Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Trump Sesumbar Bisa Menangkan Perang Afghanistan dalam Sepekan Tanpa Nuklir

Trump Sesumbar Bisa Menangkan Perang Afghanistan dalam Sepekan Tanpa Nuklir Donald Trump gelar buka puasa di Gedung Putih. ©2019 REUTERS/Leah Millis

Merdeka.com - Presiden Amerika Serikat Donald Trump kemarin kembali sesumbar dengan mengatakan AS bisa 'memenangkan' perang Afghanistan dalam waktu 'satu minggu saja' tanpa menggunakan senjata nuklir.

"Seperti yang saya katakan, dan saya akan mengatakannya beberapa kali, dan ini tidak menggunakan nuklir, kita bisa memenangkan perang itu dalam seminggu jika kita mengusahakannya, tapi saya tidak ingin membunuh 10 juta orang," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih ketika bertemu dengan presiden Rumania, seperti dilansir laman Press TV, Rabu (21/8).

"Saya tidak ingin membunuh 10 juta orang Afghanistan, karena hal itu bisa saja terjadi, dan saya tidak ingin melakukan itu," kata Trump tanpa menjelaskan bagaimana dia akan mengakhiri perang 18 tahun AS di Afghanistan.

AS menginvasi Afghanistan sejak 2001 sebagai bagian dari apa yang disebut kampanye "perang melawan teror" usai peristiwa serangan teror 11 September 2001.

Namun, sejak AS bercokol di Afghanistan, Taliban justru terus menguat dan semakin menguasai sebagian wilayah Afghanistan.

Negosiasi Taliban masih berlangsung di tengah-tengah klaim AS bahwa Taliban telah berjanji untuk mengakhiri terorisme, mencegah kelompok teror lain menggunakan negara sebagai pangkalan untuk menyerang kepentingan AS, dan bahkan berkomitmen untuk hak-hak perempuan.

Namun Taliban selama ini memiliki rekam jejak perlakuan brutal terhadap warga perempuan di Afghanistan dan sangat menentang perempuan memperoleh pendidikan.

Pernyataan Trump soal memenangkan perang dalam sepekan menarik banyak spekulasi tentang bagaimana dia akan melakukan rencana itu.

"Jika saya ingin memenangkan perang itu, Afghanistan akan menghilang dari muka bumi. Itu akan berakhir dalam secara harafiah, dalam 10 hari."

Pernyataan yang dikatakan Trump mengenai Afghanistan akan "menghilang" dari muka bumi membuat banyak orang bertanya-tanya apakah presiden Amerika itu sedang mempertimbangkan menggunakan nuklir untuk menyelesaikan perang di Afghanistan.Orang-orang Afghanistan menyatakan kekhawatiran dan kemarahan mereka atas pernyataan tersebut. Presiden Afghanistan Ashraf Gani kini tengah mencari "klarifikasi" atas komentar Trump melalui saluran diplomatik.

Namun kemarin Trump juga mengutarakan keraguannya soal mencapai kesepakatan damai dengan Taliban.

"Saya tidak tahu apakah rencana itu bisa saya terima atau tidak," kata dia.

"Mungkin itu tidak akan dapat diterima oleh mereka, tetapi kami sedang berbicara, kami memiliki pembicaraan yang baik, dan kita akan melihat apa yang terjadi," ujar Trump seraya menambahkan, Taliban ingin berhenti memerangi AS.

Saat ini masih ada sekitar 14.000 pasukan AS di Afghanistan. Mereka bertugas menjalankan misi ganda pelatihan, menasihati dan membantu pasukan Afghanistan dalam pertempuran mereka melawan serangan teror yang sebagian besar dilakukan Taliban, dan melakukan operasi kontra-terorisme terhadap kelompok-kelompok teror yang lain di Afghanistan, seperti Al Qaidah dan ISIS.

Reporter Magang: Ellen RiVeren

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Penampilan Donald Trump Kembali Kampanye Setelah Jadi Korban Penembakan, Telinga Kanan Tampak Diperban
FOTO: Penampilan Donald Trump Kembali Kampanye Setelah Jadi Korban Penembakan, Telinga Kanan Tampak Diperban

Telinga kanan bekas terserempet peluru hanya ditutup perban putih.

