Trump kecam serangan bom di Afghanistan, desak tindakan terhadap Taliban
Merdeka.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump hari ini mengecam serangan bom di Ibu Kota Kabul, Afghanistan yang menewaskan 95 orang dan melukai ratusan lainnya.
"Saya mengutuk serangan bom mobil di Kabul hari ini yang menewaskan banyak warga sipil tak berdosa dan melukai ratusan lainnya. Serangan pembunuhan ini memperbarui komitmen kami terhadap negara sahabat Afghanistan. Amerika Serikat berkomitmen membuat Afghanistan terbebas dari teroris yang bisa menyasar warga Amerika, sekutu kami, dan siapa pun yang tidak mendukung ideologi mereka," kata pernyataan Trump, seperti dilansir laman Sputnik, Ahad (28/1).
Sabtu kemarin ledakan mengguncang kawasan kedutaan asing dan gedung pemerintahan di Kabul. Ledakan itu merusak banyak bangunan dan kaca-kaca pecah. Media lokal mengatakan 95 orang tewas dan lebih dari 150 lainnya luka. Taliban mengaku bertanggung jawab atas serangan ini.
-
Siapa pelaku penembakan Donald Trump? Pria yang tewas karena ditembak aparat ini merupakan pelaku dari percobaan pembunuhan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
-
Siapa yang menembak Donald Trump? Melansir dari The Guardian, Secret Service rupanya langsung menembak mati tersangka penembakan usai menembak ke arah Trump.
-
Siapa yang digugat Trump? Gugatan yang diajukan oleh Trump Media di 24 Maret ditujukan kepada Andy Litinsky dan Wes Moss, dua mantan kontestan reality show Trump yang kemudian menjadi salah satu pendiri calon dari Partai Republik untuk perusahaan teknologi Presiden.
-
Dimana Donald Trump ditembak? Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Kenapa pelaku menembak Donald Trump? Identitas dan motif pelaku penembakan belum jelas hingga saat ini.
-
Apa yang terjadi pada Donald Trump? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
Trump menuturkan kekejaman Taliban tidak akan menang.
"Semua negara harus mengambil tindakan tegas terhadap Taliban dan seluruh infrastruktur teroris yang mendukung mereka," desak Trump.
Sebelumnya presiden AS itu telah mengumumkan akan meningkatkan pengerahan aktivitas militer di Afghanistan. Data Pentagon menyebutkan, sepanjang 2017 militer AS menjatuhkan bom dua kali lipat lebih banyak di Afghanistan dibanding dua tahun sebelumnya.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Serangan tersebut dikonfirmasi menewaskan seorang polisi yang mengawal konvoi.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan segala bentuk kekerasan tidak dapat dibenarkan
Baca SelengkapnyaSerangan bom terjadi ketika banyak orang berkumpul untuk memperingati empat tahun kematian Qassim Sulaimani, yang dibunuh Amerika Serikat di Irak.
Baca SelengkapnyaJokowi mendoakan kesembuhan bagi Donald Trump dan para korban pascainsiden penembakan.
Baca SelengkapnyaDonald Trump Ditembak Saat Kampanye, Wajah dan Telinganya Berdarah
Baca SelengkapnyaIni Kata-Kata Teriakan Donald Trump Sesaat Setelah Ditembak di Panggung Kampanye
Baca SelengkapnyaPengunjuk rasa menyerukan diberlakukannya embargo senjata dan sanksi terhadap Israel.
Baca SelengkapnyaSerangan itu menambah penderitaan rakyat Palestina
Baca SelengkapnyaBiden juga menyatakan ada "banyak orang di luar sana" yang belum yakin tentang penyebab ledakan tersebut.
Baca SelengkapnyaKetika Trump berada di depan para pendukungnya, tiba-tiba suara letusan senjata api terdengar
Baca SelengkapnyaErdogan mengecam sekaligus mengultimatum keras sikap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan Indonesia mengecam keras kekerasan dan pembunuhan terhadap Ismail Haniyeh
Baca Selengkapnya