Trump Sebut Irak dan Suriah 100 Persen Bebas dari ISIS Pekan Depan
Merdeka.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengklaim, wilayah Irak dan Suriah yang dikuasai ISIS bisa "100 persen" dibebaskan pada awal pekan depan.
"Harus diumumkan, mungkin beberapa waktu pekan depan, kita akan memiliki 100 persen wilayah yang terbebas," katanya pada pertemuan mitra koalisi global melawan ISIS, seperti dikutip dari BBC, Kamis (7/2/2019).
Namun, dia juga mengingatkan bahwa dia ingin "menunggu kata resmi" seputar hal itu.
-
Kenapa militer Israel mengatakan Hamas tidak bisa dihilangkan? Komentar publiknya ini semakin menyoroti keretakan yang kian besar antara kepemimpinan militer dan politik Israel atas perang yang sedang berlangsung di Gaza.Dalam sebuah wawancara dengan stasiun televisi Channel 13, Daniel Hagari mengatakan Hamas 'adalah sebuah ide, sebuah partai', yang 'berakar di dalam hati rakyat Palestina'. 'Siapa pun yang berpikir kami dapat melenyapkan Hamas adalah salah,' katanya, seraya menambahkan tujuan perang untuk menghancurkan kelompok bersenjata Palestina tersebut ibarat 'melempar pasir ke mata rakyat'.
-
Kenapa ISIS mengklaim bertanggung jawab atas penembakan? Kelompok Negara Islam atau ISIS, mengatakan mereka melakukan serangan pada hari Jumat (22/3) di Balai Kota Crocus, dan mengunggah bukti video.
-
Dimana ISPA menyerang? ISPA adalah infeksi yang memengaruhi bagian atas saluran pernapasan, seperti hidung, tenggorokan, faring, dan bronkus.
-
Bagaimana tentara Israel menentukan 'teroris'? 'Mereka bertanya berapa banyak, dan saya memberikan angka berdasarkan apa yang kami lihat dan pahami di lapangan, dan kami terus melanjutkan. Bukan berarti kami menambah-nambahkan, tetapi tidak ada yang bisa menentukan dengan pasti siapa yang teroris dan siapa yang tertembak setelah memasuki zona tempur pasukan Israel,' tambahnya.
-
Kenapa kasus penembakan massal di AS meningkat? Setiap hari 321 orang jadi korban penembakan massal di AS.
-
Kenapa ISIS menghancurkan Nimrud? Sebagai bagian upaya mereka menyingkirkan kebudayaan non-Islami, ISIS menghancurkan dengan sistematis situs arkeologi Nimrud, menghancurkan puing-puing dengan palu godam, bom, dan eksavator.
Trump mengejutkan sekutu koalisi pada Desember 2018 ketika dia menyatakan bahwa ISIS telah dikalahkan, di tengah laporan dia ingin menarik tentara AS dalam waktu 30 hari.
Namun dia kemudian memperlambat penarikan setelah beberapa pengunduran diri dari pejabat pertahanan utama dan kritik keras dari Partai Republik dan sekutu di luar negeri.
Para pejabat militer dan intelijen AS telah lama mengatakan bahwa ISIS dapat muncul kembali tanpa adanya tekanan kontra-terorisme yang berkelanjutan dari pihak-pihak yang memerangi mereka.
Koalisi global melawan ISIS, yang kini berjumlah hampir 80 negara, dibentuk pada 2014 setelah kelompok itu menyerbu wilayah dan terus melancarkan serangan teror di luar kawasan.
"Tanah mereka hilang," kata Trump pada konferensi hari Rabu di Washington. "ISIS telah dihancurkan."
Tetapi kelompok itu masih memiliki "bagian kecil yang bisa sangat berbahaya", katanya, dan "pejuang asing tidak boleh mendapatkan akses" ke AS.
Dia juga merujuk ke mesin propaganda ISIS, yang merekrut pejuang dari Eropa dan daerah lain.
"Untuk jangka waktu tertentu mereka menggunakan internet lebih baik daripada kita," katanya. "Mereka menggunakan internet dengan cemerlang tetapi sekarang tidak begitu cemerlang."
Pemimpin AS itu mengucapkan terima kasih kepada mitra koalisi, dengan mengatakan, "Kami akan bekerja sama untuk tahun-tahun mendatang."
Menteri Luar Negeri Mike Pompeo berjanji AS akan terus berperang melawan ISIS, meski menarik pasukan dari Suriah.
Dia menyebut penarikan pasukan itu sebagai "perubahan taktis ... bukan perubahan dalam misi", dan mengatakan dunia memasuki "era ekstremisme yang ter-desentralisasi".
Para pejabat militer dan intelijen AS telah lama mengatakan bahwa ISIS dapat muncul kembali tanpa adanya tekanan kontra-terorisme yang berkelanjutan dari pihak-pihak yang memerangi mereka.
ISIS jelas telah kehilangan kendali atas sebagian besar wilayah yang diserbunya, termasuk benteng Mosul di Irak dan Raqqa di Suriah.
Namun, pertempuran terus berlanjut di timur laut Suriah, tempat Pasukan Demokratik Suriah (SDF) yang dipimpin Kurdi mengatakan mereka menangkap puluhan pejuang asing dalam beberapa pekan terakhir.
Pada Selasa 5 Februari, kepala Komando Pusat AS (USCENTCOM), Jenderal Joseph Votel, mengatakan kepada sebuah komite Senat bahwa hingga 1.500 militan ISIS bertahan di dalam kantong wilayah seluas 52 km persegi di perbatasan Suriah dengan Irak.
Kelompok itu, kata Votel, masih memiliki "para pemimpin, pejuang, fasilitator, sumber daya, dan ideologi yang mendorong upaya mereka".
Sementara itu, sebuah laporan oleh pengawas Kementerian Pertahanan AS mengutip USCENTCOM yang mengatakan bahwa tanpa tekanan berkelanjutan ISIS "kemungkinan akan bangkit kembali di Suriah dalam waktu enam hingga 12 bulan".
Reporter: Rizki Akbar Hasan
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Al-Julani mengatakan Israel tidak perlu lagi menyerang Suriah karena iran dan Hizbullah sudah tidak ada.
Baca SelengkapnyaPemimpin spiritual tertinggi Iran Ali Khamenei dalam pidatonya kemarin menanngapi apa yang sedang terjadi di Suriah.
Baca SelengkapnyaSekalipun dua terduga teroris yang ditangkap berafiliasi jaringan Daulah Islamiyah atau ISIS, dipastikan tidak berkaitan dengan event atau kegiatan nasional.
Baca SelengkapnyaBashar Al-Assad digulingkan dari kekuasaan pada Minggu (8/12) oleh kelompok pemberontak.
Baca SelengkapnyaAS Akhirnya Akui Hamas Tak Bisa Dihancurkan, Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaIran Nyatakan Serangan Balasan ke Israel Sudah Berakhir, Ancam Serangan Berikutnya Akan Lebih Dahsyat
Baca SelengkapnyaIni pernyataan pertama Assad setelah terguling dari kekuasaan pada 8 Desember 2024.
Baca SelengkapnyaPemberontak Suriah kemarin mengumumkan rezim Bashar al-Assad telah jatuh dan kini mereka berkuasa.
Baca SelengkapnyaSetelah rezim Assad runtuh, Israel mengerahkan tank, jet tempur dan pasukan militer untuk memasuki zona penyangga yang diawasi PBB. Tindakan ini menuai kecaman.
Baca Selengkapnya