Tradisi mistis di India menewaskan 11 orang secara mengenaskan
Merdeka.com - Sebanyak 11 orang yang diduga adalah satu keluarga ditemukan tewas secara tidak wajar di India. Mereka ditemukan dalam keadaan tangan terikat ke belakang dan mulut tersumpal.
Diduga mereka adalah korban dari ritual mistis yang mengharuskan ada pengorbanan nyawa. "Sepuluh di antaranya tergantung di langit-langit," kata polisi seperti dilansir dari BBC pada Senin (2/7/2018).
-
Di mana pembunuhan keluarga itu terjadi? Arkeolog menemukan situs pemakaman massal ini di Desa Koszyce, Polandia. Dari hasil pengamatan yang dilakukan pada sampel DNA kerangka tersebut mengungkap sebuah keluarga besar tewas secara brutal di lokasi ini.
-
Bagaimana cara keluarga itu dibunuh? Terdapat 15 kerangka perempuan, anak-anak, dan pemuda yang tewas akibat pukulan kuat di kepala. Semua mayat pada lokasi ini memiliki tanda bekas pukulan di tengkorak mereka, ini menunjukan pada masanya mayat-mayat tersebut dibunuh secara brutal.
-
Apa penyebab kematian banyak orang di India? Kematian akibat gigitan ular adalah ancaman yang serius, terutama di negara tropis dengan populasi ular berbisa yang tinggi. Salah satunya adalah India, yang termasuk dalam daftar negara dengan angka kematian akibat gigitan ular tertinggi. Menurut Forbes, Selasa (29/10), diperkirakan 46.000 hingga 60.000 orang di India meninggal setiap tahun akibat gigitan ular, terutama karena banyaknya ular berbisa, seperti kobra, yang sering ditemui di lingkungan penduduk.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Siapa yang membunuh korban? Jasad wanita berinisial R (34) ditemukan di Dermaga Ujung Pulau Pari dengan kondisi sudah membusuk pada 13 April 2024. Pembunuhan tersebut dilakukan oleh pelaku berinisial N yang diketahui memesan layanan Open BO dari R melalui aplikasi WeChat.
-
Kapan pembunuhan keluarga itu terjadi? Kejadian mengerikan ini berlangsung pada Zaman Batu sekitar 5.000 tahun lalu.
pembunuhab di India ©2018 liputan6.com
Kendati demikian polisi belum bisa memberikan penjelasan konkret tentang apa yang terjadi pada keluarga nahas tersebut. Sebuah pernyataan polisi India menyebut beberapa catatan tangan ditemukan di rumah terkait, "yang mengarah pada pengamatan beberapa praktik spiritual atau mistis tertentu" oleh seisi keluarga.
"Catatan ini (merupakan) semacam petunjuk tata cara, yang memiliki kesamaan dengan kondisi para korban ketika tewas," ujar seorang polisi, sebagaimana dikutip dari Abc.net.au.
Pihak kepolisian metropolitan Delhi mendaftarkan insiden misterius ini sebagai kasus pembunuhan dan/atau bunuh diri, dan telah menurunkan sebuah tim untuk melakukan penyelidikan.
Rumah yang menjadi lokasi penemuan 11 korban tewas merupakan sebuah toko kelontong di Distrik Burari di bagian utara Delhi. Tetangga sekitar baru menyadari keanehan di bangunan toko kelontong itu pada Minggu, 1 Juli 2018, ketika mendapati seorang nenek berusia 77 tahun tewas bersama dengan dua putra dan masing-masing istrinya, serta seorang putri dan lima cucu.
"Ketika saya memasuki toko, semua pintu terbuka dan ada jasad orang tergantung di langit-langit dengan tangan terikat," kata warga bernama Gurcharan Singh yang ingin membeli susu kepada BBC Hindi.
"Saya belum pernah melihat kejahatan seperti itu sebelumnya," imbuh Vineet Kumar selaku Wakil Komisaris tambahan polisi di Delhi utara.
