Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Tolak Penyelidikan, Duterte Bela Pemakaian Vaksin Selundupan China untuk Pengawalnya

Tolak Penyelidikan, Duterte Bela Pemakaian Vaksin Selundupan China untuk Pengawalnya Presiden Filipina Rodrigo Duterte. Noel Celis/AFP

Merdeka.com - Presiden Filipina, Rodrigo Duterte menolak seruan penyelidikan Senat untuk memanggil pasukan pengawalnya yang telah disuntik dengan vaksin selundupan dari China yang belum mendapat izin atau otorisasi.

Pada Senin malam, Duterte memerintahkan pasukan pengawal kepresidenan (PSG) agar jangan memenuhi panggilan tersebut dan tetap tinggal di asrama. Duterte mengatakan dia tak akan mengizinkan tujuan baik mereka dihakimi di hadapan Senat.

Dilansir Al Jazeera, Selasa (5/1), menyusul pernyataan presiden ini, Pasukan Bersenjata Filipina yang memiliki kewenangan atas PSG, mengumumkan pada Selasa pagi, pihaknya menghentikan penyelidikan atas dugaan keterlibatan tentara dalam kasus tersebut.

Pernyataan Duterte dilontarkan di tengah terungkapnya kasus di luar vaksin selundupan yang digunakan PSG, yaitu sedikitnya 100.000 warga China yang bekerja di operasi judi online di Manila juga menerima vaksin Covid-19 ilegal dari China pada awal November.

Padahal regulator di Filipina belum memberikan izin atau otorisasi penggunaan vaksin yang dikembangkan Beijing tersebut, walaupun laboratorium China telah mulai melakukan uji coba domestik dan di beberapa negara.

Beijing memberikan persetujuan penggunaan darurat vaksin Sinopharm pada 31 Desember dan meluncurkannya untuk sebagian vaksinasi massal.

Hadiah dari China

Sebelumnya, Kepala PSG, Brigjen Jesus Durante, terpaksa mengakui beberapa tentara menyuntik diri mereka sendiri dengan vaksin dari China yang tak memiliki nama pada September, dengan alasan kewajiban mereka melindungi presiden walaupun melanggar peraturan regulator Filipina.

Durante juga mengatakan, Duterte diinformasikan terkait keputusan itu kemudian, walaupun Duterte sendiri orang pertama yang mengungkap ke publik pasukan pengamanannya telah menerima vaksin China.

Durante tak mengungkap bagaimana vaksin itu didapatkan, sementara kantor kepresidenan mengatakan vaksin ditawarkan sebagai "hadiah" dari China, padahal ada larangan pengiriman obat yang tak berizin.

Menteri Pertahanan Filipina, Delfin Lorenzana mengaku vaksin tersebut diselundupkan ke negaranya tanpa sepengetahuannya, namun mengatakan langkah PSG itu dapat dibenarkan.

Puji Loyalitas Pasukan

Pada Senin, Duterte mengatakan dia siap membela tentaranya, sembari memuji loyalitas dan keberanian mereka di tengah meningkatnya kritik terhadap mereka di mana pengamat hukum dan pakar kesehatan menyebut tindakan itu jelas melanggar UU Filipina.

Juru bicara Duterte, Harry Roque, bersikukuh PSG tak melanggar hukum karena mereka "membahayakan nyawanya untuk melindungi presiden"

"Presiden menghormati PSG atas apa yang mereka lakukan," ujar Roque, menolak menjawab pertanyaan berulang soal proses vaksinasi rahasia adalah ilegal.

Terkait ratusan ribu pekerja China yang juga divaksin diam-diam dengan vaksin China, Roque mengatakan dia tak memiliki informasi apapun terkait hal itu. Namun jika hal itu benar, dia mengatakan hal itu baik karena mereka yang berpotensi membawa Covid-19 ke Filipina berkurang.

Saluran Resmi

Pada Senin, pemimpin Komunitas Warga Filipina-China, Teresita Ang-See mengatakan vaksin yang digunakan pekerja China dan PSG itu adalah vaksin yang sama dan datang dari "saluran resmi".

"Vaksin yang diberikan ke mereka itu sah, sumbernya sah, datang dari saluran resmi jadi menurut saya bagus," ujarnya.

"Mengapa merahasiakan hal ini, terutama jika itu saluran resmi? Kami menyampaikannya kepada pihak berwenang karena, bagi saya, tidak apa-apa jika mereka divaksinasi, karena kami tak bisa mengendalikan mereka."

Ang-See, bagaimanapun, menafikan tidak ada vaksin virus corona yang telah disetujui oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan Filipina.

