Turki desak Saudi ungkap keberadaan jurnalis Jamal Khashoggi
Merdeka.com - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menantang Arab Saudi untuk memberikan bukti bahwa Jamal Khashoggi, wartawan asal Saudi yang hilang, telah meninggalkan konsulatnya di Istanbul.
Khashoggi terakhir terlihat mengunjungi konsulat negaranya di Istanbul pada Minggu dan kabarnya tidak diketahui lagi setelahnya.
Dikutip dari BBC pada Selasa (9/10), kabar menghilangnya Jamal Khashoggi langsung menarik perhatian dunia, termasuk keprihatinan yang disampaikan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Senin.
-
Siapa bek kanan Arab Saudi? Salah satunya adalah adu tangguh bek kanan kedua tim, antara Asnawi Mangkualam dan Saud Abdulhamid.
-
Siapa yang dikabarkan dekat dengan keluarga? Terlepas dari kabar miring tersebut, selama ini Gunawan dikenal sebagai sosok family man yang sangat dekat dengan keluarga.
-
Siapa yang ditangkap di Arab Saudi? Aparat Keamanan Arab Saudi menangkap WNI yang menjanjikan haji tanpa antre di media sosial Beberapa waktu terakhir, Aparat Keamanan Arab Saudi menangkap Warga Negara Indonesia (WNI) yang menjanjikan haji tanpa antre di media sosial.
-
Kenapa media Arab Saudi memperhatikan pemain Timnas Indonesia? Media lokal di Arab Saudi memberikan perhatian khusus terhadap susunan pemain Timnas Indonesia. Dengan adanya 10 pemain yang berkompetisi di liga-liga Eropa, media di Arab Saudi menjadi lebih waspada terhadap potensi yang dimiliki Skuad Garuda.
-
Siapa pemain Arab Saudi yang terkenal mencari masalah dengan bintang dunia? Ali Albulayhi menjadi terkenal karena sering mencari masalah dengan para superstar dunia. Di Arab Saudi, ia terlibat konflik dengan Ronaldo, sementara di Piala Dunia 2018, ia berusaha mengganggu Messi.
-
Apa yang terjadi di Arab Saudi? Baru-baru ini dunia dihebohkan dengan fenomena salju yang turun di tengah padang pasir di wilayah Al-Jaws di Arab Saudi.
Turki meminta pemeriksaan terhadap konsulat Arab Saudi di Istanbul, setelah menduga bahwa Khashoggi kemungkinan diculik atau dibunuh di dalam gedung konsulat, kata laporan media.
Arab Saudi membantah klaim tersebut.
"Para pejabat Konsulat tidak dapat menyelamatkan diri dengan mengatakan bahwa dia meninggalkan gedung itu," kata Erdogan pada konferensi pers, Senin, 8 Oktober.
"Jika dia pergi, Anda harus membuktikannya dengan rekaman (CCTV)", lanjut Erdogan menegaskan.
Pada hari Minggu, para pejabat Turki mengatakan para penyidik memiliki "bukti nyata" tentang dugaan pembunuhan Jamal Khashoggi. Menurut mereka, sang jurnalis dihabisi nyawanya oleh sekitar 15 orang orang Saudi, yang baru datang ke Istanbul pada pekan lalu.
Tidak ada bukti yang disajikan. Putera Mahkota Mohammed bin Salman sebelumnya mengatakan para pejabat dipersilakan melakukan pencarian karena tidak ada yang disembunyikan.
Sementara itu, Jamal Khashoggi diketahui sempat menetap lama di AS, di mana ia bekerja sebagai kontributor bagi rubrik opini di harian Washington Post. Surat kabar itu mengatakan Negeri Paman Sam menuntut jawaban dari Arab Saudi.
Presiden Trump kemudian mengatakan kepada wartawan di Gedung Putih, "Saya khawatir tentang hal itu. Saya tidak suka mendengar tentang hal itu (hilangnya Khashogi)."
"Mudah-mudahan itu akan segera selesai. Sekarang tidak ada yang tahu tentang itu."
Jamal Khashoggi adalah kritikus pada profil tinggi putra mahkota Arab Saudi, yang memiliki lebih dari 1,6 juta pengikut di Twitter.
Jamal Khashoggi juga diketahui pernah menjabat sebagai editor koran al-Watan dan saluran berita Saudi TV, yang membuatnya dekat dengan keluarga kerajaan Arab Saudi. Bahkan, dia pernah menjabat sebagai penasihat bagi para pejabat senior Saudi.
Setelah beberapa temannya ditangkap, kolomnya dibatalkan oleh surat kabar al-Hayat dan dia diduga diperingatkan untuk berhenti men-twit kritik terhadap Riyadh.
Setelah kecaman itu, Khashoggi meninggalkan Arab Saudi menuju AS. Di sana, ia menulis potongan opini untuk Washington Post dan terus muncul di saluran TV Arab dan Barat.
Reporter: Happy Ferdian Syah Utomo
Sumber: Liputan6.com
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemalsuan tanda tangan ini diduga dilakukan terkait persetujuan pengerahan pasukan darat ke Yaman untuk memerangi Houthi.
Baca SelengkapnyaMedia Saudi Al-Arabiya memuat pemberitaan yang bias pro-Israel dalam perang di Gaza.
Baca SelengkapnyaAl-Arabiya sejak lama dituding pro-Israel dalam peliputannya.
Baca SelengkapnyaKenapa sejumlah negara Arab selama ini tidak bergerak membantu Palestina karena mereka di belakang bersekongkol dengan Israel.
Baca SelengkapnyaArab Saudi menghukum mati seorang kritikus pemerintah yang mengungkap dugaan korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaArab Saudi menjadi salah satu negara yang dicemooh karena memilih sikap tidak acuh atas penderitaan warga Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaJokowi melanjutkan kunjungan kerja hari kedua di Arab Saudi dengan bertemu Pangeran MBS di Istana Al-Yamamah.
Baca SelengkapnyaMedia Saudi itu mengklaim Israel telah mengonfirmasi tewasnya calon kuat pemimpin Hizbullah Hashem Safieddine.
Baca SelengkapnyaJokowi bertemu Perdana Menteri (PM) Kerajaan Arab Saudi (KAS) Mohammed bin Salman al-Saud (MBS).
Baca SelengkapnyaSuka pakai daster dan takut ketinggian, berikut 10 Fakta Menarik Najwa Shihab yang wajib kamu tahu!
Baca SelengkapnyaJurnalis Yordania Dipenjara karena Ungkap Pemerintahnya Membantu Israel Saat Perang di Gaza
Baca SelengkapnyaPara pemimpin Arab ini mengungkapkan keinginannya saat bertemu Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken.
Baca Selengkapnya