Tingkat Popularitas Joe Biden Turun, Ancaman Bagi Partai Demokrat AS
Merdeka.com - Survei yang dilaksanakan oleh Reuters/Ipsos menunjukkan penurunan tingkat popularitas Presiden Amerika Serikat, Joe Biden. Penurunan ini mengancam kemenangan Partai Demokrat di pemilihan paruh waktu November nanti.
Dikutip dari laman Reuters, Kamis (1/9), jajak pendapat yang dilaksanakan dua hari dengan mengumpulkan respons dari 1.005 orang dewasa menunjukkan angka kepuasan kinerja Presiden Biden di angka 38 persen.
Pekan lalu, angka peringkat persetujuan Biden masih di angka 41 persen. Naik dibandingkan Juni lalu yang ada di angka 40 persen.
-
Kenapa Joe Biden dikritik? Biden juga diserang beberapa anggota Partai Demokrat karena mendanai Israel dan mengabaikan genosida penjajah Israel terhadap warga Palestina di Gaza.
-
Apa yang diungkapkan Joe Biden terkait pencapaian Prabowo? Biden mengungkapkan dirinya turut berbahagia melihat pencapaian Prabowo di pilpres 2024 dan memberikan ucapan selamat atas pencapaian itu.
-
Siapa yang mendapatkan ucapan selamat dari Joe Biden? 'Pak presiden terpilih, saya ingin memanggil Anda Pak presiden terpilih,' kata Biden kepada Prabowo.
-
Apa dampak penolakan muslim Amerika terhadap Biden? Belum pasti apakah pemilih muslim akan mengalihkan dukungan mereka secara besar-besaran dari Biden, namun perubahan kecil dalam dukungan bisa memiliki dampak pada negara bagian-negara bagian di mana Biden meraih kemenangan dengan selisih tipis pada 2020.
-
Siapa yang paling tinggi elektabilitasnya? Dalam survei tersebut, Prabowo-Gibran yang paling teratas. Elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 39,3 persen.
-
Mengapa Putin lebih suka Biden? Putin mengatakan Biden lebih berpengalaman, lebih mudah ditebak, kata dia.
Penurunan ini mengancam partai Demokrat kehilangan kursi di DPR dan Senat pada pemilu paruh waktu nanti. Partai Republik akan meraih keuntungan di tengah kekalahan Demokrat itu.
Meski Presiden Biden sekarang ada di peringkat rendah, namun peringkat popularitas mantan Presiden AS Donald Trump, pernah berada jauh di bawah peringkat Biden, yaitu di angka 33 persen.
Penurunan peringkat persetujuan Biden terjadi karena berbagai faktor, seperti inflasi dan melemahnya ekonomi AS karena pandemi Covid-19.
Hal-hal lain, seperti imigrasi, tingkat kejahatan hingga aborsi turut berdampak pada penurunan peringkat itu.
Reporter Magang: Theofilus Jose Setiawan
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Elektabilitas PDI Perjuangan memang masih di paling atas dengan angka 19,1 persen, tetapi terus alami penurunan dari survei sebelumnya.
Baca SelengkapnyaDari Oktober 2023, elektabilitas PDI Perjuangan mengalami penurunan dari 20,8 persen, lalu 19,7 persen dan 19,1 persen di Desember 2023
Baca SelengkapnyaKetika tingkat dukungan untuk Jokowi meningkat, maka berdampak positif bagi PDIP.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA mengungkapkan elektabilitas PDIP disalip Gerindra pada November 2023.
Baca SelengkapnyaCalon presiden Amerika Serikat Joe Biden tiba-tiba mengundurkan diri jelang Pilpres Amerika Serikat 2024.
Baca SelengkapnyaTrump bereaksi tegas atas mundurnya Biden dalam pencalonan Presiden Amerika.
Baca SelengkapnyaSetelah Biden, pasangan mantan Presiden AS Bill Clinton dan mantan Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton juga menyatakan dukungannya untuk Harris.
Baca SelengkapnyaBiden juga menyampaikan dukungan politiknya untuk Kamala Harris yang akan menggantikannya sebagai calon presiden dari Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaKeputusan Presiden Joe Biden telah mengagetkan warga AS usai dirinya mundur dari pencalonan presiden AS.
Baca SelengkapnyaBiden mengumumkan alasannya mundur dari Pilpres AS. Dia ingin fokus menyelesaikan sisa masa jabatannya.
Baca SelengkapnyaHasil survei dilakukan Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas PDI Perjuangan mengalami tren penurunan.
Baca SelengkapnyaEektabilitas Prabowo berada di angka 39,7 persen naik dibanding Agustus 2023
Baca Selengkapnya