TKI di Singapura Divonis Tujuh Tahun Penjara karena Bunuh Bayi Majikan
Merdeka.com - Hakim Hoo Sheau Peng di Singapura hari ini menjatuhkan vonis tujuh tahun penjara bagi tenaga kerja asal Indonesia bernama MAryani Usman Utar, 25 tahun, karena membunuh bayi majikannya pada Mei 2016 silam.
Dilansir dari laman Channel News Asian (22/11), dalam sidang pengadilan Maryani mengaku bersalah. Dia memukul leher si bayi hingga meninggal kemudian pergi menemui keluarganya yang sedang berkunjung ke Singapura.
Maryani bekerja di keluarga Teo Kok eng, 46 tahun dan istrinya pada Januari 2015. Tugas utamanya adalah mengasuh Richelle, bayi majikannya berusia satu tahun.
-
Siapa yang mengasuh anak pertama? Anak pertama biasanya diasuh dengan kombinasi antara naluri dan percobaan. Orang tua cenderung menjadi sangat perhatian, ketat dalam menerapkan aturan, dan terkadang terlalu cemas terhadap hal-hal kecil.
-
Siapa yang menemani Syahrini mengasuh anaknya? Syahrini terlihat senang menjalani perannya sebagai seorang ibu, dengan didampingi oleh ibunya.
-
Apa pekerjaan orang tua Sarijaya? Ayahnya sehari-hari bekerja sebagai buruh tobong labor atau perajin gamping. Sementara ibunya, Sumirah, merupakan pedagang gula jawa yang setiap hari berkeliling menyusuri jalanan di Kota Yogyakarta untuk menjajakan dagangannya.
-
Siapa yang mentahnik bayi? Diriwayatkan dari Aisyah radiallahu anha bahwa Nabi sering didatangi para orang tua yang membawa bayinya untuk dimintakan berkah dan di tahnik.
-
Siapa yang dibantu Raudhah Mariyah? Ketika dia membantu Rebecca Klopper menangani kasus penyebaran video syur, kecantikannya semakin terlihat oleh netizen di media sosial.
-
Siapa yang bertanggung jawab menjaga istri hamil? Dalam Islam, suami memiliki tanggung jawab untuk menjaga dan mendukung istri selama masa kehamilan.
Pada tengah malam 8 Mei 2016 Maryani hendak tidur ketika dia mendengar suara gedebuk diikuti suara tangisan Richelle yang tidur dengan dia.
Menurut fakta persidangan, Maryani kemudian melihat ke bawah dan bayi itu sudah jatuh tertelungkup di lantai. Dia kemudian mengangkat bayi itu lalu menepuk-nepuknya sampai si bayi tertidur lagi sekitar satu setengah jam.
Tapi kemudian sekitar pukul 02.00 bayi itu bangun dan menangis. Maryani lalu membuatkannya susu tapi si bayi kemudian muntah dan mengenai pakaian Maryani dan baju si bayi sendiri.
Richelle mulai menangis kencang meski Maryani sudah menepuk-nepuk untuk menenangkannya. Tapi si bayi tidak juga berhenti menangis sampai Maryani kesal karena dia sangat mengantuk.
Pada saat itulah Maryani memukul leher sebelah kiri si bayi dengan sekuat tenaga supaya dia berhenti menangis sekaligus melampiaskan kemarahannya terhadap ibu Richelle.
Menurut pengacara Maryani, TKI itu sebelumnya sudah dua kali mengajukan pindah kerja kepada agen tenaga kerja yang mengirimnya karena dia tidak tahan bekerja di rumah itu. Tapi permohonannya ditolak. Maryani juga merasa stres bekerja dengan nyonya Teo yang memarahinya.
Setelah dipukul tangis Richell justru kian keras. Maryani lalu memegang leher belakang si bayi sekuat tenaga selama sekitar setengah jam dan menekan tangan kanannya di sisi lain leher Richelle.
Akhirnya bayi itu berhenti menangis dan Maryani melepaskan pegangan itu sampai mata Richelle tertutup.
Setelah itu Maryani menaruh si bayi di tempat tidur kemudian membersihkan baju Richelle dan mengganti pakaiannya yang juga kotor. Maryani lalu tidur tanpa memeriksa kondisi Richelle.
Pagi esoknya Maryani keluar rumah pukul 07.50 karena dia hari itu libur dan akan menemui keluarganya yang datang ke Singapura.
Ayah Richelle kemudian memeriksa kondisi bayinya pukul 09.00 karena jam itu biasanya si bayi makan.
Dia melihat leher kiri putrinya menghitam dan tangan kirinya sampai kaki juga berwarna gelap.
Ketika menyentuh tangan kiri dan kaki putrinya Teo merasa tangan dan kaki itu dingin. Dia kemudian memeriksa hidung anaknya, tidak ada napas.
Teo lalu panik dan membawa bayinya keluar dan menelepon istri serta polisi. Dia lalu meminta bantuan tetangga untuk membawa anaknya ke rumah sakit.
Richelle dinyatakan meninggal tidak lama dari pukul 10.00 setibanya mereka di rumah sakit.
Maryani kemudian ditangkap pukul 13.00 di Taman Merlion.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bayi tersebut sudah dirawat oleh pasangan suami istri tersebut sejak usia 4 bulan.
Baca SelengkapnyaKasat Reskrim Polres Sumbawa, Iptu Regi Halili mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, serta ahli medis.
Baca SelengkapnyaKarena tak kunjung dibayar, ibu korban melapor ke polisi dengan dalih anak hilang.
Baca SelengkapnyaSeorang ibu berinisial I (39), warga Semanu, Gunungkidul, DIY, tega membunuh bayinya sendiri karena alasan faktor ekonomi.
Baca SelengkapnyaTersangka awalnya berdalih melahirkan dan membuang bayinya karena mendengar bisikan gaib
Baca SelengkapnyaDi hari kejadian, ibu tersebut juga sempat terlibat pertengkaran dengan mertuanya.
Baca SelengkapnyaJasadnya dijemput langsung oleh Kepala BP2MI, Benny Rhamdani di terminal kargo Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin (18/9).
Baca SelengkapnyaEkspresi sedih dan bingung terlihat jelas di wajah perempuan berjilbab kuning itu.
Baca SelengkapnyaKasus dugaan tindak pidana penjualan orang (TPPO) di Ogan Ilir diungkap polisi. Ironisnya, pelaku dan tujuh korbannya merupakan keluarga dekat.
Baca SelengkapnyaBayi tak berdosa yang baru berusia 11 bulan itu dia jual senilai Rp15 juta.
Baca SelengkapnyaTY (35) seorang ibu tega membanting bayinya AK (usia 1,5 tahun) sampai tewas.
Baca SelengkapnyaSeorang TKI asal Nusa Tenggara Timur (NTT) bernasib malang saat bekerja di Malaysia.
Baca Selengkapnya