"Kami sedang menyelidiki semua kemungkinan sebab musabab termasuk bunuh diri, kecerobohan. Kami baru bisa mengatakan penyebab kematian setelah laporan post mortem (visum) datang," lanjutnya.
Para tetangga di sekitar lokasi kejadian mengaku sama sekali tidak mendengar ada keanehan yang menjurus pada kasus pembunuhan. Kasus kematian misterius ini menjadi salah satu topik yang tengah diperbincangkan luas oleh warganet India, di mana banyak menduga bahwa hal tersebut berhubungan dengan praktik persembahan terhadap roh-roh mistis.
Simak video pilihan berikut:
Polisi Masih Menyelidiki
pembunuhan di India ©2018 liputan6.com
Arjun Thukral, seorang kerabat dari keluarga yang tinggal di lingkungan yang sama, mengatakan dia berlari ke rumah korban ketika berita tentang kasus kematian misterius itu menyebar. "Saya melihat beberapa jenazah ... dan bibi istri saya tergeletak di lantai dekat tempat tidur. Saya tidak tahan lagi untuk melihat," katanya.
"Tidak ada ayah yang tega membunuh anaknya sendiri ... bagaimana seorang ibu bisa membunuh anak-anaknya sendiri? Saya tidak berpikir mereka melakukan bunuh diri. Ini pembunuhan," katanya.
Kepala pemerintahan wilayah khusus Delhi, Arvind Kejriwal, yang mengunjungi lokasi kejadian, menyebut insiden itu "tragis".
"Polisi sedang menyelidiki ... mari kita tunggu penyelidikan tersebut selesai," katanya.
Menurut laporan beberapa media di India, keluarga itu bermigrasi ke ibu kota dari negara bagian Rajasthan sekitar dua dekade lalu.
Saat ini, polisi berusaha menghubungi kerabat terkait guna mengetahui lebih jauh latar belakang keluarga tersebut.
Tradisi mistis semacam ini memang ada di beberapa negara dan mungkin masih dilakukan sampai sekarang karena mereka meyakini bahwa itu adalah warisan nenek moyangnya. Namun terlepas dari hal tersebut, menghilangkan nyawa manusia adalah perbuatan yang tidak bisa dibenarkan.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/mg2)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Warga yang penasaran masuk ke rumah dan menemukan satu mayat. Warga akhirnya melapor ke polisi dan ditemukan tiga mayat lagi di rumah tersebut.
Baca SelengkapnyaPemakaman ini berasal dari zaman Kerajaan Pertengahan (1938 SM-1630 SM).
Baca SelengkapnyaEmpat tengkorak berusia ratusan tahun ditemukan di tempat sampah.
Baca SelengkapnyaHingga kini, belum diketahui sebab keluarga mengakhiri hidup dengan cara tragis.
Baca SelengkapnyaKambing-kambing ini ditemukan sudah tak bernyawa dengan kondisi mata tercongkel dan kaki terpotong.
Baca SelengkapnyaBukti penumbalan manusia di ditemukan di beberapa situs arkeologi di Pulau Kreta, Yunani.
Baca SelengkapnyaArkeolog menemukan situs pemakaman massal di Desa Koszyce, Polandia.
Baca SelengkapnyaHasilnya, semua korban tewas akibat benda tumpul, bukan senjata tajam. Luka bekas pukulan itu utamanya paling dominan berada di kepala.
Baca SelengkapnyaKotoran sapi diyakini bisa mengobati orang yang terkena sambaran petir.
Baca SelengkapnyaKota Yaroslavl di Rusia sempat menjadi "kota lautan darah" setelah diserang tentara Mongol.
Baca SelengkapnyaMelihat kondisi korban, diyakini keempatnya sudah tewas lebih dari tiga hari.
Baca SelengkapnyaJasad keluarga yang terdiri dari 4 orang yaitu EA (51), JL (18), AIL & JWA (13) ditemukan pukul 16.15 Wib
Baca Selengkapnya