Trump Marah pada Perusuh Capitol Hanya karena Mereka Terlihat Miskin & Murahan
Merdeka.com - Seorang sumber Gedung Putih mengungkapkan kepada surat kabar Inggris, The Mail pada Minggu, bagaimana tanggapan Presiden Donald Trump terhadap para pendukungnya yang menyerbu Gedung Parlemen atau Capitol pekan lalu, membuat rusuh saat sedang berlangsung pemungutan suara pilpres tahap akhir.
Sumber yang tak disebutkan namanya ini mengatakan Trump saat itu pucat karena marah, bukan karena serangan itu tapi karena hal itu merusak citranya.
Trump disebut naik pitam dan merasa malu karena gerombolan "warga kulit putih tak ada guna" yang ditampilkan di layar televisi itu membuatnya terlihat buruk.
-
Siapa yang digugat Trump? Gugatan yang diajukan oleh Trump Media di 24 Maret ditujukan kepada Andy Litinsky dan Wes Moss, dua mantan kontestan reality show Trump yang kemudian menjadi salah satu pendiri calon dari Partai Republik untuk perusahaan teknologi Presiden.
-
Apa yang terjadi pada Donald Trump? Mantan presiden Amerika Serikat Donald Trump ditembak. Peristiwa tersebut terjadi kala Trump sedang kampanye Pilpres AS di depan pada pendukungnya di Butler, Pennsylvania, Amerika Serikat, pada Sabtu (14/7).
-
Apa yang dilakukan Secret Service saat serangan terhadap Trump? Secret Service segera melumpuhkan pelaku penembakan yang terjadi saat mantan presiden Donald Trump, berpidato di Pennsylvania, Sabtu (13/7) waktu setempat.
-
Bagaimana Paspampres menanggapi dugaan penganiayaan? Asintel Paspampres, Kolonel Kav Herman Taryaman membantah dugaan tersebut. Dia meyakini, tindakan pengamanan spanduk bukan dilakukan oleh anggotanya.
-
Bagaimana reaksi Duta saat diserbu? Duta tampak sangat ramah saat diajak berfoto bersama para penggemar. Ia dengan sabar melayani permintaan foto dari penggemar yang antusias. Senyumannya yang khas menambah kehangatan momen tersebut.
-
Siapa pelaku penembakan Donald Trump? Pria yang tewas karena ditembak aparat ini merupakan pelaku dari percobaan pembunuhan mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
"Dia marah, bukan pada kejahatan mengerikan yang mereka lakukan, tapi karena dia merasa dipermalukan. Ketika mereka pertama kali menyerbu Capitol, dia menikmatinya. Ini adalah 'rakyatnya'," ujar sumber ini, seperti dikutip dari Times of Israel, Senin (11/1).
"Tapi ketika dia melihat gambar-gambar pria setengah telanjang dengan topi bulu dia mulai mengeluh mereka terlihat 'murahan dan miskin'. Bahkan pada satu momen terburuk dalam sejarah Amerika itu, dia memikirkan reputasinya," ungkapnya.
Trump diblokir oleh Twitter
Pengunjuk rasa dengan topi bulu itu diidentifikasi sebagai Jake Angeli, seorang aktivis sayap kanan dan pengikut teori konspirasi.
Setelah para pendukungnya menyerbu dan merusak Capitol, Trump mengunggah di Twitter meminta pendukungnya tetap tenang dan pulang. Beberapa hari kemudian Trump diblokir secara permanen oleh Twitter.
Sebelum menyebut Capitol, para pendukung Trump sebelumnya menghadiri kampanye terbuka Trump di Washington. Trump terus melontarkan tuduhan tak berdasar bahwa pilpres berlangsung curang.
Puluhan orang ditangkap dalam kerusuhan tersebut dan empat orang dilaporkan tewas, termasuk salah seorang anggota polwan. Demokrat di Kongres tengah menyusun langkah untuk memakzulkan Trump, menuntut pertanggungjawabannya karena telah menghasut terjadinya kekerasan.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Trump mencatatkan sejarah sebagai presiden Amerika Serikat pertama yang menjalani foto sebagai terdakwa atau mugshot.
Baca SelengkapnyaMassa pendemo yang murka nekat merobohkan tembok dan pagar Gedung DPR saat berunjuk rasa menolak revisi UU Pilkada.
Baca SelengkapnyaDonald Trump Ditembak Saat Kampanye, Wajah dan Telinganya Berdarah
Baca SelengkapnyaIni Kata-Kata Teriakan Donald Trump Sesaat Setelah Ditembak di Panggung Kampanye
Baca SelengkapnyaKetika Trump berada di depan para pendukungnya, tiba-tiba suara letusan senjata api terdengar
Baca SelengkapnyaAksi penembakan ini menyebabkan Donald Trump tampak berlumuran darah di wajah dan telinganya. Pelaku diduga kuat penembak jitu atau sniper.
Baca SelengkapnyaPengunjuk rasa dari berbagai kelompok elemen masyarakat mengepung Gedung DPR untuk menolak pengesahan revisi UU Pilkada.
Baca SelengkapnyaSejumlah pendukung Trump kompak memakai korban putih di telinga kanannya saat mengikuti kampanye.
Baca SelengkapnyaPasukan polisi anti huru-hara membuat formasi pertahanan saat massa berusaha masuk dengan merusak pagar Gedung DPR
Baca SelengkapnyaMelania mengungkapkan bahwa hidup keluarganya nyaris hancur bila peluru sampai menewaskan Trump
Baca SelengkapnyaDengan darah berceceran di wajah dan telinganya, Donald Trump tetap berdiri dan mengangkat kepalan tangan. Inilah kata-kata yang diteriakkan Trump.
Baca SelengkapnyaRatusan massa terdiri dari pelbagai elemen masyarakat itu melakukan demonstrasi di depan gedung DPR sejak Kamis (22/8) pagi.
Baca Selengkapnya