Turki pecat 10 ribu PNS terkait kudeta militer
Merdeka.com - Pemerintah Turki memecat lebih dari 10 ribu pegawai negeri sipil (PNS) yang diduga kuat memiliki kaitan dengan Fethullah Gulen. Para PNS ini memiliki profesi sebagai akademisi, guru dan petugas kesehatan.
Seperti dilansir Reuters, Minggu, (30/10/2016), pemecatan tersebut sudah didasarkan pada aturan situasi darurat yang dikeluarkan belum lama ini. Presiden Tayyip Erdogan menegaskan pentingnya memusnahkan jaringan Gulen dari aparatus negara.
“Apa yang dilakukan pemerintah dan Erdogan lakukan saat ini adalah kudeta langsung terhadap supremasi hukum dan demokrasi,” kata Sezgin Tanrikulu, anggota parlemen dari Partai Rakyat Republik.
-
Siapa yang dipecat? Dari tujuh orang tersebut, dua orang polisi dipecat positif mengonsumsi narkoba.
-
Siapa yang dipecat dari pekerjaannya? Pada 19 September, bank tersebut mengumumkan pemutusan hubungan kerja Shi dan pengeluaran dirinya dari Partai Komunis China setelah dilakukan penyelidikan terkait masalah tersebut, menurut laporan dari media China, Securities Times.
-
Siapa polisi Nigeria yang dipecat? Ia memerintahkan pemecatan terhadap dua petugas yang diidentifikasi bernama Jimoh Lukman dan Kareem Fatai karena telah melakukan pemerasan uang.
-
Siapa yang dipecat Kejagung? Jaksa Agung ST Burhanuddin memecat Kajari Bondowoso, Jawa Timur Puji Triasmoro dan Kasie Pidsus Alexander Kristian Diliyanto Silaen karena diduga terlibat korupsi.
-
Siapa yang dipecat oleh PDIP? PDIP telah memecat Cinta Mega usai ketahuan diduga main judi slot Politikus PDIP Cinta Mega akhirnya dipecat oleh partai, usai ketahuan diduga bermain judi online slot saat rapat paripurna bulan lalu.
Berdasarkan peraturan terbaru, proses pemilihan rektor di universitas juga telah dihapuskan. Dengan demikian, Presiden Erdogan akan memilih secara langsung rektor berdasarkan nominasi dari Dewan Pendidikan Tinggi (YOK).
Polisi sebelumnya menggunakan peluru karet untuk membubarkan ratusan demonstran yang melawan penahanan mereka. Tak hanya itu, saksi menyatakan, layanan Internet pun lumpuh dalam beberapa hari ini.
Pemerintah Turki secara resmi telah menangkap lebih dari 37 ribu orang dan memberhentikan atau menangguhkan 100 ribu orang yang berprofesi sebagai PNS, hakim, jaksa, dan polisi. Kebijakan ini merupakan bagian dari tindakan keras untuk membasmi jaringan dan kelompok yang terkait dengan Fethullah Gulen.
Kawasan tenggara Turki diguncang kekerasan terburuk dalam beberapa dekade sejak gagalnya gencatan senjata antara negara dan Partai Pekerja Kurdistan, organisasi yang ditetapkan sebagai teroris oleh Turki, AS dan Uni Eropa.
Pasca kudeta militer, Presiden Erdogan langsung memberlakukan keadaan darurat pada Juli. Situasi ini kemudian diperpanjang tiga bulan sampai Januari.
Pemerintah Turki membutuhkan waktu lebih untuk menghadapi ancaman yang datang dari kelompok Gulen dan militan Kurdi. Selain itu, sebanyak 160 media telah ditutup. (mdk/che)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Meutya menegaskan, 10 pegawai Kementerian Komdigi yang terjerat kasus judi online telah dipecat.
Baca SelengkapnyaSebanyak 90 pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) diduga terlibat pungli di Rutan KPK bakal dipecat
Baca SelengkapnyaKabag Pemberitaan KPK, Ali Fikri enggan untuk membeberkan terkait identitas para pelaku yang terlibat pungli.
Baca SelengkapnyaDewan Pengawas KPK menyatakan ada 93 orang pegawai yang terlibat dalam rangkaian kasus pungutan liar di Rutan Cabang KPK.
Baca SelengkapnyaMenurut Harli, penarikan 10 jaksa itu dalam rangka penyelenggaraan kedinasan.
Baca SelengkapnyaPer Selasa 16 Juli 2024 total ada 107 guru honorer yang dipecat.
Baca SelengkapnyaPenghasilan yang diterima mencakup gaji pokok, tunjangan keluarga, tunjangan pangan, dan tunjangan kemahalan umum jika ada.
Baca SelengkapnyaAnggota dewan menyesalkan adanya pemecatan serentak.
Baca SelengkapnyaSepuluh jaksa tersebut sudah dalam 10 tahun berdinas di KPK
Baca SelengkapnyaMenurut Iman, pemberitahuan cleansing guru honorer itu dibagikan dalam bentuk formulir.
Baca SelengkapnyaKeputusan pemecatan itu diambil berdasarkan hasil pemeriksaan hukuman disiplin terhadap pegawai negeri sipil KPK yang telah selesai dilakukan pada 2 April 2024.
Baca SelengkapnyaData ribuan guru honorer di Jakarta itu didapat dari penambahan yang terakumulasi sejak 2016.
Baca Selengkapnya