Tokoh Indonesia minta Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi dicabut
Merdeka.com - Sejumlah tokoh Indonesia beramai-ramai mengajukan petisi daring yang meminta pencabutan gelar Nobel Perdamaian bagi tokoh Myanmar Aung San Suu Kyi.
Dalam sebuah buku karangan jurnalis the Independent Peter Popham berjudul The Lady and The Generals--Aung San Suu Kyi and Burma's Struggle for Freedom yang baru dirilis tahun ini, Aung San Suu Kyi ternyata pernah berang ketika diwawancara oleh Mishal Husain, presenter muslim BBC pada 2013.
"Tidak ada yang memberitahu, saya akan diwawancara oleh seorang muslim," ujar Suu Kyi ketika itu saat off air.
-
Kenapa Syahnaz dikritik? Syahnaz yang sebelumnya mendapat kritik karena meninggalkan Jeje dalam kesedihannya setelah kehilangan ibunya, akhirnya merasa lega karena mereka dapat bersatu kembali dengan sempurna.
-
Siapa yang mengkritik Santyka Fauziah? Meskipun netizen mengkritik, banyak juga yang mendukung hubungan Sule dengan Santyka Fauziah.
-
Siapa yang bisa dianggap menyinggung? Apa yang dianggap 'bahasa yang tidak pantas' oleh seorang kolega bisa jadi tampak tidak berbahaya bagi kolega lain, kata Brandon Smith, seorang terapis dan pelatih karier yang dikenal sebagai The Workplace Therapist.
-
Siapa yang mengkritik pernyataan Kartika Putri? Pernyataan kontroversialnya tentang mengaji menyebabkan dia menjadi sasaran cibiran netizen.
-
Apa yang dilakukan Santyka Fauziah ketika dikritik? 'Jangan dengarkan omongan orang yang membuatmu SAKIT. Tetapi dengarkanlah omongan orang yang membuatmu BANGKIT,' ungkapnya penuh ketegaran.
-
Siapa yang mengkritik Amy Qanita? Akun @nochucherryy yang diduga milik Hanan Sudiro menyatakan bahwa Amy telah merusak masa kecil dan keluarganya, bahkan menyebut Amy sebagai perebut suami orang.
Dalam wawancara itu Suu Kyi sempat dicecar dan didesak soal isu pembantaian muslim etnis Rohingya. Dia juga diminta mengutuk kekejian yang dilakukan kelompok Buddha ekstrem terhadap minoritas Rohingya sehingga memaksa mereka mengungsi.
Banyak orang terkejut dengan kata-kata yang diucapkan Suu Kyi usai wawancara itu. Bukan apa-apa, sebagai penyandang gelar Nobel Perdamaian pada 1991, rasanya kalimat semacam itu tidak pantas diucapkan oleh Suu Kyi.
Dalam petisi daring, para tokoh Indonesia itu kemudian menyampaikan surat kepada Dewan Panitia Nobel di Swedia yang berisi permohonan pencabutan gelar Nobel Perdamaian Suu Kyi.
"Banyak orang di berbagai negara, termasuk Indonesia, menghormati dan terkesan atas sosok Suu Kyi. Dia dikenal sebagai orang yang penyabar, mencintai perdamaian, dan akhirnya meraih kekuasaan lewat jalan damai setelah masa kediktatoran militer di Myanmar berakhir.
Pernyataan Suu Kyi yang menyinggung soal agama dari wartawan yang mewawancarainya, yang kebetulan Islam, menimbulkan kekecewaan dan kemarahan," demikian tulis petisi daring dari tokoh-tokoh Indonesia itu.
"Apa yang salah dengan seorang muslim, Suu Kyi? Bukankah demokrasi dan hak asasi mengajarkan untuk menghormati perbedaan agama dan menghormati persaudaraan? Apa pun agamanya, bukankah seharusnya Suu Kyi dan kita saling menghormati dan mendukung tindakan tanpa diskriminasi terhadap orang lain?" lanjut bunyi petisi itu.
Aung San Suu Kyi selama ini memang sangat bungkam soal penindasan etnis minoritas Rohingya yang terjadi di negaranya.Sejumlah kalangan menilai dia bungkam karena tidak ingin kehilangan dukungan politik dari mayoritas warga Budhha di Myanmar.
"Karena itulah kami menuntut Komite Nobel Perdamaian membatalkan atau mengambil kembali Nobel Perdamaian yang dianugerahkan kepada Aung San Suu Kyi. Hanya mereka yang dengan serius menjaga perdamaian dunia yang layak diganjar dengan hadiah itu," kata pernyataan petisi tersebut.
Di antara tokoh-tokoh dan aktivis Indonesia yang memprakarsai dan mendukung petisi daring itu adalah Goenawan Mohamad, Emerson Yuntho, Hamid Basyaib, Didik J Rachbini, Wishnutama, Grace Natalie, Isyana Bogoes Oka, dan banyak lagi.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BPIP Yudian Wahyudi Kembali menjadi sorotan publik usai membuat aturan bagi Paskibraka putri yang beragama Islam melepas jilbab saat pengukuhan di IKN.
Baca SelengkapnyaPernyataan Rocky Gerung, kata Hasto, sangat tidak dipantas diucapkan. Sehingga wajar direspons oleh kader PDIP.
Baca SelengkapnyaDewan HAM PBB kemarin menyetujui resolusi tentang kebencian agama setelah insiden pembakaran Alquran di Swedia bulan lalu
Baca SelengkapnyaMuhaimin, atau biasa disapa Cak Imin mengatakan, masalah tersebut berawal dari paksaan
Baca SelengkapnyaPerjalanan Kasus AWK, Mulai Viral Pernyataan SARA hingga Dipecat dari DPD
Baca SelengkapnyaKartika Putri meminta maaf kepada publik soal pernyataannya tentang capres mengaji.
Baca SelengkapnyaPKS mengirimkan surat resmi ke Duta Besar Swedia di Jakarta sebagai bentuk protes atas aksi pembakaran Kitab Suci Alquran yang belum lama ini terjadi.
Baca SelengkapnyaDirlantas Polda Sulteng Kombes Pol Dodi Darjanto telah melakukan permintaan maaf terbuka terkait perbuatannya.
Baca SelengkapnyaUsman menyebut, kritik sosial yang ditujukan seniman lewat karya seni terhadap Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) tak bisa dilarang.
Baca SelengkapnyaKartika Putri meminta maaf kepada publik soal pernyataannya tentang capres mengaji.
Baca SelengkapnyaMenurut Menko Polhukam Mahfud MD, Indonesia berhak mengusir mereka
Baca SelengkapnyaBAP nanti disidangkan dan dituntut oleh jaksa. Adapun proses hukum ini sebenarnya dilakukan untuk capai kebenaran.
Baca Selengkapnya