Baca Selengkapnya
Trump Deklarasi Menang Pilpres AS, Kalahkan Kamala Harris dengan Perolehan Sementara 51,2 Persen Suara
Trump Deklarasi Menang Pilpres AS, Kalahkan Kamala Harris dengan Perolehan Sementara 51,2 Persen Suara

Trump akan kembali menjabat sebagai presiden AS ke-47.

Baca Selengkapnya
Pidato Kemenangan Trump,
Pidato Kemenangan Trump, "Tuhan Selamatkan Hidup Saya karena Suatu Alasan"

Donald Trump hari ini mendeklarasikan kemenangan di hadapan para pendukungnya di Florida.

Baca Selengkapnya
Serangan Menohok Trump ke Biden Soal Perang Israel di Gaza,
Serangan Menohok Trump ke Biden Soal Perang Israel di Gaza, "Kalau Saya Presiden, Itu Tak Akan Terjadi"

Agresi Israel di Gaza menjadi salah satu topik yang dibahas dalam debat capres AS.

Baca Selengkapnya
Iran Nyatakan Serangan Balasan ke Israel Sudah Berakhir, Ancam Serangan Berikutnya Akan Lebih Dahsyat
Iran Nyatakan Serangan Balasan ke Israel Sudah Berakhir, Ancam Serangan Berikutnya Akan Lebih Dahsyat

Iran Nyatakan Serangan Balasan ke Israel Sudah Berakhir, Ancam Serangan Berikutnya Akan Lebih Dahsyat

Baca Selengkapnya
Prabowo Ucapkan Selamat ke Donald Trump Terpilih Jadi Presiden AS
Prabowo Ucapkan Selamat ke Donald Trump Terpilih Jadi Presiden AS

Prabowo mengatakan, Indonesia dan Amerika Serikat merupakan mitra strategis yang memiliki hubungan kuat dan beragam.

Baca Selengkapnya
Megawati: Kalau Putin Mau, Habisi Ukrania Satu Hari Doang
Megawati: Kalau Putin Mau, Habisi Ukrania Satu Hari Doang

Megawati tak ingin Indonesia berkonflik dengan negara-negara yang ada di Asia Tenggara lainnya.

Baca Selengkapnya
Mendag: Perdagangan Indonesia Justru Meningkat saat Donald Trump Jadi Presiden AS
Mendag: Perdagangan Indonesia Justru Meningkat saat Donald Trump Jadi Presiden AS

Mendag Budi mengaku tak menutup telinga terkait isu akan adanya ancaman potensi penambahan bea masuk usai Trump kembali menjadi Presiden AS.

Baca Selengkapnya
Keren Tanpa Basa Basi, Momen Putin Skakmat Presiden Kazakstan saat Pidato Anti Nuklir Sampai Sebut Nama Saddam Hussein
Keren Tanpa Basa Basi, Momen Putin Skakmat Presiden Kazakstan saat Pidato Anti Nuklir Sampai Sebut Nama Saddam Hussein

Berikut momen keren Putin skakmat Presiden Kazakstan saat piidato anti nuklir.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Pengakuan Donald Trump Soal Detik-Detik Pasca Penembakan,
VIDEO: Pengakuan Donald Trump Soal Detik-Detik Pasca Penembakan, "Saya Seharusnya Sudah Mati"

Kedatangan Trump disambut oleh pasukan penerbang USAF di Milwaukee

Baca Selengkapnya
Roket Terakhir Berisi Senjata Kimia Paling Mematikan di Bumi Disebut telah Dihancurkan
Roket Terakhir Berisi Senjata Kimia Paling Mematikan di Bumi Disebut telah Dihancurkan

Roket Terakhir Berisi Senjata Kimia Paling Mematikan di Bumi Disebut telah Dihancurkan

Baca Selengkapnya
Netanyahu Sebut Terpilihnya Kembali Trump Sebagai Presiden AS Sebagai 'Kemenangan Besar', Perkuat Persahabatan Kental Israel dan Amerika
Netanyahu Sebut Terpilihnya Kembali Trump Sebagai Presiden AS Sebagai 'Kemenangan Besar', Perkuat Persahabatan Kental Israel dan Amerika

Berdasarkan perolehan suara sementara, Donald Trump mengalahkan kandidat dari Partai Demokrat, Kamala Harris.

Baca Selengkapnya