Trump dituding jadi 'boneka' Putin
Merdeka.com - Donald Trump, calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik dituding sebagai boneka Presiden Rusia Vladimir Putin. Pernyataan ini dilontarkan oleh rivalnya dari Partai Demokrat, Hillary Clinton, yang mengatakan Trump sebagai antek-antek Rusia di AS.
Hal ini dibantah oleh Trump. Dia mengaku tidak mengenal Putin.
"Saya tidak mengenal Putin. Tapi jika nanti kami menjadi akrab, itu hal yang baik. Dia (Putin) tidak menyukai Clinton. Dia juga tidak menyukai presiden kita (Obama). Dia punya 1.800 hulu ledak nuklir, dan tidak melakukan apa-apa," ujar Trump dalam debat terakhir capres AS di University of Nevada, Las Vegas, Kamis (20/10).
-
Bagaimana hubungan AS dan Rusia saat ini? 'Hampir tidak mungkin hubungan ini memburuk lebih jauh. Saat ini, hubungan kita berada pada titik terendah dalam sejarah.'
-
Apa yang dikatakan Putin tentang Trump? 'Saat dia bersiap memasuki, atau ketika sudah berada di dalam Ruang Oval, kami menyadari bahwa terkadang pernyataan yang disampaikan memiliki nada yang berbeda. Oleh karena itu, kami melakukan analisis secara mendalam, mengamati, dan akan menarik kesimpulan berdasarkan kata-kata serta tindakan tertentu,' ungkap Peskov.
-
Siapa yang didukung Putin? Putin mengatakan dia lebih suka Joe Biden ketimbang Donald Trump dalam pemilu Amerika Serikat November mendatang.
-
Siapa yang digugat Trump? Gugatan yang diajukan oleh Trump Media di 24 Maret ditujukan kepada Andy Litinsky dan Wes Moss, dua mantan kontestan reality show Trump yang kemudian menjadi salah satu pendiri calon dari Partai Republik untuk perusahaan teknologi Presiden.
-
Siapa yang menolak ancaman Trump? Respon terhadap pernyataan Trump tidak lama datang dari Presiden Panama, Jos Ral Mulino. Ia dengan tegas menegaskan bahwa Terusan Panama adalah milik negara mereka dan menambahkan bahwa kedaulatan Panama tidak dapat dinegosiasikan.
-
Bagaimana Trump mendukung Israel? 'Saya presiden terbaik dalam sejarah Israel. Tidak ada yang melakukan apapun seperti yang saya lakukan ke Israel,' kata Trump Maret lalu dalam wawancaranya dengan Israel Hayom.
Namun Clinton menyela Trump dan mengatakan Putin lebih suka memiliki boneka untuk jadi Presiden AS.
"Ya tentu saja, karena dia (Putin) lebih suka punya boneka yang menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat," tutur Clinton.
"Bukan boneka! Anda lah yang boneka," sela Trump cepat.
Meski terkesan ingin berteman dengan Putin, Trump mengecam campur tangan asing dalam pemilu AS, termasuk Putin. Namun Trump menganggap AS harus bekerja sama dengan Rusia untuk membuat hulu ledak yang tidak bisa dilakukan Negeri Paman Sam.
"Kita harus bekerja sama dengan Rusia, mereka telah melampaui AS dengan membuat hulu ledak nuklir yang tidak bisa dibuat oleh kita," ucapnya.
Menurut Clinton, sangat ironis Trump mengatakan soal nuklir. Dia menyebutkan banyak yang tidak percaya jika Trump memegang kendali senjata nuklir AS. Disebut begitu, Trump mengatakan dia didukung banyak petinggi militer AS.
Debat capres kali ini yang terakhir sebelum pemilihan November mendatang. Debat ini dilangsungkan di University of Nevada dan dimoderatori oleh Chris Wallace dari Fox News. (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan perang dan kekerasan yang terjadi antara Israel dan Palestina salah Amerika.
Baca SelengkapnyaPresiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan Amerika Serikat agar tidak menyebarkan rudal jarak jauh di Jerman.
Baca SelengkapnyaPeskov juga memperingatkan bahwa konflik Hamas-Israel berisiko meluas ke wilayah lain.
Baca SelengkapnyaPutin Sebut Dirinya Lebih Suka Joe Biden Ketimbang Trump di Pemilu AS 2024, Alasannya Tak Terduga
Baca SelengkapnyaPutin dan Xi Jinping kompak mengutuk rival mereka Amerika Serikat sebagai penabur kekacauan di seluruh dunia.
Baca SelengkapnyaElon Musk memainkan peranan penting dalam konflik yang berlangsung antara Rusia dan Ukraina, yang telah berlangsung selama lebih dari dua tahun.
Baca SelengkapnyaSebelumnya FBI menuding ancaman bom di TPS saat pemilu presiden berasal dari Rusia.
Baca SelengkapnyaPresiden Amerika Serikat Joe Biden salah menyebut nama Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy menjadi Presiden Rusia Vladimir Putin.
Baca SelengkapnyaBegini reaksi Elon Musk bersemangat klaim Donald Trump menang pilpres AS.
Baca SelengkapnyaTrump berpendapat tarif adalah alat penting untuk melindungi pekerjaan dalam negeri.
Baca SelengkapnyaBerikut momen keren Putin skakmat Presiden Kazakstan saat piidato anti nuklir.
Baca SelengkapnyaPentagon semakin khawatir tentang dominasi SpaceX dalam kontrak pemerintah AS, terutama setelah laporan komunikasi Elon Musk dengan Vladimir Putin mencuat.
Baca Selengkapnya