Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

TKI Maryani Alami Stres Berat Sebelum Bunuh Bayi Majikan di Singapura

TKI Maryani Alami Stres Berat Sebelum Bunuh Bayi Majikan di Singapura Ilustrasi bayi. Shutterstock/ArturNyk

Merdeka.com - Maryani Usman Utar, 25 tahun, tenaga kerja Indonesia yang hari ini divonis tujuh tahun penjara di Singapura karena membunuh bayi majikan pada Mei 2016 diketahui mengalami stres berat sebelum insiden itu.

Pengacara Maryani Muhamad Muzammil Muhammad mengatakan kliennya mulai bekerja sejak usia 15 tahun untuk membantu ekonomi keluarganya.

Dia bekerja sebagai asisten rumah tangga di Arab Saudi selama 4,5 tahun sejak 2009. Dia senang bekerja di sana dan bisa bebas menelepon keluarga dan diberi waktu istirahat yang cukup.

Pada 2015 ketika dia pindah bekerja di Singapura dengan keluarga Teo, TKI asal Jawa Barat itu mulai mengasuh kakak dari Richelle, bayi majikan yang dibunuhnya. Kakak Richelle itu berusia tiga tahun. Sampai akhirnya Richelle lahir Maryani tetap bekerja sebagai asisten rumah tangga.

Dia bangun pagi pukul 06.00 dan baru bisa muali tidur tengah malam, tapi dia harus bangun pukul 02.00 sampai 03.00 untuk menyiapkan susu bagi Richelle.

"Sekitar bulan Maret Maryani merasa dia tidak kuat lagi bekerja dengan keluarga Teo dan dia kerap dimarahi oleh nyonya Teo karena bekerja tidak sesuai harapannya," kata pengacara Maryani.

Setelah agen tenaga kerja menolak permintaannya untuk dipindah bekerja, Maryani meminta majikannya supaya dibolehkan pulang ke Indonesia, tapi ditolak.

Meski tidak mengalami penyiksaan fisik namun Teo dan istrinya cukup kasar kepada Maryani, kata pengacara.

Sebulan sebelum kejadian itu Maryani dibikin malu ketika dimarahi di depan umum di sebuah pusat perbelanjaan karena dia lupa mengemas susu bubuk bayi majikan sebelum pulang.

Kejadian itu membuat Maryani stres. Dia merasa majikannya di Saudi dulu sangat baik sedangkan di Singapura sebaliknya. Maryani merasa tidak nyaman bekerja.

Selain itu dia juga tidak dibolehkan memakai ponsel untuk menelepon keluarga. Ketika dia memakainya diam-diam dan ketahuan, sang majikan menyita ponselnya.

"Selama 1,5 tahun bekerja dengan keluarga Teo, kata Maryani, dia cuma bisa enam kali menelepon keluarganya. Itu pun dia menelepon di bawah pengawasan majikannya."

Laporan otopsi tidak memastikan apa penyebab kematian Richelle, tapi diketahui dia meninggal karena sebab tidak wajar yakni tekanan di bagian leher.

Laporan psikiater dari seorang konsultan di Institut Kesehatan Mental menyatakan Maryani mengalami depresi tahap sedang dalam beberapa pekan sebelum kejadian itu.

Dia juga mengalami stres akut beberapa hari sebelum insiden itu.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kronologi Ibu di Sumbawa Bunuh lalu Buang Bayinya karena Cibiran Tetangga Belum Bisa Merangkak
Kronologi Ibu di Sumbawa Bunuh lalu Buang Bayinya karena Cibiran Tetangga Belum Bisa Merangkak

Di hari kejadian, ibu tersebut juga sempat terlibat pertengkaran dengan mertuanya.

Baca Selengkapnya
Terungkap Motif Siswi SMK Nekat Sayat Leher Bayinya di Kamar Mandi
Terungkap Motif Siswi SMK Nekat Sayat Leher Bayinya di Kamar Mandi

Pacar dari siswi SMK itu juga telah ditetapkan sebagai tersangka.

