Trump Kecam Biden karena Undur Penarikan Pasukan dari Afghanistan ke 11 September
Merdeka.com - Donald Trump menyerang Presiden AS Joe Biden karena memundurkan penarikan pasukan dari Afghanistan, yang semula direncanakan pemerintahan Trump pada 1 Mei. Biden memutuskan akan menarik seluruh pasukan AS pada 11 September, bertepatan dengan peringatan serangan teroris pada 2001 silam.
“Saya harap Joe Biden tidak gunakan 11 September sebagai tanggal penarikan tentara kita dari Afghanistan, karena dua alasan,” ujar Trump dalam pernyataannya pada Minggu.
Pertama, jelas Trump, AS “bisa dan seharusnya keluar lebih awal.”
-
Kapan Donald Trump ditembak? Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Siapa yang memimpin pasukan Amerika? Pasukan Amerika sendiri dipimpin oleh Mayor Jenderal William F. Dean, seorang veteran Perang Dunia II.
-
Siapa yang menembak Donald Trump? Melansir dari The Guardian, Secret Service rupanya langsung menembak mati tersangka penembakan usai menembak ke arah Trump.
-
Apa tujuan serangan? Setelah pelaku kejahatan mengubah ID Apple dan kata sandi Anda, mereka dapat mengunci Anda dari iPhone, membuka aplikasi perbankan dan keuangan, mengubah kata sandi, dan menguras aset Anda dalam sekejap mata.
-
Kenapa pelaku menembak Donald Trump? Identitas dan motif pelaku penembakan belum jelas hingga saat ini.
-
Kapan Menteri Pertahanan dirangkap oleh Perdana Menteri? Ketika Mr. Amir Sjarifoeddin menjadi Perdana Menteri, jabatan sementera Menteri Pertahanan dirangkap oleh Perdana Menteri.
“Sembilan belas tahun itu cukup, faktanya, jauh lebih lama dan terlalu lama. Saya melakukan penarikan awal dengan menarik sebagian besar peralatan miliaran dolar kita dan, yang lebih penting, mengurangi kehadiran militer kita menjadi kurang dari 2.000 tentara dari level 16.000 yang ada (juga di Irak, dan nol pasukan di Suriah kecuali untuk daerah di mana kita menjaga minyak),” jelas Trump, dikutip dari Russia Today, Senin (19/4).
Alasan kedua menurut Trump adalah tanggal 11 September seharusnya tetap menjadi hari refleksi dan penghormatan untuk mengenang nyawa yang hilang dalam serangan itu. Serangan 9/11 pada 2001 itu menjadi pemicu serangan AS ke Afghanistan, perang yang masih berlanjut sampai saat ini.“Keluar dari Afghanistan adalah hal yang bagus dan positif untuk dilakukan. Saya berencana menarik pasukan pada 1 Mei, dan kita seharusnya tetap sesuai jadwal itu sedekat mungkin,” ujar mantan presiden ini.
Belum lama ini, Biden mengumumkan akan menarik seluruh pasukan AS dari Afghanistan pada 11 September.
“Kita tidak bisa melanjutkan siklus perpanjangan dan perluasan kehadiran militer kita di Afghanistan, berharap menciptakan kondisi ideal untuk penarikan tersebut, dan berharap hasil yang berbeda,” jelas Biden dalam pengumumannya.
Penasihat Keamanan Nasional Gedung Putih, Jake Sullivan mengatakan kepada CNN pada Minggu, tujuan AS telah tercapai di Afghanistan, dan saatnya fokus untuk 20 tahun ke depan.
“Ancaman teroris telah berubah secara dramatis selama 20 tahun terakhir,” ujarnya.
Sullivan menambahkan, AS harus mengalokasikan sumber dayanya untuk melindungi tanah air dari berbagai jenis ancaman dari berbagai negara dan benua, tidak hanya Afghanistan.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Biden resmi mengumumkan mundur dari konstestasi Pilpres AS dan mendukung Kamala Harris. Dia beralasan, ingin fokus pada tugas-tugasnya di sisa masa jabatan.
Baca SelengkapnyaTrump bereaksi tegas atas mundurnya Biden dalam pencalonan Presiden Amerika.
Baca SelengkapnyaKedua capres justru melenceng dan saling menyerang rivalnya dengan pernyataan yang berkelok-kelok.
Baca SelengkapnyaJoe Biden Sebut AS Tidak Akan Bantu Israel Balas Serangan Iran
Baca SelengkapnyaIran diketahui telah melakukan serangan ratusan rudal balistik ke Israel pada Selasa (1/10).
Baca SelengkapnyaKeputusan Presiden Joe Biden telah mengagetkan warga AS usai dirinya mundur dari pencalonan presiden AS.
Baca SelengkapnyaBiden mengumumkan alasannya mundur dari Pilpres AS. Dia ingin fokus menyelesaikan sisa masa jabatannya.
Baca SelengkapnyaAgresi Israel di Gaza menjadi salah satu topik yang dibahas dalam debat capres AS.
Baca SelengkapnyaBiden juga menyampaikan dukungan politiknya untuk Kamala Harris yang akan menggantikannya sebagai calon presiden dari Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaKedua capres justru melenceng dan saling menyerang rivalnya dengan pernyataan yang berkelok-kelok.
Baca SelengkapnyaPada 1986 ketika masih menjadi anggota Komite Hubungan Internasional di Senat AS Joe Biden menyampaikan komitmen kuat kepada Israel.
Baca SelengkapnyaSerangan bom terjadi ketika banyak orang berkumpul untuk memperingati empat tahun kematian Qassim Sulaimani, yang dibunuh Amerika Serikat di Irak.
Baca Selengkapnya