Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tokoh Indonesia minta Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi dicabut

Tokoh Indonesia minta Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi dicabut aung san suu kyi dan mishal husain. ©Daily Mail

Merdeka.com - Sejumlah tokoh Indonesia beramai-ramai mengajukan petisi daring yang meminta pencabutan gelar Nobel Perdamaian bagi tokoh Myanmar Aung San Suu Kyi.

Dalam sebuah buku karangan jurnalis the Independent Peter Popham berjudul The Lady and The Generals--Aung San Suu Kyi and Burma's Struggle for Freedom yang baru dirilis tahun ini, Aung San Suu Kyi ternyata pernah berang ketika diwawancara oleh Mishal Husain, presenter muslim BBC pada 2013.

"Tidak ada yang memberitahu, saya akan diwawancara oleh seorang muslim," ujar Suu Kyi ketika itu saat off air.

Dalam wawancara itu Suu Kyi sempat dicecar dan didesak soal isu pembantaian muslim etnis Rohingya. Dia juga diminta mengutuk kekejian yang dilakukan kelompok Buddha ekstrem terhadap minoritas Rohingya sehingga memaksa mereka mengungsi.

Banyak orang terkejut dengan kata-kata yang diucapkan Suu Kyi usai wawancara itu. Bukan apa-apa, sebagai penyandang gelar Nobel Perdamaian pada 1991, rasanya kalimat semacam itu tidak pantas diucapkan oleh Suu Kyi.

Dalam petisi daring, para tokoh Indonesia itu kemudian menyampaikan surat kepada Dewan Panitia Nobel di Swedia yang berisi permohonan pencabutan gelar Nobel Perdamaian Suu Kyi.

"Banyak orang di berbagai negara, termasuk Indonesia, menghormati dan terkesan atas sosok Suu Kyi. Dia dikenal sebagai orang yang penyabar, mencintai perdamaian, dan akhirnya meraih kekuasaan lewat jalan damai setelah masa kediktatoran militer di Myanmar berakhir.

Pernyataan Suu Kyi yang menyinggung soal agama dari wartawan yang mewawancarainya, yang kebetulan Islam, menimbulkan kekecewaan dan kemarahan," demikian tulis petisi daring dari tokoh-tokoh Indonesia itu.

"Apa yang salah dengan seorang muslim, Suu Kyi? Bukankah demokrasi dan hak asasi mengajarkan untuk menghormati perbedaan agama dan menghormati persaudaraan? Apa pun agamanya, bukankah seharusnya Suu Kyi dan kita saling menghormati dan mendukung tindakan tanpa diskriminasi terhadap orang lain?" lanjut bunyi petisi itu.

Aung San Suu Kyi selama ini memang sangat bungkam soal penindasan etnis minoritas Rohingya yang terjadi di negaranya.Sejumlah kalangan menilai dia bungkam karena tidak ingin kehilangan dukungan politik dari mayoritas warga Budhha di Myanmar.

"Karena itulah kami menuntut Komite Nobel Perdamaian membatalkan atau mengambil kembali Nobel Perdamaian yang dianugerahkan kepada Aung San Suu Kyi. Hanya mereka yang dengan serius menjaga perdamaian dunia yang layak diganjar dengan hadiah itu," kata pernyataan petisi tersebut.

Di antara tokoh-tokoh dan aktivis Indonesia yang memprakarsai dan mendukung petisi daring itu adalah Goenawan Mohamad, Emerson Yuntho, Hamid Basyaib, Didik J Rachbini, Wishnutama, Grace Natalie, Isyana Bogoes Oka, dan banyak lagi.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kontroversi Kepala BPIP: Larang Cadar, Agama Musuh Pancasila hingga Paskibraka Harus Lepas Jilbab
Kontroversi Kepala BPIP: Larang Cadar, Agama Musuh Pancasila hingga Paskibraka Harus Lepas Jilbab

BPIP Yudian Wahyudi Kembali menjadi sorotan publik usai membuat aturan bagi Paskibraka putri yang beragama Islam melepas jilbab saat pengukuhan di IKN.

Baca Selengkapnya
Perempuan Labrak Rocky Gerung di Bareskrim Ternyata Kader PDIP, Begini Kata Hasto
Perempuan Labrak Rocky Gerung di Bareskrim Ternyata Kader PDIP, Begini Kata Hasto

Pernyataan Rocky Gerung, kata Hasto, sangat tidak dipantas diucapkan. Sehingga wajar direspons oleh kader PDIP.