Baca Selengkapnya
Ibu Bunuh Bayi karena Cibiran Tetangga di Sumbawa NTB Terancam 20 Tahun Penjara
Ibu Bunuh Bayi karena Cibiran Tetangga di Sumbawa NTB Terancam 20 Tahun Penjara

Kasat Reskrim Polres Sumbawa, Iptu Regi Halili mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, serta ahli medis.

Baca Selengkapnya
Pembunuh dan Pembuang Bayi di Sungai Jepara Ternyata Ibu Kandung Korban, Ini Alasan Pelaku
Pembunuh dan Pembuang Bayi di Sungai Jepara Ternyata Ibu Kandung Korban, Ini Alasan Pelaku

Pembunuh dan Pembuang Bayi di Sungai Jepara Ternyata Ibu Kandung Korban, Ini Alasannya

Baca Selengkapnya
Kisah Ironi Yati Fatima, Pekerja Migran di Malaysia Tewas saat Hamil 9 Bulan
Kisah Ironi Yati Fatima, Pekerja Migran di Malaysia Tewas saat Hamil 9 Bulan

Jasadnya dijemput langsung oleh Kepala BP2MI, Benny Rhamdani di terminal kargo Bandara El Tari Kupang, Nusa Tenggara Timur, Senin (18/9).

Baca Selengkapnya
Viral TKI asal NTT Disiksa dan Tak Digaji Selama 3 Tahun di Malaysia, Ini Langkah Polisi
Viral TKI asal NTT Disiksa dan Tak Digaji Selama 3 Tahun di Malaysia, Ini Langkah Polisi

Seorang TKI asal Nusa Tenggara Timur (NTT) bernasib malang saat bekerja di Malaysia.

Baca Selengkapnya
Kronologi Perempuan Melahirkan saat Bekerja di Minimarket Surabaya, Ujungnya Nyesek
Kronologi Perempuan Melahirkan saat Bekerja di Minimarket Surabaya, Ujungnya Nyesek

Karyawan sebuah minimarket di Surabaya tiba-tiba melahirkan saat tengah bekerja. Ujungnya miris.

Baca Selengkapnya
Ingin Cari Gaji Besar di Malaysia, Dua Warga Banyuwangi Justru Pulang dalam Kondisi Depresi tanpa Sepeser Uang
Ingin Cari Gaji Besar di Malaysia, Dua Warga Banyuwangi Justru Pulang dalam Kondisi Depresi tanpa Sepeser Uang

Mereka diduga berangkat dengan cara ilegal dan menjadi korban perdagangan manusia.

Baca Selengkapnya
Kisah Warga Lebak Dikirim ke Suriah Jadi TKW saat Perang, Diperlakukan Tak Manusiawi & Alami Trauma
Kisah Warga Lebak Dikirim ke Suriah Jadi TKW saat Perang, Diperlakukan Tak Manusiawi & Alami Trauma

Korban mengalami trauma ganda. Selain perlakuan tak manusiawi, ia juga ketakutan karena suasana perang.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Menantu Dibunuh Mertua di Pasuruan Ternyata Mahasiswi UT Unair
Terungkap, Menantu Dibunuh Mertua di Pasuruan Ternyata Mahasiswi UT Unair

Ibunda korban meminta agar pelaku dihukum seberat - beratnya.

Baca Selengkapnya
Cerita Pahit Lusi Korban TPPO di Negeri Jiran, Disekap Berbulan-Bulan dan Kerja Tanpa Digaji
Cerita Pahit Lusi Korban TPPO di Negeri Jiran, Disekap Berbulan-Bulan dan Kerja Tanpa Digaji

Cerita korban TPPO Disekap Berbulan-Bulan dan Kerja Tanpa Digaji

Baca Selengkapnya
Kisah Viral Ibu Kerja di Malaysia 40 Tahun, Kini Masuk Panti Jompo Usai Uangnya Ludes Diambil Sang Anak
Kisah Viral Ibu Kerja di Malaysia 40 Tahun, Kini Masuk Panti Jompo Usai Uangnya Ludes Diambil Sang Anak

Ekspresi sedih dan bingung terlihat jelas di wajah perempuan berjilbab kuning itu.

Baca Selengkapnya