Tulang Manusia Dijadikan Perhiasan pada 6.000 Sebelum Masehi, Ini Tujuannya
Merdeka.com - Selama Zaman Batu Akhir, manusia prasejarah banyak yang memakai liontin berhias gambar simbolik. Liontin ini dibuat dari tulang dan gigi hewan.
Namun penelitian baru mengungkapkan, tulang manusia juga digunakan untuk membuat liontin yang menjadi perhiasan populer di zaman purba.
Penelitian terbaru oleh arkeolog dan antropolog Finlandia dan Rusia ini diterbitkan dalam Journal of Archaeological Science: Reports.
-
Bagaimana bentuk artefak kuno ini? Batu kuno yang ditemukan di Kastil Uwatsuki memiliki bentuk heksagonal berukuran diameter 4,8 cm dengan tebal 1 cm. Sedangkan 17 batu yang ditemukan di Owada jin’ya berukuran 8 cm hingga 14 cm dengan tebal 1,5 cm hingga 3 cm.
-
Bagaimana manusia kuno membuat seni batu? Sejumlah karya seni ini, yang disebut peneliti sebagai 'piktogram,' digambar dengan warna merah dan menggambarkan motif geometris seperti garis titik-titik, barisan huruf X, pola berbentuk bintang, dan garis lurus yang terhubung bersama membentuk berbagai desain. Ada juga penggambaran sederhana dari daun dan gambar figur tongkat manusia.
-
Kenapa manusia kuno membuat seni batu? Belum diketahui mengapa manusia terdahulu membuat karya seni ini. kemungkinan terkait dengan kelahiran, penyakit, peremajaan alam, perburuan.
-
Bagaimana perkakas batu manusia purba digunakan? Perkakas dari batu flint umumnya digunakan untuk menggali tanah atau menguliti hewan.
-
Mengapa manusia prasejarah membuat tali? Madu dan lilin lebah pasti memiliki berbagai kegunaan bagi masyarakat terdahulu, hingga menjadi begitu berharga sehingga mereka rela menginvestasikan banyak waktu dan usaha untuk membuat tali-tali besar seperti ini dan menggambarkan adegan seperti ini,“ demikian kesimpulan para peneliti.
-
Apa yang ditemukan selain tengkorak Zaman Perunggu? Selama lima pekan terakhir, tim arkeolog yang terdiri dari 110 mahasiswa, staf dan sukarelawan dari Universitas Bournemouth juga menemukan makam lima jasad manusia dari Zaman Besi dan tulang belulang hewan, termasuk sapi, kuda, babi, kambing di sebuah tempat penyimpanan kuno di lokasi itu.
Para ilmuwan ini menguji kembali liontin prasejarah yang sebelumnya ditemukan dan dianalisis lebih dari delapan dasawarsa lalu. Beberapa liontin ditemukan di situs arkeologi yang ada sejak 8.200 tahun lalu.
Dikutip dari laman Ancient Origins, Kamis (2/2), tulang yang digunakan membuat liontin sebelumnya diidentifikasi berasal dari tulang hewan. Tapi setelah menggunakan teknologi yang lebih canggih, peneliti menemukan perhiasan dibuat dari tulang hewan dan manusia. Bahkan manusia zaman itu lebih sering menggunakan tulang manusia.
Dalam serangkaian penggalian pada tahun 1930-an, arkeolog menemukan kerangka manusia dan benda pemakaman dari 177 kuburan di Pulau Yuzhniy Oleniy Ostrov di Danau Onega, Rusia barat laut. Salah satu benda pemakaman yang ditemukan yaitu liontin dari gigi dan tulang hewan, dihias dengan gambar rusa Eurasia, beruang coklat, dan berang-berang.
Miniatur patung hewan yang sama juga ditemukan. Ini memperjelas bahwa hewan-hewan ini penting dalam kebudayaan Zaman Batu Akhir (Periode Neolitik) yang menduduki daerah sekitar Danau Onega.
Walaupun tulang dan gigi untuk membuat liontin dapat dikaitkan dengan spesies hewan tertentu, beberapa tulang yang digunakan untuk membuat liontin tidak bisa diidentifikasi.
Namun kemudian ketika koleksi liontin ini ditelitik proyek penelitian Animals Make Identities di Universitas Helsinki. Penelitian yang dipimpin profesor arkeologi Kristiina Mannermae ini bertujuan untuk mengeksplorasi lebih dalam arti hewan dan simbolisme hewan dalam kebudayaan Zaman Batu Akhir atau Periode Neolitik Awal.
Ilmuwan mengirim liontin ke fasilitas penelitian BioArch di Universitas York Inggris. Peneliti di Inggris menggunakan teknologi spektometri massa untuk menganalisis sampel protein tulang untuk mengindentifikasi tulang tersebut berasal dari spesies apa.
Setelah diuji, sebagian besar sampel tulang berasal dari tulang rusa Eursasia. tapi para peneliti kaget ketika mendapati 12 dari 37 sampel berasal dari tulang manusia.
Kemungkinan tulang manusia yang dijadikan perhiasan diambil dari tulang anggota keluarga yang telah meninggal dunia. Ini menandakan pemujaan terhadap leluhur. Ada juga kemungkinan lainnya, di mana tulang manusia ini diambil dari kerangka orang yang sangat dihormati di tengah komunitas manusia purba Pemburu-Pengumpul yang ada di Danau Onega, sebagai bentuk penghormatan.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebuah makam berisi tulang paha manusia berusia 4.500 tahun ditemukan di Wiltshire, dekat Stonehenge, Inggris.
Baca SelengkapnyaBekas luka sayatan pada fosil tulang kering manusia ungkap kemungkinan nenek moyang kita dulu kanibal
Baca SelengkapnyaMencekam, Makam Kuno Ini Berisi Sisa-Sisa Tulang Bocah Berusia 3.000 Tahun Bersama Kerangka Kuda Berhias Kalung Perunggu
Baca SelengkapnyaPatung Mungil Ini Jadi Bukti Tertua Keberadaan Agama di Dunia, Usianya 40.000 Tahun
Baca SelengkapnyaDilaporkan dalam jurnal Antiquity, temuan itu merupakan salah satu bukti arkeologi paling awal di dunia mengenai penggunaan senjata dari gigi hewan.
Baca SelengkapnyaArkeolog menemukan batu prasasti berbentuk manusia berusia 3.000 tahun di situs kuno pemakaman Las Capellanías di Cañaveral de León, Huelva, Spanyol.
Baca SelengkapnyaTengkorak ini ditemukan di kuil tertua di dunia, Göbekli Tepe.
Baca SelengkapnyaPetani tersebut menyerahkan gelang temuannya ke museum.
Baca SelengkapnyaGua ini juga pernah ditempati manusia Neanderthal.
Baca SelengkapnyaSederet patung unta berukuran sesuai aslinya ditemukan pada 2018 lalu di Arab Saudi utara. Awalnya, peneliti memperkirakan patung ini berusia 2000 tahun.
Baca SelengkapnyaPara arkeolog masih belum tahu makna dan fungsi hiasan kepala ini.
Baca SelengkapnyaPatung ini dipamerkan untuk pertama kalinya oleh Museum Israel di Yerusalem yang diduduki.
Baca Selengkapnya