Tolak berdamai, Duterte ingin semua militan Maute dihabisi
Merdeka.com - Presiden Filipina Rodrigo Duterte dibuat geram oleh kelompok militan Maute yang beraksi di Kota Marawi. Para teroris itu membuat Duterte kehilangan pasukan tentara dan polisi yang dibanggakannya. Oleh karena itu, Duterte ingin teroris yang bersembunyi di kota itu seluruhnya mati.
"Saya tidak mau bicara (baik-baik) dengan mereka. Apapun yang pemimpin kelompok mereka katakan, saya tidak peduli. Karena itu saya harap mereka bertempur dengan baik karena saya sudah memerintahkan pasukan saya untuk membawa kepala orang-orang itu ke hadapan saya," kata Duterte, seperti dilansir dari laman Inquirer, Senin (5/6).
"Saya telah memerintahkan pasukan untuk menembak mati para teroris itu," sambungnya.
-
Kenapa Pemberontakan Batipuh terjadi? Pemberontakan ini sebagai bentuk reaksi rakyat terhadap sistem tanam paksa oleh Belanda.
-
Siapa yang memimpin Pemberontakan Batipuh? Rakyat Batipuh pun memutuskan untuk angkat senjata tepat pada 22 Februari 1841 yang dipimpin langsung oleh Tuan Gadang.
-
Apa yang ingin dihentikan oleh Presiden? Agus mengatakan, Presiden saat itu menginginkan penyidikan kasus yang menjerat Setya Novanto dihentikan.
-
Siapa pemimpin Rampokan Macan di Blitar? Di Blitar, pagelaran ini dipimpin Patih Djojodigdo, pelaksana administratur tertinggi di bawah Bupati Raden Warso Koesomo yang bertugas pada tahun 1877-1895.
-
Siapa saja yang perlu diwaspadai dari Filipina? Dalam pertandingan ini, dua pemain muda Filipina, Bjorn Martin Kristensen dan Sandro Reyes, menjadi ancaman serius bagi Indonesia.
-
Kenapa Maruli Simanjuntak galakkan perang lawan sampah? Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak terus mendengungkan perang melawan sampah. Perang melawan sampah itu dilakukan dengan merehabilitasi dan melestarikan alam.
Pernyataan itu diungkapkan Duterte dalam sebuah pidato di Pangkalan Udara Mactan-Benito Ebuen di Kota Lapu-Lapu, Provinsi Cebu seiring dengan serangan udara yang terus dikerahkan pasukan Filipina ke tempat-tempat diduga jadi sarang teroris.
Kekesalan Duterte terhadap teroris memuncak saat pasukan keamanan dan kelompok militer memutuskan untuk melakukan gencatan selama empat jam untuk mengevakuasi warga sipil. Namun rupanya para militan berkhianat dan malah mengacaukan situasi dengan melepaskan tembakan dari penembak jitu.
Evakuasi itu dipimpin oleh lima tim anggota Front Pembebasan Islam Moro (MILF). Mereka pergi ke zona perang untuk mengajak sekitar 2.000 penduduk yang telah bersembunyi selama 13 hari untuk keluar.
"Kami berhasil mengevakuasi 134 orang termasuk anak, orang tua, dan orang sakit," kata Penasihat Presiden untuk Sekretariat Asisten Proses Perdamaian, Dickson Hermoso kepada wartawan.
Tim penyelamat berhenti mengevakuasi saat tiba-tiba kelompok militan menghujani mereka dengan tembakan. Akibatnya, seorang wanita tewas tertembak sementara yang lainnya terpaksa harus kembali bersembunyi sampai si penembak jitu berhenti beraksi. (mdk/pan)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para pakar berpendapat bahwa meskipun pernyataan Sara Duterte sangat tegas, dukungan politiknya tidak akan berkurang.
Baca SelengkapnyaDuterte mengklaim penggantinya tersebut sedang merencanakan amandemen undang-undang untuk menghapus batas masa jabatan presiden.
Baca SelengkapnyaKonflik di Papua terjadi karena perbedaan paham yang menyulut untuk memisahkan diri dari Indonesia.
Baca SelengkapnyaBom meledak saat misa Katolik di Marawi, Filipina pada Minggu (3/12) pagi, menewaskan empat orang.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Kalimantan Timur Kombes Pol Yusuf Sutejo mengatakan, motif dari Marco Karundeng adalah kesal.
Baca SelengkapnyaJenderal TNI Maruli Simanjuntak sudah bicara dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengenai situasi di Papua.
Baca SelengkapnyaIbas mengutuk keras kasus penculikan dan penganiayaan Paspampres terhadap pemuda Aceh.
Baca SelengkapnyaMenyikapi hal tersebut, poling pun digagas di Kota Medan sejak Selasa (11/7/2023).
Baca SelengkapnyaDiduga rombongan pengantar jenazah tersebut menyerang rumah seorang anggota TNI akibat tersinggung setelah ditegur karena menggeber knalpot.
Baca Selengkapnya