Turki akan terapkan hukuman mati bagi pelaku kudeta
Merdeka.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memberi tanda persetujuan bagi hukuman mati untuk para pelaku kudeta Jumat lalu.
Dalam pidato di kediamannya di Istambul Minggu malam, erdogan menyampaikan dia akan memenuhi keinginan rakyat yang menuntut hukuman mati terhadap para pelaku kudeta.
Ketika massa meneriakkan 'kami ingin hukuman mati' Erdogan menjawab dengan kata-kata: "Kami mendengar permintaan kalian. Di dalam demokrasi, apa yang diinginkan rakyat akan dipenuhi."
-
Siapa yang dituduh melakukan kudeta? Istri Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Sarah Netanyahu menuduh para panglima militer Israel berusaha melakukan kudeta terhadap suaminya, berdasarkan bocoran rekaman audio yang diperoleh media Israel, Haaretz.
-
Siapa yang memimpin penculikan para jenderal? Doel Arif mendapat tugas menculik para Jenderal Angkatan Darat di malam kelam itu. Doel Arif menjadi Komandan Pasukan Pasopati dalam Gerakan 30 September.
-
Kenapa pasukan penculik menculik jenderal? Hal ini dilakukan karena di rumah Nasution dan Yani terdapat pasukan pengawal. Sementara di rumah-rumah jenderal lain, tidak ada pengawal.
-
Mengapa tentara Israel mengeksekusi warga Palestina? Kejahatan ini, mencerminkan bagaimana Israel menghalangi warga sipil untuk kembali ke rumah mereka di Gaza utara.
-
Siapa yang terluka dalam eksekusi tersebut? Seorang anggota Polri terluka dalam peristiwa itu.
-
Siapa yang memimpin kudeta yang menjatuhkan rezim Antonescu? Raja Michael I dari Rumania memimpin kudeta yang menjatuhkan rezim Antonescu (Agustus 1944) dan menempatkan Rumania di pihak Sekutu untuk sisa perang (Antonescu dieksekusi pada Juni 1946).
Pada kesempatan itu Erdogan juga menyatakan pemerintah akan mulai membahas penerapan kembali hukuman mati dengan kelompok oposisi.
"Kita tidak akan menunda keputusan ini lama-lama karena para pelaku kudeta di negeri ini harus membayar perbuatannya," kata dia, seperti dilansir situs CBS News, Senin (18/7).
Sejak 1984 Turki tidak pernah lagi menjalankan hukuman mati dan pada 2004 hukuman mati dilarang sebagai syarat untuk bergabung dengan Uni Eropa.
Menteri Kehakiman Bekir Bozdag dalam siaran televisi mengatakan operasi pembersihan masih terus dijalankan. Sekitar 6.000 orang sudah ditahan.
Sebanyak 265 orang tewas dalam lebih dari 1.400 lainnya luka akibat aksi kudeta pada Jumat lalu di Istambul dan Ankara.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka marah setelah sebuah ledakan yang diduga serangan udara Israel menghantam rumah sakit di Jalur Gaza dan menewaskan ratusan orang.
Baca SelengkapnyaErdogan menyampaikan kecamannya saat menghadiri demo bela Palestina di Istanbul.
Baca SelengkapnyaLedakan terjadi beberapa jam sebelum parlemen dijadwalkan bersidang kembali setelah liburan musim panas.
Baca SelengkapnyaBashar Al-Assad digulingkan dari kekuasaan pada Minggu (8/12) oleh kelompok pemberontak.
Baca SelengkapnyaErdogan salah satu pemimpin dunia yang mengeca keras agresi brutal Israel di Jalur Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaTrump dan Biden memiliki pandangan yang berbeda mengenai penerapan hukuman mati.
Baca SelengkapnyaErdogan mengecam sekaligus mengultimatum keras sikap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu
Baca SelengkapnyaSurat usulan embargo yang ditandatangani 52 negara dikirim ke PBB.
Baca SelengkapnyaPresiden Turki, Recep Tayyip Erdogan kembali mengutuk Israel atas serangan brutalnya di Jalur Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaPresiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengecam Swedia atas tindakan pembakaran Alquran di depan masjid pada hari raya Iduladha.
Baca SelengkapnyaGugatan ini diumumkan pengacara Partai Keadilan dan Pembangunan Turki pada Selasa.
Baca SelengkapnyaArab Saudi menghukum mati seorang kritikus pemerintah yang mengungkap dugaan korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia melalui media sosial.
Baca Selengkapnya