sentimeter diperkirakan hidup bersama suaminya pada abad ke-9.
-
Kenapa Inggris menyerang Gaza? Invasi Inggris ke Palestina yang dikuasai Utsmaniyah pada tahun 1917–18 adalah kampanye ketiga yang dilancarkan Inggris melawan Turki Utsmaniyah di Timur Tengah dalam Perang Dunia Pertama.
-
Siapa yang menjadi target serangan? Sebuah laporan baru yang diterbitkan menyatakan bahwa 1,46 miliar pengguna aktif iPhone di seluruh dunia menghadapi serangan siber yang ditujukan pada ID Apple mereka.
-
Mengapa wanita intelijen itu ditangkap? Perempuan tersebut ditahan selama tiga hari oleh kementerian pertahanan Israel karena dicurigai 'menyalahgunakan kewenangannya hingga membahayakan keamanan negara'.
"Saya pasrahkan hidup saya untuk ini. Ini semua untuk seluruh dunia, kemanusiaan dan semua orang yang tertekan, di manapun. Ini bukan sekadar pembunuhan dan pemerkosaan yang ISIS lakukan. Ini penyiksaan sistematis terhadap mental dan fisik yang tidak bisa kita bayangkan,' ujar Kimie.
Kimie mengaku termotivasi mendengar cerita seorang rekannya, seorang pejuang YPJ dari Suriah, di mana desa tempatnya tinggal diporak-porandakan tentara ISIS tahun lalu. Ketiadaan pemerintah di negara yang sedang diguncang perang saudara membuat warganya pasrah.
"Dia berasal dari keluarga yang Pro Assad dan saudara perempuannya yang masih berusia delapan tahun menulis: Tanpa pimpinan kami, di sini tidak ada kehidupan'. Bocah itu melakukannya demi memprotes ISIS. Mereka (ISIS) menangkap dan membawanya ke bangunan tinggi dan mengejarnya dengan mobil. Kemudian di saat terakhir, dia (bocah malang itu) dilempar dari bangunan. Teman saya ini memilih lari dan bergabung dengan YPJ," ungkapnya.
Sebelum terbang ke Suriah, Kimie dengan aksen Lancashire ini besar di Darwen dekat Blackburn, hingga dia bersama keluarganya pindah ke Merseyside saat remaja. Dia menyelesaikan kuliahnya di Universitas Liverpool menghabiskan sebagian besar waktunya dengan berkeliling dunia.
Dia mengaku sempat berangkat ke Afrika, Amerika Selatan dan Eropa, dan sempat terlibat dalam pekerjaan aktivis politik serta penulis untuk majalah dan sejumlah situs sayap kiri. Perjalannya ke Suriah dilakukannya melalui laman kemanusiaan yang memeringati pembantaian Sinjar pada Agustus 2014 lalu, di mana ISIS menculik 5.000 wanita dan anak perempuan dari suku Yazidi, serta membantai seluruh anak laki-laki dan pria dewasa.
Panggilan itu datang ketika dia melihat langsung penderitaan yang dialami para pengungsi Yazidi usai desa mereka diserbu ISIS. Ketika seorang ibu meminta orang-orang tak dikenal untuk membawa bayi yang digendongnya demo mendapatkan hidup yang lebih baik, sementara tubuhnya penuh dengan luka. Dan beberapa pria yang enggan meninggalkan tempat tinggalnya karena kedua bayinya diculik militan ISIS.
"Saat itu, saya berjanji untuk mengabdikan hidup saya untuk membantu orang-orang ini," tambah Kimie.
Dia sempat kembali ke Inggris beberapa bulan dan berangkat ke Swedia untuk belajar ilmu politik di Universitas Stockholm. Baru pada Maret tahun lalu, dia menuju ke Rojava, wilayah otonomi di utara Suriah dan tanah air bagi bangsa Kurdi.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Asma Mohammed adalah istri dari Abu Bakr Al-Baghdadi.
Baca SelengkapnyaKerusuhan meluas bahkan sampai di ibu kota Irlandia Utara, Belfast.
Baca SelengkapnyaPasca kericuhan di Inggris banyak warganya justru menjadi penasaran dan tertarik dengan Islam.
Baca SelengkapnyaPelaku merupakan anggota kelompok Daulah Islamiyah yang masih terafiliasi dengan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Baca SelengkapnyaDensus 88 mengungkapkan awal mula terduga teroris remaja berinisial HOK terpapar ideologi ISIS hingga berujung keinginan melakukan bom bunuh diri
Baca SelengkapnyaMegan Rice mulai membaca Alquran setelah melihat keteguhan iman warga Gaza di tengah serangan brutal Israel.
Baca SelengkapnyaPenembakan terjadi di gedung konser musik di pinggiran kota Moskow pada Jumat (22/3).
Baca SelengkapnyaKasus penganiayaan berujung kematian ini dipicu karena pelaku sakit hati
Baca SelengkapnyaVideo kebiadaban sniper Israel sengaja bunuh wanita pengungsi ramai disorot. Simak informasinya.
Baca SelengkapnyaTersangka teroris itu ditangkap di perumahan pesona anggrek harapan blok B 7 Nomor 20A RT 07 RW 027 harapan Jaya Bekasi Utara, Kota Bekasi.
Baca SelengkapnyaAswin mengatakan, HOK menjadi salah satu simpatisan ISIS. HOK berbaiat dengan ISIS melalui media sosial
Baca SelengkapnyaGadis berjilbab merah muda ini pertama kali tertarik belajar Islam usai putus dari kekasihnya.
Baca Selengkapnya