Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Trump usul warga muslim AS diawasi dan didata meniru israel

Trump usul warga muslim AS diawasi dan didata meniru israel Bakal calon Presiden AS Donald Trump. ©businessinsider

Merdeka.com - Bakal Calon presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengusulkan kebijakan pendataan khusus (profiling) bagi warga muslim di negaranya. Usulan itu dia lontarkan merespon penembakan massal klub gay di Kota Orlando oleh pria keturunan Afghanistan, pekan lalu, yang menewaskan 53 orang.

"Kita perlu mempertimbangkan pendataan (muslim) sebagai langkah penting bagi negara ini," kata Trump seperti dilansir Washington Post, Senin (20/6).

Secara tidak langsung, Trump mengakui bahwa kebijakan itu memiliki prasangka tertentu. Dalam bayangannya, pemerintah AS wajib memetakan demografi berdasarkan agama atau etnis seseorang, yang dihubungkan dengan kemungkinan dia melakukan kejahatan. Korban kebijakan semacam ini terutama warga muslim, hispanik, serta kulit hitam AS karena perkampungan mereka bakal kerap didatangi polisi.

Orang lain juga bertanya?

"Saya sendiri sebetulnya tidak suka dengan konsep pendataan, tapi kita wajib menggunakan akal sehat sekarang," kata politikus Partai Republik itu.

Untuk mendukung argumennya, Trump memberi contoh Israel yang menerapkan kebijakan profiling di wilayah dihuni warga keturunan Arab. Trump menambahkan, langkah Kepolisian New York usai serangan 11 September 2001 memantau rumah-rumah warga muslim hingga daftar belanja bulanan mereka, dia anggap efektif memisahkan penduduk biasa dengan terduga teroris.

Ide Trump segera direspon negatif oleh netizen Negeri Paman Sam. Mereka menyamakan gagasan pendataan seperti Nazi mencatat semua populasi Yahudi di Jerman. Kebijakan Trump juga berisiko mengucilkan warga muslim AS atau etnis minoritas lainnya.

Komentar Trump, seperti dilansir BBC, turut mengundang kecaman dari internal Partai Republik. Mereka khawatir pemilih akan meninggalkan Trump jika sang taipan kasino ini tak berhenti melontarkan pernyataan kontroversial.

Jaksa Agung AS, Loretta Lynch, menolak usul Trump. Dia mengatakan setiap orang, apapun latar agama dan etnisnya, statusnya sama di hadapan hukum AS.

"Justru dengan melakukan kebijakan (profiling) komunitas muslim AS tidak akan mau bekerja sama dengan aparat hukum kita untuk memberi informasi soal keluarga atau teman mereka yang teradikalisasi," kata Lynch.

(mdk/ard)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dampak yang Bakal Dirasakan Jika Donald Trump Terpilih Jadi Presiden Amerika Serikat
Dampak yang Bakal Dirasakan Jika Donald Trump Terpilih Jadi Presiden Amerika Serikat

Sebagian orang AS yang takut jika Trump kembali menjabat sebagai presiden.

Baca Selengkapnya
Wali Kota Muslim di AS Dukung Donald Trump, ini Sosoknya Pimpin Kota Jadi 'Medan Pertempuran' Penting di Pilpres
Wali Kota Muslim di AS Dukung Donald Trump, ini Sosoknya Pimpin Kota Jadi 'Medan Pertempuran' Penting di Pilpres

Wali Kota Hamtramck, Amer Ghalib, tegas mendukung Donald Trump di Pilpres AS yang akan berlangsung November mendatang.

Baca Selengkapnya
Trump Dinilai Bakal Makin Kuat Dukung Israel di Timur Tengah, Ini Tanda-Tandanya Kata Pengamat
Trump Dinilai Bakal Makin Kuat Dukung Israel di Timur Tengah, Ini Tanda-Tandanya Kata Pengamat

Trump menang Pilpres AS berdasarkan hasil penghitungan suara sementara, mengantong sekitar 51 persen suara.

