Tradisi pernikahan hantu bikin pencurian mayat marak di China
Merdeka.com - Kepolisian China di Provinsi Hebei, kemarin baru saja menangkap 11 orang dengan tuduhan perusakan makam dan pencurian mayat. Mereka melakukan aksi itu dengan alasan klenik. Para pelaku adalah makelar jenazah, bagi masyarakat yang ingin menyelenggarakan 'pernikahan hantu'.
Kepada polisi, salah satu tersangka yang dicokok itu mengaku, bisnis jual mayat untuk dinikahkan amat menggiurkan. Komplotan maling jenazah ini beroperasi di Provinsi Shandong, lalu membawa mayat ke tempat yang butuh menggelar pernikahan hantu.
Jenazah yang baru berusia seminggu itu mereka jual ke pengepul 18 ribu yuan (setara Rp 35 juta). "Lalu kepada pembeli harganya menjadi 38 ribu yuan (setara Rp 75 juta)," ujar salah satu pelaku seperti dilansir CCTV News, Jumat (31/10).
-
Apa yang ditemukan di makam China? Makam ini awalnya digali pada 2020 di Kota Datong, Provinsi Shanxi, China utara.
-
Apa yang ditemukan di situs kuburan massal di China? Hasil penelitian baru-baru ini mengungkapkan, tulang belulang tanpa kepala yang ditemukan dalam pembantaian di China, yang terjadi sekitar 4.100 tahun yang lalu, merupakan hasil dari 'pemburuan kepala' terbesar yang diketahui di Asia Neolitik.
-
Bagaimana tradisi upah-upah dilakukan? Tradisi upah-upah biasanya dilengkapi dengan jamuan kecil maupun besar serta doa dan selamat atas tercapainya suatu hal.
-
Siapa yang melakukan tradisi upah-upah? Masyarakat yang tinggal di Rantau Prapat terdiri dari berbagai suku dan agama.
-
Kenapa tradisi upah-upah dilakukan? Tujuan utama dari diadakannya tradisi ini adalah untuk mengembalikan tondi ke individu atau kelompok yang diberikan upah-upah.
-
Apa itu tradisi upah-upah? Upah-upah merupakan tradisi yang berasal dari Rantau Prapat, Kabupaten Labuhan Batu, Provinsi Sumatra Utara.
Semakin muda usia jenazah, akan lebih mahal lagi harga jenazahnya. Pernikahan hantu adalah tradisi ribuan tahun yang di Negeri Tirai Bambu.
Justru yang masih melestarikan klenik itu adalah kaum kaya dan berpendidikan. Polisi mencatat ritual ini memang memicu pencurian jenazah dan perusakan makam di beberapa provinsi.
Praktiknya, pihak yang menggelar pernikahan hantu menyandingkan jenazah lelaki dan mayat perempuan. Penghulu akan menikahkan dua tubuh mati tersebut. Tujuannya, garis keturunan si empunya hajat akan tetap berlanjut, termasuk dari sisi rezeki. (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pasangan kekasih asal Malaysia ini mengalami kecelakaan dan meninggal sebelum pernikahan mereka.
Baca SelengkapnyaGiok sangat lekat dengan kebudayaan China dan telah berlangsung sejak tahun 6.000 SM.
Baca Selengkapnya"Katanya rumah korban banyak setan," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaIstri yang menyewa rumah tersebut menderita kanker stadium akhir.
Baca SelengkapnyaMansion ini dibangun pada tahun 2010. Namun ketika proyek ini berjalan dua tahun, pekerjaan tersebut telah dihentikan.
Baca SelengkapnyaPenjarah Curi Harta Karun dari Makam 2.400 Tahun, Tapi Artefak Berharga Ini Justru Ditinggalkan
Baca SelengkapnyaMengenal tradisi Mangai Binu dari Nias, perburuan kepala manusia sebagai bentuk status sosial.
Baca SelengkapnyaArkeolog di China menemukan makam kuno berisi patung naga tertua.
Baca SelengkapnyaKerangka sepasang kekasih ini ditemukan di makam kuno di Datong, China utara.
Baca SelengkapnyaSempat ditiadakan selama pandemi Covid-19, ajang pencarian jodoh di China kini kembali digelar.
Baca SelengkapnyaPenipuan itu terjadi setelah korban dibujuk rayu pelaku dengan modus ingin mengusir setan.
Baca SelengkapnyaDalam budaya China, diyakini bahwa kemalangan dapat dicegah melalui pelaksanaan tradisi atau ritual tertentu.
Baca Selengkapnya