Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Toko yang suka getok turis asing digerebek polisi Singapura

Toko yang suka getok turis asing digerebek polisi Singapura toko getok singapura ditutup. ©mediacorp

Merdeka.com - Masih ingat mal Sim Lim Square di Singapura? Pemerintah setempat beberapa waktu lalu memasang peringatan supaya turis asing berhati-hati dengan tujuh kios nakal yang sering menggunakan trik curang untuk memeras.

Gerah melihat aksi-aksi nakal di Sim Lim, Kepolisian Singapura bertindak, Kamis (4/12) sore waktu setempat. Dua kios yang diduga paling melanggar digerebek, yakni Kios De.Mac Gadget di Los 01-5 serta Gadget Terminal di los 02-80. Kios yang belakangan disebut diduga paling nakal, lantaran sebulan terakhir sudah mendapat komplain 14 pelanggan.

Bahkan, citra nakal itu sudah diketahui warga Negeri Singa itu, yang ogah belanja di sana. "Jangan belanja di Sim Lim, sudah cari barang elektronik di Orchard saja," kata Bau Lao, 30 tahun, salah satu wartawan Singapura saat berbincang dengan merdeka.com.

Akibat kasus ini, pedagang di Sim Lim Square ramai-ramai mengeluh. Lao punya tetangga yang memiliki kios di lantai 5. "Dia mengaku sejak kasus di Mobile Air diungkap, penjualan anjlok 90 persen. Tindakan nakal tujuh kios mempengaruhi seluruh gedung," ungkapnya.

Sekadar mengingatkan, bulan lalu citra Sim Lim hancur setelah media internasional ramai-ramai mengangkat cerita sedih turis Vietnam Pham Van Thoai. Pria nahas itu bersama pacarnya membeli ponsel iPhone 6 dengan harga normal USD 950 (setara Rp 11,5 juta). Tapi, karena tidak bisa berbahasa Inggris, dia dipaksa pegawai kios Mobile Air menandatangani dokumen, isinya mewajibkan Pham membayar garansi USD 1.500. Kalau tidak dibayar tunai, ponsel itu tak boleh dia bawa pulang.

Tahu dirinya dikerjai, Pham sampai menangis dan bersujud minta uangnya dikembalikan. Di negaranya, pria itu cuma bekerja sebagai pegawai pabrik. Ditangani Asosiasi Konsumen Singapura (CASE), pria Vietnam itu mendapat pengembalian uang USD 400.

Publik Singapura makin marah karena lembaga pemerintah itu dianggap bersikap lembek. Padahal Mobile Air tercatat sudah 25 kali mendapat keluhan konsumen selama Agustus-Oktober 2014. Sang pemilik, Jover Chew, sampai sekarang kabur entah ke mana.

Berbekal laporan yang menggunung, polisi akhirnya menyelidiki para pedagang nakal, disokong data Asosiasi Konsumen Singapura (CASE). (mdk/ian)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasir Tiga Toko Oleh-Oleh di Malang Kena Gendam Dua Bule, Ini Modus Pelaku
Kasir Tiga Toko Oleh-Oleh di Malang Kena Gendam Dua Bule, Ini Modus Pelaku

Dua bule viral melakukan aksi gendam di tiga toko oleh-oleh di Kota Malang. Mereka mengelabui tiga orang kasir dan membawa kabur sejumlah uang.

Baca Selengkapnya
Cerita Karyawati Toko di Bangkalan Lolos dari Hipnotis, Pelaku WNA Langsung Kabur Usai Gagal Beraksi
Cerita Karyawati Toko di Bangkalan Lolos dari Hipnotis, Pelaku WNA Langsung Kabur Usai Gagal Beraksi

Aksi hipnotis itu dilakukan oleh 3 warga negara asing (WNA) pada siang bolong.