Menurut statistik ketenagakerjaan Filipina, diperkirakan 140.000 warga negara China memiliki izin untuk bekerja di negara itu pada 2019. Beijing mengatakan pihaknya memulai program untuk menyuntik warga yang bekerja di luar negeri pada pertengahan tahun lalu.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
China Geram, Amerika Serikat Beri Dana Bantuan Militer Rp8,1 Triliun ke Filipina
China Geram, Amerika Serikat Beri Dana Bantuan Militer Rp8,1 Triliun ke Filipina

Aksi Manila ini sering memicu konflik terbuka dengan penjaga pantai China.

Baca Selengkapnya
Rektor Unika Mengaku Ditekan Polisi, Komjen Fadil Imran Angkat Bicara
Rektor Unika Mengaku Ditekan Polisi, Komjen Fadil Imran Angkat Bicara

Kabarhakam memastikan apa yang dilakukan pihaknya sesuai dengan ketentuan dan aturan.

Baca Selengkapnya
PDIP Polisikan Rocky Gerung: Dia Fitnah Jokowi, Sebar Berita Bohong
PDIP Polisikan Rocky Gerung: Dia Fitnah Jokowi, Sebar Berita Bohong

Rocky Gerung dinilai PDIP telah memfitnah Presiden Jokowi saat bertemu buruh di Bekasi.

Baca Selengkapnya
PDIP: Hak Angket Tidak Ada Kaitan dengan Pembatalan Pemilu dan Pemakzulan Jokowi
PDIP: Hak Angket Tidak Ada Kaitan dengan Pembatalan Pemilu dan Pemakzulan Jokowi

PDIP menyampaikan rencana pengajuan hak angket dalam rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Jakarta.

Baca Selengkapnya
FOTO: Laut China Selatan Memanas, Kapal Penjaga Pantai China Cegat Kapal Sewaan Militer Filipina, AS-Jepang-Australia Mau Kirim Kapal Perang
FOTO: Laut China Selatan Memanas, Kapal Penjaga Pantai China Cegat Kapal Sewaan Militer Filipina, AS-Jepang-Australia Mau Kirim Kapal Perang

Militer Filipina dan China kembali memanas di Laut China Selatan.

Baca Selengkapnya
Cerita Rektor Unika Dihubungi Orang Mengaku Polisi untuk Buat Video Prestasi Jokowi: Saya Tolak
Cerita Rektor Unika Dihubungi Orang Mengaku Polisi untuk Buat Video Prestasi Jokowi: Saya Tolak

Rektor Unika menceritakan dihubungi orang mengaku polisi untuk membuat video mengapresiasi kinerja Presiden Joko

Baca Selengkapnya
Menko Luhut Bicara Penyelundupan di Jalur Tikus: Saya Juga Pusing Lihat Itu
Menko Luhut Bicara Penyelundupan di Jalur Tikus: Saya Juga Pusing Lihat Itu

Sebelumnya, KPK berencana melakukan penyelidikan dugaan korupsi dalam penyelundupan 5 ton ore nikel dari Indonesia ke Tiongkok.

Baca Selengkapnya
Kesaksian Tim Ganjar soal Larangan Pasang Bendera PDIP saat Kunjungan Jokowi, Kader Sampai Digeledah
Kesaksian Tim Ganjar soal Larangan Pasang Bendera PDIP saat Kunjungan Jokowi, Kader Sampai Digeledah

Kesaksian Tim Ganjar soal Larangan Pasang Bendera PDIP saat Kunjungan Jokowi, Kader Sampai Digeledah

Baca Selengkapnya
Video Satpol PP Garut Dukung Prabowo-Gibran, TPN: Yang Bisa Katakan Melanggar Bawaslu, Bukan Moeldoko
Video Satpol PP Garut Dukung Prabowo-Gibran, TPN: Yang Bisa Katakan Melanggar Bawaslu, Bukan Moeldoko

Moeldoko menilai tak ada pelanggaran yang dilakukan Satpol PP Garut yang menyatakan dukungan kepada Gibran.

Baca Selengkapnya
Taiwan Tuding China Lumbung Hacker, Biang Kerok Peretasan di Seluruh Dunia
Taiwan Tuding China Lumbung Hacker, Biang Kerok Peretasan di Seluruh Dunia

Menteri Pertahanan Taiwan Wellington Koo mengatakan bahwa China adalah pelaku serangan siber di seluruh dunia.

Baca Selengkapnya
Ke Filipina, Jokowi Bertemu Presiden Marcos Bahas Konflik Laut China Selatan
Ke Filipina, Jokowi Bertemu Presiden Marcos Bahas Konflik Laut China Selatan

Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Filipina.

Baca Selengkapnya
China Uji Coba Rudal Balistik Jarak Jauh, Ini Tujuannya
China Uji Coba Rudal Balistik Jarak Jauh, Ini Tujuannya

China biasanya melakukan uji coba tanpa pemberitahuan.

Baca Selengkapnya