Turki negara NATO pertama jatuhkan pesawat Rusia usai Perang Dingin
Merdeka.com - Konflik Suriah tiga tahun terakhir telah panas tanpa harus ditambahi insiden baru. Nyatanya, situasi di Timur Tengah, termasuk Eropa, menjadi semakin runyam setelah F-16 Turki menjatuhkan jet tempur Sukhoi Su-24 milik Rusia di Latakia, perbatasan Suriah Selasa (24/11) pagi waktu setempat.
Turki mejatuhkan pesawat Rusia, lantaran Sukhoi itu memasuki wilayah udara mereka berulang kali. Setidaknya 10 kali peringatan diberikan, sampai akhirnya dua F-16 dikirim menjatuhkan jet tempur Negeri Beruang Merah.
Sebaliknya, Rusia merasa tidak bersalah. Su-24 dengan dua awak itu memantau basis militan ISIS di dekat Latakia. Kementerian Pertahanan Rusia mengklaim pesawat berada di ketinggian 6 ribu meter dan hanya berputar di wilayah udara Suriah.
-
Dimana boikot terjadi? Boikot juga dipakai dalam berbagai bidang tidak hanya sektor bisnis saja melainkan juga bentuk protes terhadap suatu aturan ataupun kebijakan suatu negara dengan negara lainnya.
-
Apa yang dilakukan tentara Turki di Israel? Stasiun televisi Aljazeera berbahasa Arab melaporkan ada sekitar 10.000 tentara Turki di Israel.
-
Apa itu boikot? Boikot adalah istilah yang merujuk pada bentuk protes sekelompok orang terhadap sebuah isu, kebijakan, aturan, atau situasi tertentu dengan mencegah untuk tidak menggunakannya atau menolak semua kebijakannya.
-
Mengapa pekerja bandara Turki menolak mengisi bahan bakar pesawat Israel? Ini disebabkan perang genosida Israel di Jalur Gaza, Palestina.
-
Apa yang diboikot? Sejumlah responden di Saudi dan UEA juga mengatakan mereka kini memilih produk lokal dibanding produk luar.
Turki adalah anggota Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). Merespon insiden itu, seluruh anggota NATO menggelar rapat darurat di Kota Brussels, Belgia, untuk mendengar kronologi penembakan Sukhoi ini versi Turki. Hitungan jam setelah insiden itu, Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, mengumpulkan menteri senior, seluruh jenderal tiga matra, serta Kepala Badan Intelijen Turki.
Rapat kabinet Turki ©2015 Merdeka.com
Insiden di Latakia menandai untuk pertama kalinya armada militer NATO terlibat kontak senjata langsung, sekaligus menjatuhkan pesawat tempur Rusia yang pada era Soviet memiliki koalisi militer sendiri bernama Pakta Warsawa. Inilah insiden pertama kekuatan besar dunia setelah Perang Dingin berakhir.
Sebelum Turki menembak jatuh Sukhoi itu, Rusia sepanjang tahun ini saja 50 kali disebut melakukan pelanggaran udara di wilayah negara anggota NATO, khususnya dekat Ukraina. Dari seluruh catatan itu, tiga manuver pesawat Rusia dinilai 'ancaman', sedangkan 13 kejadian dianggap 'pelanggaran serius'.
Terakhir kali armada NATO terlibat kontak senjata langsung dengan kekuatan tempur Rusia adalah pada 1952, ketika jet AS menjatuhkan empat Migs-15 di sela-sela Perang Korea, tepatnya pada operasi penyerbuan Hoeryong.
Dua pilot Su-24 berhasil melontarkan diri, namun jatuh ke kawasan perbukitan Latakia yang dikuasai pemberontak Suriah keturunan Turki. Sempat beredar informasi mereka dibunuh, namun pemerintah Turki belakangan menyatakan kedua penerbang itu dalam kondisi baik-baik saja.
Tak kurang, Presiden Rusia Vladimir Putin segera mengecam Turki karena terkesan melindungi markas para militan. "Rusia ibaratnya ditusuk dari belakang oleh kaki tangan teroris (Turki)," kata Putin.
F-16 Turki ©2015 Istimewa
Pemimpin Rusia itu menjamin tindakan Turki menimbulkan konsekuensi serius antar dua negara. Dia menjamin pesawatnya tak pernah memasuki wilayah udara bekas Kekaisaran Ottoman tersebut. "Apakah Turki sekarang ingin menyeret NATO untuk melayani kepentingan ISIS?" kata Putin.
Sebaliknya, Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu balik mengkritik Rusia lantaran tak tahu adat. Adalah hak sebuah negara berdaulat untuk menyerang pesawat militer asing yang memasuki wilayah mereka tanpa izin.
"Kami ingin komunitas internasional memahami bahwa pemerintah Turki siap mengorbankan perdamaian, jika keamanan dan kehidupan warga kami di perbatasan terancam. Adalah hak kami mempertahankan kedaulatan setelah peringatan kami tidak diindahkan," kata Davutoglu dalam jumpa pers mendadak kemarin.
Kementerian Pariwisata Rusia langsung memboikot pariwisata Turki. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan warganya sebaiknya tak berkunjung ke Turki, karena negara itu penuh ancaman teroris.
Ketegangan kedua negara mengingatkan momen buruk pada abad 19. Kerajaan Rusia, kala itu, pernah terlibat peperangan dengan Turki yang masih berada di bawah Kekaisaran Ottoman.
Perang kedua negara terjadi pada 1877, berakhir setahun sesudahnya. Rusia awalnya (mdk/ard)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan Amerika Serikat agar tidak menyebarkan rudal jarak jauh di Jerman.
Baca SelengkapnyaIni disebabkan perang genosida Israel di Jalur Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaPembubaran Pakta Warsawa terjadi setelah runtuhnya rezim-rezim komunis di Eropa Timur dan berakhirnya Perang Dingin.
Baca SelengkapnyaSetelah 30 menit melakukan penerbangan, Putin memuji TU-160M sebagai pesawat yang andal dan modern.
Baca SelengkapnyaToretsk merupakan kota yang menjadi garis depan Ukraina dalam pertempuran melawan Rusia.
Baca SelengkapnyaMoskow menuduh Ukraina menembak jatuh pesawat angkut Rusia Ilyushin Il-76. Sebanyak 74 orang di dalamnya tewas, termasuk 65 tahanan Ukraina.
Baca SelengkapnyaKonvensi Anglo-Russian adalah perjanjian yang ditandatangani oleh Inggris dan Rusia pada tanggal 31 Agustus 1907 untuk mengakhiri persaingan di Asia Tengah.
Baca SelengkapnyaKunjungan Putin ke Torzhok dilakukan di tengah ketegangan yang terus meningkat dengan Amerika Serikat dan para sekutunya.
Baca SelengkapnyaTiga belas negara pernah dilarang tampil di Olimpiade karena berbagai alasan seperti perang, doping, sikap politik, atau pelanggaran peraturan IOC.
Baca SelengkapnyaPutin mengusulkan kunci penyelesaian konflik Israel-Palestina adalah membentuk negara Palestina merdeka dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Baca SelengkapnyaKonflik antara Rusia dan Ukraina telah memasuki fase yang lebih mengkhawatirkan, yang menimbulkan spekulasi mengenai kemungkinan terjadinya Perang Dunia 3.
Baca SelengkapnyaPresiden Rusia Vladimir Putin mengatakan perang dan kekerasan yang terjadi antara Israel dan Palestina salah Amerika.
Baca Selengkapnya