Baca Selengkapnya
Cerita WNI Tiba-Tiba Diminta ke Ruang CCTV Supermarket di Jepang, Tak Disangka Gara-Gara Ini
Cerita WNI Tiba-Tiba Diminta ke Ruang CCTV Supermarket di Jepang, Tak Disangka Gara-Gara Ini

Berikut cerita WNI yang tiba-tiba diminta ke ruang CCTV supermarket di Jepang karena hal tak terduga.

Baca Selengkapnya
Ada 808 Keluhan Wisatawan Asing Saat Berkunjung ke Korea
Ada 808 Keluhan Wisatawan Asing Saat Berkunjung ke Korea

Mereka terus-menerus ditekan oleh pemandu wisata untuk membeli produk-produk mahal seperti kosmetik, suplemen nutrisi, dan barang-barang bebas bea.

Baca Selengkapnya
WNA China Jadi Joki Tes Bahasa Inggris
WNA China Jadi Joki Tes Bahasa Inggris

Ternyata ada WNA China jadi joki untuk ujian bahasa Inggris. Sekarang dia ditangkap.

Baca Selengkapnya
Bikin Geleng-Geleng, Turis di Bali Masuk Pura Besakih Pakai Celana Dalam, Diusir Marah-Marah
Bikin Geleng-Geleng, Turis di Bali Masuk Pura Besakih Pakai Celana Dalam, Diusir Marah-Marah

Peristiwa itu terjadi pada Sabtu (30/3) dan rombongan turis itu berasal dari Rusia.

Baca Selengkapnya
Kehabisan Duit, WNA Yordania Mengemis Bawa Balita di Bali
Kehabisan Duit, WNA Yordania Mengemis Bawa Balita di Bali

Untuk alasan mereka mengemis karena kehabisan dana atau uang saat liburan di Pulau Bali.

Baca Selengkapnya
Toko Crazy Rich Surabaya Tom Liwafa Dibobol Satu Keluarga Asal Pakistan, Uang di Mesin Kasir Ludes Dikuras
Toko Crazy Rich Surabaya Tom Liwafa Dibobol Satu Keluarga Asal Pakistan, Uang di Mesin Kasir Ludes Dikuras

Komplotan pencurian merupakan sindikat internasional yang beraksi di pelbagai daerah Indonesia.

Baca Selengkapnya
Viral Video Polantas di Bali Disuap USD100, Polisi Telusuri Bule Pengunggahnya
Viral Video Polantas di Bali Disuap USD100, Polisi Telusuri Bule Pengunggahnya

Polda Bali menelusuri turis asing yang memviralkan video anggota Polisi Lalu Lintas atau Polantas yang diakui dia suap USD100 untuk mengawalnya di Bali.

Baca Selengkapnya
Polisi Tangkap Sindikat Hipnotis Gendam, Pura-Pura Jadi Pengusaha Asal Singapura
Polisi Tangkap Sindikat Hipnotis Gendam, Pura-Pura Jadi Pengusaha Asal Singapura

Tercatat para sindikat ini berdasarkan laporan yang diterima polisi, sudah dua kali beraksi di wilayah hukum Kelapa Gading.

Baca Selengkapnya
Viral Turis Asing Lakukan Tindakan Asusila di Kawasan Wisata Bali, Sandiaga Uno: Deportasi dan Larang Masuk Indonesia
Viral Turis Asing Lakukan Tindakan Asusila di Kawasan Wisata Bali, Sandiaga Uno: Deportasi dan Larang Masuk Indonesia

Menteri Sandiaga bakal melakukan kerja sama dengan Ditjen Imigrasi untuk melakukan pencekalan.

Baca Selengkapnya
Kemenkumham Dalami Pengakuan WN Australia  'Dipalak' Rp15 Juta & Diinterogasi Imigrasi Bali karena Paspor Kotor
Kemenkumham Dalami Pengakuan WN Australia 'Dipalak' Rp15 Juta & Diinterogasi Imigrasi Bali karena Paspor Kotor

Mulanya, saat check-in di konter Batik Air di Bandara Tullamarine di Melbourne, Australia, Monique diminta menandatangani formulir biru tambahan.

Baca Selengkapnya