Tragis, pulau wisata di Indonesia tapi turis wajib lewat Singapura
Merdeka.com - Sebuah pulau wisata berkonsep ecopark terluas sedunia dibangun di perairan Indonesia. Namun, pulau yang indah itu hanya bisa didatangi melalui imigrasi Singapura.
Pulau ini sebelumnya bernama Pulau Manis, letaknya di utara Batam, Kepulauan Riau, dikelola oleh PT Batam Island Marina 20 tahun lalu.
Sejak 2010, pihak pengembang bernama Funtasy Island Development (FID) asal Singapura mengambil alih kepemilikan. Mereka membangun 328 hektar untuk laguna, vila, wahana lumba-lumba, taman bermain, dan cafe di pinggir pantai. Wisatawan tidak bisa langsung menuju pulau itu tanpa izin karena sekarang sudah milik pribadi.
-
Kenapa Kutai Timur terbuka untuk investor? 'Kami masih sangat terbuka dan siap berkolaborasi (dengan investor),' kata Nurullah beberapa waktu lalu.
-
Kenapa Mata air Cicaneang hampir dibeli perusahaan asing? Ini yang membuat sebuah perusahaan Jepang tertarik untuk membeli mata air ini. Namun langsung ditolak oleh warga, karena sumber mata air merupakan aset milik desa yang tidak bisa diganggu gugat.
-
Dimana lokasi Pulau Batam? Kota terbesar di Provinsi Kepulauan Riau ini terdiri dari gugusan pulau-pulau kecil yang berada di kawasan Selat Singapura hingga Selat Malaka.
-
Kenapa Pulau Nirup cocok menjadi 'Maldives'-nya Batam? Kemudian, Pulau Nirup juga bisa menjadi 'Maldives'-nya Kota Batam. Di samping pesonanya yang indah serta menakjubkan, terdapat pula fasilitas-fasilitas lengkap yang sangat mendukung pergerakan wisatawan.
-
Dimana letak Pantai Air Manis? Tempat Wisata Ikonik Pantai Air Manis yang terletak di Kecamatan Padang Selatan, Kota Padang, Sumatra Barat ini merupakan salah satu wisata ikonik dan populer di kalangan wisatawan lokal.
-
Di mana Pulau Sibandang berada? Pulau yang dimaksud itu adalah Pulau Sibandang yang terkenal karena memiliki hasil bumi yang begitu melimpah.
"FID telah menghabiskan dana mencapai 300 juta dolar Singapura (setara dengan Rp 2,9 triliun) untuk pembangunan pulau ini, tempat yang berlokasi 16 kilometer dari Singapura ini dapat dijangkau dengan kapal feri selama 25 menit dari dermaga Harbour Front," kata Direktur FID, Michael Yong, dalam konfrensi persnya, Selasa (20/10), seperti dikutip Channel News Asia.
Yong menegaskan bila 70 persen kekayaan alam pulau akan tetap dipertahankan, dengan 30 persen diberdayakan untuk 400 vila dan dua hotel.
"Sebelum kami bangun proyek ini, sebanyak 4000 pohon mangrove telah ditanam di sekitaran pulau, kami juga bekerja sama dengan pemerintah lokal dan nelayan setempat untuk penanaman 200 batu koral, kami juga memiliki rencana ke depan dengan satu pengunjung setara dengan satu koral bagi pulau ini," sambungnya.
FID yang 'menjual' Lumba-lumba dalam menarik pengunjung, ditegaskan Yong bila lingkungan pulau ini cocok sebagai habitat mereka.
Diketahui kocek yang harus digelontorkan untuk memiliki hunian di pulau ini adalah 750 ribu Dolar Singapura (Rp 7,3 miliar) dengan 85 persen sudah terjual dan sebagiannya lagi terpesan. Proyek ini dikabarkan akan melakukan mulai layanan perdananya di triwulan akhir 2016.
"Ke depan pulau ini akan menampung 1.500 pegawai, 3.000 pengunjung untuk sekali kedatangan di tahun 2016," pungkasnya. (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Beberapa negara Asia bahkan menjadi destinasi favorit masyarakat Indonesia liburan ke luar negeri.
Baca SelengkapnyaAda juga keresahan warga terkait keberadaan truk tanah di kawasan PIK 2 yang dianggap mengancam jiwa penduduk lokal.
Baca SelengkapnyaKawasan ini dulunya tempat perjudian dan terkenal dengan kehidupan yang hedon serta penuh kemewahan.
Baca SelengkapnyaGubernur Koster mengatakan, Bali sebagai destinasi wisata seharusnya menjaga lingkungannya.
Baca SelengkapnyaSungai Pisang di Kota Padang terus alami abrasi setiap tahun. Namun, sisi lain sungai ini menyimpan daya tarik wisata.
Baca SelengkapnyaInvestasi tersebut berasal dari berbagai pihak mulai dari perusahaan BUMN, swasta hingga investor asing.
Baca SelengkapnyaThailand dan Vietnam menjadi kompetitor berat bagi Indonesia di sektor pariwisata.
Baca SelengkapnyaTercatat, sekitar 10 miliuner termasuk Pansy Ho dari Hong Kong dan Sukanto Tanoto dari Indonesia membangun hotel di Singapura.
Baca Selengkapnyapihak pengelola Balai Taman Nasional Baluran mengambil kebijakan untuk menutup sementara destinasi wisata ini selama sebulan.
Baca SelengkapnyaDikutip dari berbagai sumber, pantai terkotor di Indonesia tersebar di sejumlah daerah.
Baca SelengkapnyaKasino terbesar di Singapura ini menyumbang pendapatan ekonomi nasional sedikitnya 1-2 persen.
Baca Selengkapnya