Trump asal ucap sebut perampokan di Manila sebagai aksi teror
Merdeka.com - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, masih saja sempat mengomentari soal kejadian perampokan bersenjata di Ibu Kota Manila, Filipina, menewaskan 37 orang, di tengah-tengah pidato soal penarikan diri AS dari Perjanjian Paris tentang iklim. Namun, dia asal omong menyatakan peristiwa itu sebagai aksi teror.
"Ini benar-benar menyedihkan dengan segala bentuk teror yang terjadi di dunia. Doa kami untuk para korban," kata Trump seperti dilansir dari laman Philippine Star, Jumat (2/6).
Trump menyatakan terus memantau situasi di Filipina. Istri Trump, Melania, juga menyatakan simpatinya kepada para korban dalam insiden itu lewat cuitan melalui akun Twitter-nya.
-
Siapa pelaku penembakan Donald Trump? Pria yang tewas karena ditembak aparat ini merupakan pelaku dari percobaan pembunuhan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
-
Dimana Donald Trump ditembak? Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Siapa yang digugat Trump? Gugatan yang diajukan oleh Trump Media di 24 Maret ditujukan kepada Andy Litinsky dan Wes Moss, dua mantan kontestan reality show Trump yang kemudian menjadi salah satu pendiri calon dari Partai Republik untuk perusahaan teknologi Presiden.
-
Apa yang terjadi pada Donald Trump? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Bagaimana Paspampres menanggapi dugaan penganiayaan? Asintel Paspampres, Kolonel Kav Herman Taryaman membantah dugaan tersebut. Dia meyakini, tindakan pengamanan spanduk bukan dilakukan oleh anggotanya.
-
Dimana Paspampres bertugas? Tugas Paspampres ini tidak hanya dilakukan untuk perlindungan Presiden dan Wakil Presiden beserta keluarga, namun juga kepada Tamu Negara setingkat Kepala Negara atau Kepala Pemerintahan beserta keluarganya.
Kepolisian Metro Manila, Filipina, menyatakan korban tewas dalam perampokan bersenjata di Hotel Resorts World Manila mencapai 36 orang. Mereka tewas bukan karena tertembus peluru dilepaskan pelaku dari senapannya, tetapi lantaran sesak napas akibat asap kebakaran furnitur dibakar pelaku di tempat judi di hotel itu.
Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia menyebutkan dari informasi Kedutaan Besar Indonesia di Manila tak ada warga negara Indonesia jadi korban penembakan.
Si pelaku merupakan seorang lelaki mengenakan penutup wajah disebutkan ingin merampok. Namun, karena gagal menggasak harta benda, dia malah memilih bunuh diri. Pelaku mengenakan topeng merangsek masuk ke hotel sekitar pukul 01.30. Dia lantas menuju lantai dua dan masuk ke kasino serta tempat berbelanja dan mulai melepaskan tembakan. Dia mencoba merampok beberapa penjudi sedang berada di sana. Menurut Direktur Operasional Resorts World Manila, Steven James Riley, pelaku diketahui cuma satu. Dia sempat melihat wajahnya ketika pelaku membuka penutup wajah. Ciri-cirinya berbadan tegap, berkumis, dan fasih berbahasa Inggris.
Sempat beredar dugaan kalau aksi itu buat menciptakan teror. Namun, Kepala Kepolisian Nasional Filipina, Ronald dela Rosa, membantahnya. Dia menyatakan jasad pelaku ditemukan saat fajar di sebuah kamar hotel. Kebetulan lokasi penginapan itu berada dekat Bandara Internasional Ninoy Aquino dan pangkalan Angkatan Udara Filipina.
"Dia bunuh diri dengan cara membakar diri di kamar hotel 510. Dia tidur di ranjang kemudian menutupi tubuh dengan selimut dan mengguyurkan bahan bakar," kata dela Rosa.
Karena keadaan panik, sekitar 54 pengunjung mengalami luka-luka. Bahkan seorang petugas keamanan sampai tidak sengaja menembak diri sendiri. Namun lukanya tidak fatal.
Menurut dela Rosa, insiden itu diyakini murni perampokan karena pelaku tidak menyakiti siapapun dan langsung menuju ke ruang penyimpanan keping judi. Pelaku juga sempat menembak sebuah televisi layar lebar dan membakar sebuah meja.
Menurut petugas gawat darurat Rumah Sakit San Juan de Dios, Jeri Ann Santiago, kebanyakan pengunjung mengalami sesak napas akibat menghirup asap. Bahkan seorang pengunjung dikabarkan tewas akibat kesulitan bernapas. Beberapa ada yang mengalami patah tulang dan retak.
"Tidak ada yang mengalami luka tembak," kata Ann.
Keping judi senilai USD 2,27 juta atau setara PHP 113 juta berhasil disita dari dalam tas dibawa pelaku. Polisi menyatakan masyarakat tidak perlu panik karena kejadian itu bukan aksi teror.
(mdk/ary)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Donald Trump Ditembak Saat Kampanye, Wajah dan Telinganya Berdarah
Baca SelengkapnyaIni Kata-Kata Teriakan Donald Trump Sesaat Setelah Ditembak di Panggung Kampanye
Baca SelengkapnyaPasmpres selalu bertindak waspada dengan tetap memberikan ruang fleksibilitas kepada Presiden.
Baca SelengkapnyaGreg Smith, saksi mata melihat pelaku penembakan sedang merangkak di atas sebuah gedung
Baca SelengkapnyaMelania mengungkapkan bahwa hidup keluarganya nyaris hancur bila peluru sampai menewaskan Trump
Baca SelengkapnyaKetika Trump berada di depan para pendukungnya, tiba-tiba suara letusan senjata api terdengar
Baca SelengkapnyaMantan Presiden AS ini ditembak saat menghadiri kampanye di Pennsylvania pada Sabtu (13/7).
Baca SelengkapnyaPejabat penegak hukum yang tidak disebutkan namanya telah mengidentifikasi tersangka sebagai Ryan Wesley Routh berusia 58 tahun, asal Hawaii.
Baca SelengkapnyaPidato Trump saat kampanye di North Carolina dikelilingi kaca anti peluru sebagai perlindungan ganda pasca peristiwa penembakan beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaTelinga kanan bekas terserempet peluru hanya ditutup perban putih.
Baca SelengkapnyaKapolres menyampaikan pentingnya kesiapsiagaan seluruh personel Polres Dumai pada hari yang krusial ini.
Baca SelengkapnyaMenurut pejabat penegak hukum, insiden penembakan tersebut diduga sebagai upaya pembunuhan
Baca Selengkapnya