Tragedi tahun baru Shanghai dipicu oknum lempar duit palsu
Merdeka.com - Perayaan malam tahun baru 2015 di Shanghai, China, menewaskan 35 orang. Sedangkan 42 orang dikabarkan cedera parah.
Kericuhan yang terjadi 25 menit hingga beberapa menit selepas pergantian tahun itu dipicu oleh tindakan beberapa orang dari teras Klub Rouge dan Luxury yang melempar uang pecahan Dolar Amerika. Sebaran uang inilah yang diduga menggerakkan ribuan massa saling berebut, hingga akhirnya ratusan terinjak-injak.
Stasiun Televisi CCTV News melaporkan, Kamis (1/1), Dolar yang disebar itu diduga uang palsu. Pengguna jejaring sosial Weibo pun mengabarkan hal yang sama.
-
Apa yang dilakukan polisi China? Sang polisi bahkan tak segan turun tangan mempromosikan dagangan sang penjual dengan pengeras suara. 'Enam mao per setengah kilogram,' katanya. Saat salah seorang calon pembeli melirik, sang polisi turut menggiring sosoknya ke lapak.'Silakan kalau mau lihat dulu,' ungkapnya.
-
Siapa korban dari pembantaian di China? 41 tulang belulang tanpa kepala yang dianalisis ternyata semuanya milik wanita dan anak-anak.
-
Siapa yang meninggal dalam insiden ini? Yang lebih memilukan, kedua teknisi itu masih sangat muda, berusia 19 tahun dan 21 tahun.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Siapa yang menemukan korban? Penemuan berawal saat dua saksi hendak mengantar cabe ke pasar dengan mengendarai mobil.
"Sejak pukul 23.50, seseorang dari atas diskotek tiba-tiba melemparkan uang kertas dalam jumlah banyak. Sejak itulah terjadi kericuhan," tulis akun George Chen.
Hingga berita ini dilansir ambulans masih mengirim puluhan korban lain ke RS Umum Shanghai. Dikhawatirkan jumlah korban tewas bisa bertambah, terutama pelajar dan anak-anak.
Kepolisian Shanghai masih menyelidiki penyebab kericuhan tersebut. Termasuk dugaan ada provokasi oleh oknum melempar uang kertas ke kerumunan manusia di Waterfront Bund dan Jalan Chen Yi, lokasi peristiwa nahas ini.
Kepolisian Shanghai diduga kuat sudah mengetahui potensi kericuhan. Soalnya mereka sempat melarang izin pertunjukan laser tiga dimensi di kawasan yang sama. Diperkirakan tadi malam jumlah yang datang melampaui 500 ribu orang.
Padahal selama tiga tahun terakhir, pesta laser tersebut digelar di Bundaran Chen Yi. Pada malam pesta 2014 lalu, 300 ribu warga datang memadati pusat kota Shanghai. (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi masih mendalami dugaan telah adanya uang palsu yang beredar jelang Hari Raya Iduladha 1445 H.
Baca SelengkapnyaSaat ini, polisi masih mendalami peredaran uang palsu tersebut apakah bakal disebar ke Jakarta atau di luar daerah.
Baca SelengkapnyaPelaku mengaku diberi upah 15 juta per bulan oleh pelaku
Baca SelengkapnyaSang Dukun meminta agar korban melarung uang ke laut sebagai ritual buang sial
Baca SelengkapnyaSaat ini, pihaknya masih mendalami peredaran uang palsu tersebut apakah bakal disebarkan ke Jakarta atau di luar daerah.
Baca SelengkapnyaPolres Pekalongan mengungkap kasus penipuan dengan modus penggandaan uang bermotif politik. Korbannya seorang caleg dari Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaDua orang tak dikenal memalak korban dengan dalih uang keamanan
Baca SelengkapnyaPengungkapan berawal ketika tersangka T beraksi menggunakan sepeda motor Honda Beat bernopol H 6252 ASD.
Baca SelengkapnyaBuronan interpol asal China tersebut diduga menipu ribuan korbannya melalui skema ponzi.
Baca SelengkapnyaTersangka SZ terlibat dalam kasus penipuan online berkedok like dan subscribe pada konten tertentu.
Baca SelengkapnyaPolisi menyita barang bukti sebanyak 995 lembar dolar USD dan 45 lembar mata uang Rupiah pecahan Rp100 ribu dari tangan pelaku.
Baca SelengkapnyaDugaan sejumlah warga memang belum terbukti, tapi bukan berarti keresahan itu mesti dianggap isapan jempol.
Baca Selengkapnya