Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Trump mendesak seluruh muslim dilarang masuk AS

Trump mendesak seluruh muslim dilarang masuk AS Bakal Capres AS Donald Trump berpidato ditemani Setya Novanto. ©2015 REUTERS/Lucas Jackson

Merdeka.com - Kandidat presiden Amerika Serikat dari Partai Republik, Donald Trump, menyatakan selama periode tidak terbatas, orang beragam Islam harus dilarang memasuki negaranya. Ujaran kebencian anti-Islam itu adalah respon pengusaha properti tajir ini atas penembakan massal di San Bernardino, California, pekan lalu yang menewaskan 14 orang. Serangan bermotif terorisme itu pelakunya pasangan suami-istri imigran muslim.

Trump menegaskan seandainya terpilih dalam pemilu tahun depan, dia serius menghentikan orang Islam untuk dapat masuk ke Negeri Paman Sam. Pelarangan itu, menurutnya, harus dilakukan dari pintu imigrasi darat, laut, maupun udara.

"Larangan (masuk) itu berlaku sampai kita bisa memutuskan dan mengerti permasalahan ideologi Islam dan ancamannya yang berbahaya. Negara ini tidak bisa menjadi korban serangan kaum percaya pada konsep Jihad dan tidak memiliki nalar untuk menghormati sesama manusia," ujar Trump dalam pernyataannya kepada awak media kemarin, seperti dikutip dari laman BBC, Selasa (7/12).

Pernyataan Trump, yang menghebohkan publik Indonesia ketika bertemu Ketua DPR Setya Novanto dan Wakilnya Fadli Zon beberapa bulan lalu, bertolak belakang dengan pernyataan Presiden Barack Obama agar warga AS - baik yang muslim maupun tidak - jangan sampai termakan kebencian satu sama lain.

"Kita tidak bisa menyerang satu dan lainnya dengan membiarkan pertempuran yang diartikan antara Islam dan Amerika. Ini juga menjadi tanggung jawab Muslim Amerika. ISIS tidak bisa mengatasnamakan Islam karena mereka adalah kelompok pembunuh bengis," kata Obama di Ruang Oval Gedung Putih akhir pekan lalu.

Manajer Kampanye Trump, Corey Lewandowski, menegaskan maksud bosnya soal melarang muslim masuk ke wilayah AS. Yang akan ditolak masuk itu mencakup wisatawan beragama Islam, selain calon imigran.

"Semua orang Islam (dilarang masuk) dan ada pengawasan besar-besaran," kata Corey.

Penyelidikan Biro Investigasi Federal (FBI) menyimpulkan tersangka Syed Rizwan Farook (28) dan istrinya Tashfeen Malik (29), teradikalisasi paham teror sejak setahun terakhir. Mereka memang ada masalah pribadi dengan rekan kerja di Fasilitas Difabel San Bernardino. Namun lebih dari itu, aksi menembak mati 14 orang, diyakini tersangka sebagai tindakan membela agama.

"Kami masih mencari tahu apakah ada individu lain yang mendoktrin mereka atau mereka memang tertarik dengan paham ekstrem atas kesadaran sendiri," kata Asisten Direktur FBI cabang Los Angeles, David Bowdish.

Kesimpulan penyelidik didasarkan pada aktivitas jejaring sosial pasangan imigran itu. Faroook disebut pernah menghubungi seorang anggota Front Jabhat al-Nusra, yang terkait Al Qaidah. Sementara Malik pernah mengunggah postingan berbaiat pada Khalifah Abu Bakar al-Baghdadi, menggunakan akun palsu.

Selain membunuh 14 pengunjung pusat difabel, Farook dan istrinya yang bersenjatakan AK-47, melukai 17 orang lainnya. Mereka berdua sempat kabur menggunakan mobil van, sebelum akhirnya terkejar oleh tim antiteror polisi. Dalam baku tembak melawan aparat, pasangan imigran berdarah Pakistan itu tewas.

Setelah dua pelaku utama tewas tertembak, polisi menemukan 12 bom pipa, 2.000 amunisi pistol kaliber 9 mm, 2.500 amunisi senapan larang panjang .223 di kediaman Farook, Distrik Redland, California. Itu belum termasuk ratusan perkakas yang dipersiapakan untuk pembuatan bahan peledak di garasi. (mdk/ard)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dampak yang Bakal Dirasakan Jika Donald Trump Terpilih Jadi Presiden Amerika Serikat
Dampak yang Bakal Dirasakan Jika Donald Trump Terpilih Jadi Presiden Amerika Serikat

Sebagian orang AS yang takut jika Trump kembali menjabat sebagai presiden.

