Tolak Penyelidikan, Duterte Bela Pemakaian Vaksin Selundupan China untuk Pengawalnya
Merdeka.com - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte menolak seruan penyelidikan Senat untuk memanggil pasukan pengawalnya yang telah disuntik dengan vaksin selundupan dari China yang belum mendapat izin atau otorisasi.
Pada Senin malam, Duterte memerintahkan pasukan pengawal kepresidenan (PSG) agar jangan memenuhi panggilan tersebut dan tetap tinggal di asrama. Duterte mengatakan dia tak akan mengizinkan tujuan baik mereka dihakimi di hadapan Senat.
Dilansir Al Jazeera, Selasa (5/1), menyusul pernyataan presiden ini, Pasukan Bersenjata Filipina yang memiliki kewenangan atas PSG, mengumumkan pada Selasa pagi, pihaknya menghentikan penyelidikan atas dugaan keterlibatan tentara dalam kasus tersebut.
-
Siapa Presiden pertama Filipina? Manuel Roxas mengambil kembali sumpahnya sebagai Presiden pertama Republik Filipina, setelah menyepakati perjanjian dengan Amerika Serikat.
-
Kenapa presiden Filipina naik helikopter? Marcos beralasan dia tidak ingin terkena macet di jalan untuk menghadiri konser Coldplay itu.
-
Siapa yang terlibat dalam produksi vaksin dalam negeri? Salah satu proyek unggulannya adalah pengembangan Vaksin Merah Putih atau INAVAC yang bekerja sama dengan Universitas Airlangga (Unair).
-
Kenapa Cipung nolak jadi cawapres? Alih-alih menjadi Cawapres Prabowo, Cipung tampaknya lebih suka untuk menjadi Calon Presiden dalam lingkup yang jauh lebih kecil, yaitu di rumahnya sendiri. Di sana, ia memerankan peran sebagai presiden dalam permainan yang mungkin hanya dimengerti olehnya.
-
Siapa yang memimpin Satgas Penanganan Covid-19? Sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia, Presiden Jokowi menugaskan Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menjadi komando dalam sektor penanganan kesehatan. Lalu dibentuklah Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Pandemi Covid-19.
-
Siapa bos China yang membuat pernyataan kontroversial? Dalam perkembangan terbaru, ia telah meminta maaf atas komentarnya yang kontroversial.
Pernyataan Duterte dilontarkan di tengah terungkapnya kasus di luar vaksin selundupan yang digunakan PSG, yaitu sedikitnya 100.000 warga China yang bekerja di operasi judi online di Manila juga menerima vaksin Covid-19 ilegal dari China pada awal November.
Padahal regulator di Filipina belum memberikan izin atau otorisasi penggunaan vaksin yang dikembangkan Beijing tersebut, walaupun laboratorium China telah mulai melakukan uji coba domestik dan di beberapa negara.
Beijing memberikan persetujuan penggunaan darurat vaksin Sinopharm pada 31 Desember dan meluncurkannya untuk sebagian vaksinasi massal.
Hadiah dari China
Sebelumnya, Kepala PSG, Brigjen Jesus Durante, terpaksa mengakui beberapa tentara menyuntik diri mereka sendiri dengan vaksin dari China yang tak memiliki nama pada September, dengan alasan kewajiban mereka melindungi presiden walaupun melanggar peraturan regulator Filipina.
Durante juga mengatakan, Duterte diinformasikan terkait keputusan itu kemudian, walaupun Duterte sendiri orang pertama yang mengungkap ke publik pasukan pengamanannya telah menerima vaksin China.
Durante tak mengungkap bagaimana vaksin itu didapatkan, sementara kantor kepresidenan mengatakan vaksin ditawarkan sebagai "hadiah" dari China, padahal ada larangan pengiriman obat yang tak berizin.
Menteri Pertahanan Filipina, Delfin Lorenzana mengaku vaksin tersebut diselundupkan ke negaranya tanpa sepengetahuannya, namun mengatakan langkah PSG itu dapat dibenarkan.
Puji Loyalitas Pasukan
Pada Senin, Duterte mengatakan dia siap membela tentaranya, sembari memuji loyalitas dan keberanian mereka di tengah meningkatnya kritik terhadap mereka di mana pengamat hukum dan pakar kesehatan menyebut tindakan itu jelas melanggar UU Filipina.
Juru bicara Duterte, Harry Roque, bersikukuh PSG tak melanggar hukum karena mereka "membahayakan nyawanya untuk melindungi presiden"
"Presiden menghormati PSG atas apa yang mereka lakukan," ujar Roque, menolak menjawab pertanyaan berulang soal proses vaksinasi rahasia adalah ilegal.
Terkait ratusan ribu pekerja China yang juga divaksin diam-diam dengan vaksin China, Roque mengatakan dia tak memiliki informasi apapun terkait hal itu. Namun jika hal itu benar, dia mengatakan hal itu baik karena mereka yang berpotensi membawa Covid-19 ke Filipina berkurang.
Saluran Resmi
Pada Senin, pemimpin Komunitas Warga Filipina-China, Teresita Ang-See mengatakan vaksin yang digunakan pekerja China dan PSG itu adalah vaksin yang sama dan datang dari "saluran resmi".
"Vaksin yang diberikan ke mereka itu sah, sumbernya sah, datang dari saluran resmi jadi menurut saya bagus," ujarnya.
"Mengapa merahasiakan hal ini, terutama jika itu saluran resmi? Kami menyampaikannya kepada pihak berwenang karena, bagi saya, tidak apa-apa jika mereka divaksinasi, karena kami tak bisa mengendalikan mereka."
Ang-See, bagaimanapun, menafikan tidak ada vaksin virus corona yang telah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Filipina.
Menurut statistik ketenagakerjaan Filipina, diperkirakan 140.000 warga negara China memiliki izin untuk bekerja di negara itu pada 2019. Beijing mengatakan pihaknya memulai program untuk menyuntik warga yang bekerja di luar negeri pada pertengahan tahun lalu.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Aksi Manila ini sering memicu konflik terbuka dengan penjaga pantai China.
Baca SelengkapnyaKabarhakam memastikan apa yang dilakukan pihaknya sesuai dengan ketentuan dan aturan.
Baca SelengkapnyaRocky Gerung dinilai PDIP telah memfitnah Presiden Jokowi saat bertemu buruh di Bekasi.
Baca SelengkapnyaPDIP menyampaikan rencana pengajuan hak angket dalam rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Jakarta.
Baca SelengkapnyaMiliter Filipina dan China kembali memanas di Laut China Selatan.
Baca SelengkapnyaRektor Unika menceritakan dihubungi orang mengaku polisi untuk membuat video mengapresiasi kinerja Presiden Joko
Baca SelengkapnyaSebelumnya, KPK berencana melakukan penyelidikan dugaan korupsi dalam penyelundupan 5 ton ore nikel dari Indonesia ke Tiongkok.
Baca SelengkapnyaKesaksian Tim Ganjar soal Larangan Pasang Bendera PDIP saat Kunjungan Jokowi, Kader Sampai Digeledah
Baca SelengkapnyaMoeldoko menilai tak ada pelanggaran yang dilakukan Satpol PP Garut yang menyatakan dukungan kepada Gibran.
Baca SelengkapnyaMenteri Pertahanan Taiwan Wellington Koo mengatakan bahwa China adalah pelaku serangan siber di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Filipina.
Baca SelengkapnyaChina biasanya melakukan uji coba tanpa pemberitahuan.
Baca Selengkapnya