Baca Selengkapnya
Bijak Sikapi Fatwa Haram MUI Beli Produk Pendukung Israel
Bijak Sikapi Fatwa Haram MUI Beli Produk Pendukung Israel

Tidak ada yang salah dengan fatwanya, namun akan menjadi masalah jika menafsirkannya secara kebablasan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Donald Trump Menang Pemilu AS, Billboard Raksasa 'Make Israel Great' Terpampang di Yerusalem
FOTO: Donald Trump Menang Pemilu AS, Billboard Raksasa 'Make Israel Great' Terpampang di Yerusalem

Donald Trump dikenal emiliki hubungan erat dengan Israel. Saat menjadi Presiden AS pada 2017-2021, ia mengeluarkan sejumlah kebijakan garis keras pro-Israel.

Baca Selengkapnya
Jelang Pemilu, India Terapkan Undang-undang 'Anti-Muslim', Isu Diskriminasi Menguat
Jelang Pemilu, India Terapkan Undang-undang 'Anti-Muslim', Isu Diskriminasi Menguat

Jelang Pemilu, India Terapkan Undang-undang 'Anti-Muslim'

Baca Selengkapnya
FOTO: Wajah Terduga Pelaku yang Coba Bunuh Capres AS Donald Trump dengan Senjata AK-47
FOTO: Wajah Terduga Pelaku yang Coba Bunuh Capres AS Donald Trump dengan Senjata AK-47

Pejabat penegak hukum yang tidak disebutkan namanya telah mengidentifikasi tersangka sebagai Ryan Wesley Routh berusia 58 tahun, asal Hawaii.

Baca Selengkapnya
Tanggapi Aksi Boikot, MUI Imbau Masyarakat Cek Produk yang Terafiliasi Israel di Web dan Aplikasi yang Tepat
Tanggapi Aksi Boikot, MUI Imbau Masyarakat Cek Produk yang Terafiliasi Israel di Web dan Aplikasi yang Tepat

Salah satu yang menjadi acuan adalah data dari situs Boycott.Thewitness dan Bdnaash.

Baca Selengkapnya
Produsen Mobil Siapkan Diri Kemungkinan Penerapan Tarif Baru oleh Presiden AS Terpilih Donald Trump
Produsen Mobil Siapkan Diri Kemungkinan Penerapan Tarif Baru oleh Presiden AS Terpilih Donald Trump

Para produsen mobil sedang mempersiapkan diri untuk kemungkinan penerapan tarif baru oleh Presiden terpilih Amerika Serikat, Donald Trump.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Sebut Negara Tetangga Indonesia akan Terkena Dampak Buruk Kebijakan Donald Trump
Sri Mulyani Sebut Negara Tetangga Indonesia akan Terkena Dampak Buruk Kebijakan Donald Trump

Sri Mulyani menjelaskan bahwa Trump merupakan sosok yang dikenal proteksionisme dalam melindungi neraca dagang negaranya.

Baca Selengkapnya
Ini yang Harus Dilakukan Pemerintah Antisipasi Kemenangan Donald Trump
Ini yang Harus Dilakukan Pemerintah Antisipasi Kemenangan Donald Trump

Dia menyinggung dinamika perekonomian saat masa kepemimpinan periode pertama Trump sepanjang 2017-2021.

Baca Selengkapnya
Potret Trump Pidato Dikelilingi Kaca Anti Peluru, Umbar Ketakutan Sebut Kamala Harris Picu Perang Dunia Ketiga
Potret Trump Pidato Dikelilingi Kaca Anti Peluru, Umbar Ketakutan Sebut Kamala Harris Picu Perang Dunia Ketiga

Pidato Trump saat kampanye di North Carolina dikelilingi kaca anti peluru sebagai perlindungan ganda pasca peristiwa penembakan beberapa waktu lalu.

Baca Selengkapnya