Trump makin unggul, pemilih Republik dukung larangan muslim masuk AS
Merdeka.com - Bakal Calon Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, semakin unggul dalam konvensi Partai Republik. Survei ABC News/Washington Post menunjukkan ide-ide kontroversial sang taipan properti didukung oleh pemilih Partai Republik.
Dilaporkan, 59 persen pendukung partai berhaluan konservatif ini setuju atas gagasan melarang semua muslim masuk wilayah Amerika Serikat. Padahal, ide Trump itu dikecam oleh sesama politikus Republik, Gedung Putih, dan banyak pemimpin dunia.
Business Insiden melaporkan, Kamis (17/12), hanya 30 persen pendukung Republik yang menganggap pelarangan muslim masuk ke AS sebagai "tindakan yang keliru."
-
Bagaimana muslim Amerika akan mempengaruhi pemilu? Oposisi dari populasi Muslim dan Arab Amerika yang cukup besar dapat menjadi ancaman bagi Electoral College presiden dalam pemilihan yang akan datang.
-
Apa dampak penolakan muslim Amerika terhadap Biden? Belum pasti apakah pemilih muslim akan mengalihkan dukungan mereka secara besar-besaran dari Biden, namun perubahan kecil dalam dukungan bisa memiliki dampak pada negara bagian-negara bagian di mana Biden meraih kemenangan dengan selisih tipis pada 2020.
-
Kenapa muslim Amerika menolak Biden? 'Konferensi #AbandonBiden 2024 ini dibuat sebagai latar belakang dari pemilihan presiden 2024 yang akan datang dan keputusan untuk menarik dukungan terhadap Presiden Biden karena ketidaksetujuannya untuk menyerukan gencatan senjata dan melindungi warga tak bersalah di Palestina dan Israel,' kata kelompok tersebut kepada kantor berita Axsio dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Aljazeera, Ahad (3/12).
-
Kenapa Elon Musk dukung Partai Republik? Dengan mendukung Partai Republik, Musk mengikuti jejak Donald Trump, yang menganggap menggalang dukungan dari pemilih konservatif sebagai cara yang efektif untuk memperkuat kekuasaan.
-
Apa saja ancaman Pilpres AS 2024? Easterly membahas sejumlah isu yang berkaitan dengan pemilu, termasuk masalah disinformasi, interaksinya dengan platform media sosial, serta ancaman yang terus-menerus dihadapi oleh petugas pemilu, terutama setelah pengiriman surat suara kepada pemilih dan dimulainya pemungutan suara awal di beberapa negara bagian.
-
Siapa donatur utama Donald Trump di 2024? Salah satu tokoh yang menonjol adalah Miriam Adelson, seorang pengusaha yang dikenal karena dukungannya terhadap politikus konservatif, termasuk mantan Presiden Donald Trump.
Berkat usulannya yang antimuslim, popularitas Trump sempat meroket di kalangan warga AS konservatif. Survei terakhir menunjukkan dia didukung 41 persen pemilih Partai Republik, jauh meninggalkan rival-rivalnya sesama bakal capres. Dukungan ini jauh di atas Ted Cruz, saingan kuatnya, yang hanya didukung 14 persen.
Pemilih Republik rata-rata terdiri atas orang kulit putih, taat beragama, serta tinggal di kawasan pedesaan atau suburban.
Kendati begitu, survei ini menujukkan publik AS mayoritas masih mendukung umat muslim. Kebanyakan pemilih Partai Demokrat dan kalangan independen menolak keras larangan muslim masuk Negeri Paman Sam dalam jangka waktu tertentu. Dalam survei ini, disebutkan pula bahwa 59 persen responden meyakini bahwa umat muslim di AS mengalami diskriminasi, jauh di atas kalangan yang intoleran.
Salah satu penggagas polling ABC News, Gary Langer, menjelaskan bahwa surveinya menunjukkan kekuatan politik Trump. Yakni meraih simpati mereka yang tak terpapar isu-isu terbaru, kurang dalam pendidikan, dan sebetulnya antipati pada politik. "Kemampuan Trump yang utama adalah merangkul orang-orang di luar politik. Dia bisa membuat mereka mendukung rencanananya, yang bahkan sebetulnya sangat kontroversial," kata Langer.
Dalam survei internal Partai Republik, Trump masih unggul dibanding sesama bakal capres lainnya. Trump selamat dalam survei, kendati pada debat capres Republik terakhir di Las Vegas, dia diserang nyaris semua rivalnya.
Para mantan Gubernur berlatar Republikan, seperti Jeb Bush, Chris Christie, dan John Kasich, menyerang habis-habisan semua ide Trump seandainya nanti bisa memerintah.
"Rencana Trump (melarang sementara muslim masuk AS) akan mengakibatkan dunia Muslim, negara-negara Arab, semakin jauh dari Amerika. Padahal kita membutuhkan mereka untuk bekerjasama menghancurkan ISIS," kata Jeb Bush. (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Trump akan kembali menjabat sebagai presiden AS ke-47.
Baca SelengkapnyaMendag Budi mengaku tak menutup telinga terkait isu akan adanya ancaman potensi penambahan bea masuk usai Trump kembali menjadi Presiden AS.
Baca SelengkapnyaWali Kota Hamtramck, Amer Ghalib, tegas mendukung Donald Trump di Pilpres AS yang akan berlangsung November mendatang.
Baca SelengkapnyaDia menyinggung dinamika perekonomian saat masa kepemimpinan periode pertama Trump sepanjang 2017-2021.
Baca SelengkapnyaSebagian orang AS yang takut jika Trump kembali menjabat sebagai presiden.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan, Indonesia dan Amerika Serikat merupakan mitra strategis yang memiliki hubungan kuat dan beragam.
Baca SelengkapnyaPontesi menangnya Donald Trump ini berdampak langsung pada nilai tukar atau kurs Rupiah.
Baca SelengkapnyaDukungan Prabowo-Gibran dari pemilih berbasis agama ada peningkatan dari pemilih beragama Islam dari 43,2 persen menjadi 47,6 persen.
Baca SelengkapnyaDonald Trump bersaing dengan Kamala Harris pada pemilihan presiden yang akan berlangsung November mendatang.
Baca SelengkapnyaMayoritas warga NU atau pemilih yang dekat dengan NU sebanyak 60.9 persen mendukung Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaLoyalis Jokowi juga malah lebih banyak memilih untuk mendukung paslon nomor urut satu Anies-Muhaimin.
Baca SelengkapnyaTren dari pemilih NU ke paslon 02 meningkat dari Desember 2023 40,7 persen menjadi 48,2 persen di Januari 2024
Baca Selengkapnya