Trump ancam negara yang masih berbisnis dengan Iran
Merdeka.com - Presiden AS Donald Trump kembali memberlakukan sanksi terhadap Iran. Serta memperingatkan kepada negara lain untuk tidak lagi berbinis dengan Iran. Jika masih ingin berbisnis dengan AS.
"Siapapun yang berhubungan dengan Iran, dilarang berbisnis dengan AS. Saya meminta PERDAMAIAN DUNIA. Tidak lebih!" tulis Trump di Twitter.
Peringatan Trump tampaknya ditujukan pada Uni Eropa, yang berusaha melindungi perdagangan mereka dengan Iran dari sanksi AS.
-
Kenapa Arab Saudi melakukan embargo minyak? Ini adalah balasan bagi AS yang selama perang Yom Kippur terus menerus mengirimkan senjata ke Israel untuk melawan negara-negara Arab.
-
Bagaimana AS akan menerapkan larangan penggunaan perangkat keras China di kendaraan? Larangan terhadap software ini diperkirakan akan mulai diterapkan pada tahun 2027, sementara regulasi mengenai hardware akan berlaku tiga tahun setelahnya.
-
Bagaimana Elon Musk bisa mendapat keuntungan dari Trump? Berbagai manfaat yang mungkin didapat Musk mencakup isu regulasi, seperti undang-undang ketenagakerjaan, perlindungan lingkungan, tarif pajak lebih rendah, dan lebih banyak kontrak pemerintah untuk SpaceX.
-
Apa yang diramalkan tentang Donald Trump? Roberts menunjukkan bahwa Trump mungkin lebih fokus pada kekalahannya di masa lalu dibandingkan peluang yang ada saat ini. Maksudnya adalah Trump diramalkan bakal kalah di pemilu presiden tahun ini.
-
Bagaimana Apple akan memenuhi TKDN? Langkah ini diharapkan dapat memenuhi standar Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) yang ditetapkan oleh Kementerian Perindustrian (Kemenperin), sehingga iPhone 16 series dapat resmi dipasarkan di Indonesia.
-
Siapa donatur utama Donald Trump di 2024? Salah satu tokoh yang menonjol adalah Miriam Adelson, seorang pengusaha yang dikenal karena dukungannya terhadap politikus konservatif, termasuk mantan Presiden Donald Trump.
Sanksi AS secara sepihak diberlakukan kembali usai keputusan Trump mengundurkan diri dari kesepakatan Nuklir Iran yang dibuat pada masa Barack Obama.
Kesepakatan itu, yang secara resmi berjudul Rencana Aksi Komprehensif Bersama, atau JCPOA, adalah perjanjian penting untuk membatasi program nuklir Iran sebagai imbalan atas pencabutan sanksi internasional.
Disusun oleh pemerintahan Obama, ditandatangani oleh Iran, beberapa negara Eropa, China dan Rusia pada tahun 2015.
Trump telah lama menjadi pengkritik keras kesepakatan itu, dan menyebutnya sebagai sesuatu yang 'gila' jika dipertahankan, dilansir dari CNN, Rabu (8/8).
Sejak keluar dari kesepakatan tersebut pada Mei, AS mulai mempengaruhi perekonomian, industri otomotif dan perdagangan emas atau logam mulia.
Tahap kedua sanksi AS akan mulai berlaku pada November dan akan menargetkan industri minyak yang merupakan sektor utama pendapatan Iran.
Presiden Iran Hassan Rouhani menggambarkan sanksi itu sebagai 'perang pyschological'. Ia menyatakan Iran bersedia mengadakan pembicaraan dengan AS untuk menyelesaikan masalah ini.
(mdk/frh)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perbedaan tersebut tidak terlepas dari latar belakang Trump yang berasal dari Partai Republik, yang memiliki pendekatan berbeda dengan Presiden Joe Biden.
Baca SelengkapnyaLonjakan harga minyak terjadi usai Presiden AS Joe Biden mengancam akan bantu Israel untuk menyerang kilang milik Iran.
Baca SelengkapnyaIran diketahui telah melakukan serangan ratusan rudal balistik ke Israel pada Selasa (1/10).
Baca SelengkapnyaTrump menegaskan rencananya untuk memberlakukan tarif atau pajak pada semua barang yang diimpor ke Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaIni sumber-sumber kekayaan Iran hingga bisa serang Israel menggunakan 300 rudal dan drone.
Baca SelengkapnyaTrump terus melontarkan janji-janji untuk membatalkan sebagian besar upaya Joe Biden dalam melawan perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaPara produsen mobil sedang mempersiapkan diri untuk kemungkinan penerapan tarif baru oleh Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menjelaskan bahwa Trump merupakan sosok yang dikenal proteksionisme dalam melindungi neraca dagang negaranya.
Baca SelengkapnyaTerpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS diprediksi akan membawa perubahan signifikan dalam kebijakan perdagangan global, termasuk dengan Indonesia.
Baca SelengkapnyaMeski Bersahabat dengan Elon Musk, Tapi Donald Trump Konsisten Tentang Mobil Listrik
Baca SelengkapnyaTrump berpotensi menghambat pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia.
Baca SelengkapnyaSebagian orang AS yang takut jika Trump kembali menjabat sebagai presiden.
Baca Selengkapnya