Baca Selengkapnya
Ini Daftar Negara yang Mendukung dan Menolak Resolusi Dewan HAM PBB Soal Pembakaran Alquran
Ini Daftar Negara yang Mendukung dan Menolak Resolusi Dewan HAM PBB Soal Pembakaran Alquran

Dewan HAM PBB kemarin menyetujui resolusi tentang kebencian agama setelah insiden pembakaran Alquran di Swedia bulan lalu

Baca Selengkapnya
VIDEO: Cak Imin Kesal BPIP Paksa Paskibraka Lepas Jilbab
VIDEO: Cak Imin Kesal BPIP Paksa Paskibraka Lepas Jilbab "Ganti Saja Pimpinannya!"

Muhaimin, atau biasa disapa Cak Imin mengatakan, masalah tersebut berawal dari paksaan

Baca Selengkapnya
Perjalanan Kasus AWK, Mulai Viral Pernyataan SARA hingga Dipecat dari DPD RI
Perjalanan Kasus AWK, Mulai Viral Pernyataan SARA hingga Dipecat dari DPD RI

Perjalanan Kasus AWK, Mulai Viral Pernyataan SARA hingga Dipecat dari DPD

Baca Selengkapnya
Pernyataan tentang mengaji menimbulkan pro dan kontra, Kartika mengungkap permintaan maaf dan menerima kritik
Pernyataan tentang mengaji menimbulkan pro dan kontra, Kartika mengungkap permintaan maaf dan menerima kritik

Kartika Putri meminta maaf kepada publik soal pernyataannya tentang capres mengaji.

Baca Selengkapnya
PKS Kecam Aksi Pembakaran Alquran di Swedia
PKS Kecam Aksi Pembakaran Alquran di Swedia

PKS mengirimkan surat resmi ke Duta Besar Swedia di Jakarta sebagai bentuk protes atas aksi pembakaran Kitab Suci Alquran yang belum lama ini terjadi.

Baca Selengkapnya
Tegas, Kapolda Instruksikan Propam Periksa Dirlantas Polda Sulteng Ogah Diwawancara Jurnalis SCTV Pakai Handphone
Tegas, Kapolda Instruksikan Propam Periksa Dirlantas Polda Sulteng Ogah Diwawancara Jurnalis SCTV Pakai Handphone

Dirlantas Polda Sulteng Kombes Pol Dodi Darjanto telah melakukan permintaan maaf terbuka terkait perbuatannya.

Baca Selengkapnya
Amnesty International Kritik Pembatalan Pameran Lukisan Yos Suprapto: Cara Pengecut Bungkam Kebebasan Berekpresi
Amnesty International Kritik Pembatalan Pameran Lukisan Yos Suprapto: Cara Pengecut Bungkam Kebebasan Berekpresi

Usman menyebut, kritik sosial yang ditujukan seniman lewat karya seni terhadap Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) tak bisa dilarang.

Baca Selengkapnya
Pernyataan Soal Capres Tes Mengaji Jadi Kontroversi, Kartika Putri Minta Maaf dan Mengaku Terima Dihujat Netizen
Pernyataan Soal Capres Tes Mengaji Jadi Kontroversi, Kartika Putri Minta Maaf dan Mengaku Terima Dihujat Netizen

Kartika Putri meminta maaf kepada publik soal pernyataannya tentang capres mengaji.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Mahfud MD Keras: Indonesia Berhak Membuang Mengusir Pengungsi Rohingya
VIDEO: Mahfud MD Keras: Indonesia Berhak Membuang Mengusir Pengungsi Rohingya

Menurut Menko Polhukam Mahfud MD, Indonesia berhak mengusir mereka

Baca Selengkapnya
Kasus Rocky Gerung, Publik Figur Harus Tanggung Jawab Dalam Berpendapat
Kasus Rocky Gerung, Publik Figur Harus Tanggung Jawab Dalam Berpendapat

BAP nanti disidangkan dan dituntut oleh jaksa. Adapun proses hukum ini sebenarnya dilakukan untuk capai kebenaran.

Baca Selengkapnya