Baca Selengkapnya
Potret Trump Pidato Dikelilingi Kaca Anti Peluru, Umbar Ketakutan Sebut Kamala Harris Picu Perang Dunia Ketiga
Potret Trump Pidato Dikelilingi Kaca Anti Peluru, Umbar Ketakutan Sebut Kamala Harris Picu Perang Dunia Ketiga

Pidato Trump saat kampanye di North Carolina dikelilingi kaca anti peluru sebagai perlindungan ganda pasca peristiwa penembakan beberapa waktu lalu.

Baca Selengkapnya
Donald Trump: Joe Biden Tak Layak Mencalonkan Diri Sebagai Presiden
Donald Trump: Joe Biden Tak Layak Mencalonkan Diri Sebagai Presiden

Biden resmi mengumumkan mundur dari konstestasi Pilpres AS dan mendukung Kamala Harris. Dia beralasan, ingin fokus pada tugas-tugasnya di sisa masa jabatan.

Baca Selengkapnya
Ini Kata-Kata Teriakan Donald Trump Sesaat Setelah Ditembak di Panggung Kampanye
Ini Kata-Kata Teriakan Donald Trump Sesaat Setelah Ditembak di Panggung Kampanye

Ini Kata-Kata Teriakan Donald Trump Sesaat Setelah Ditembak di Panggung Kampanye

Baca Selengkapnya
Debat Capres Amerika, Trump Sebut Biden 'Orang Palestina' Halangi Israel Selesaikan Perang di Gaza
Debat Capres Amerika, Trump Sebut Biden 'Orang Palestina' Halangi Israel Selesaikan Perang di Gaza

Kedua capres justru melenceng dan saling menyerang rivalnya dengan pernyataan yang berkelok-kelok.

Baca Selengkapnya
Trump: Tuhan Cegah Saya Mati
Trump: Tuhan Cegah Saya Mati

Mantan Presiden AS ini ditembak saat menghadiri kampanye di Pennsylvania pada Sabtu (13/7).

Baca Selengkapnya
Wali Kota Muslim di AS Dukung Donald Trump, ini Sosoknya Pimpin Kota Jadi 'Medan Pertempuran' Penting di Pilpres
Wali Kota Muslim di AS Dukung Donald Trump, ini Sosoknya Pimpin Kota Jadi 'Medan Pertempuran' Penting di Pilpres

Wali Kota Hamtramck, Amer Ghalib, tegas mendukung Donald Trump di Pilpres AS yang akan berlangsung November mendatang.

Baca Selengkapnya
FOTO: Wajah Terduga Pelaku yang Coba Bunuh Capres AS Donald Trump dengan Senjata AK-47
FOTO: Wajah Terduga Pelaku yang Coba Bunuh Capres AS Donald Trump dengan Senjata AK-47

Pejabat penegak hukum yang tidak disebutkan namanya telah mengidentifikasi tersangka sebagai Ryan Wesley Routh berusia 58 tahun, asal Hawaii.

Baca Selengkapnya
PM India Dituding Kampanye Pemilu Pakai Ujaran Kebencian terhadap Muslim, Begini Ucapannya
PM India Dituding Kampanye Pemilu Pakai Ujaran Kebencian terhadap Muslim, Begini Ucapannya

PM India Dituding Kampanye Pemilu Pakai Ujaran Kebencian terhadap Muslim

Baca Selengkapnya
VIDEO: Anies Mengaku Terima Ancaman Penembakan, Respons Prabowo & Ganjar
VIDEO: Anies Mengaku Terima Ancaman Penembakan, Respons Prabowo & Ganjar

Anies Baswedan menerima ancaman, saat melakukan siaran langsung atau live TikTok di akun miliknya

Baca Selengkapnya
Said Abdullah Sebut Tantangan Ekonomi Global Berat Setelah Trump Jadi Presiden AS Lagi
Said Abdullah Sebut Tantangan Ekonomi Global Berat Setelah Trump Jadi Presiden AS Lagi

Said menyebut Trump akan menaikan bea masuk ke AS, di mana kebijakan tersebut akan berdampak ke negara-negara yang selama ini menjadi mitra.

Baca Selengkapnya
Donald Trump Tebar Ancaman ke Negara-Negara BRICS
Donald Trump Tebar Ancaman ke Negara-Negara BRICS

Trump berpendapat tarif adalah alat penting untuk melindungi pekerjaan dalam negeri.

Baca Selengkapnya