TV pemerintah: Rusia bisa mengubah Amerika jadi abu radioaktif
Merdeka.com - Seorang pembawa acara berita terkemuka di televisi pemerintah Rusia dua hari lalu menggambarkan Rusia sebagai satu-satunya negara mampu mengubah Amerika Serikat menjadi 'abu radioaktif', dalam sebuah komentar provokatif saat ketegangan terkait referendum Krimea memuncak.
"Rusia adalah satu-satunya negara di dunia yang realistis mampu mengubah Amerika menjadi abu radioaktif," kata Dmitry Kiselyov, saat membawakan acara berita mingguannya di televisi dikendalikan negara, Rossiya 1, seperti dilansir situs the Times of Israel, Selasa (18/3).
Kiselyov membuat komentar itu untuk mendukung pendapatnya menyebut Amerika dan Presiden Barack Obama masih hidup dalam ketakutan dari Rusia dipimpin Presiden Vladimir Putin di tengah krisis Ukraina.
-
Apa yang ditemukan di Krimea? Sebuah cangkir beling langka dengan desain sangat indah dari zaman Romawi kuno ditemukan di Krimea.
-
Apa yang terjadi di Kharkiv? Video menunjukkan momen sebuah bom berpemandu Rusia menghantam sebuah gedung apartemen di #Kharkiv,' demikian dikutip dari keterangan video.
-
Apa yang diklaim oleh Boris Kipriyanovich? Seorang anak ajaib asal Rusia mengklaim di depan umum bahwa dia berasal dari planet Mars.
-
Kenapa serangan terjadi di Kharkiv? Lebih dari dua tahun setelah invasi Rusia, serangan rudal dan pesawat nirawak telah melumpuhkan kapasitas pembangkit listrik Ukraina dan memaksa ibu kota Kyiv untuk memberlakukan pemadaman listrik dan mengimpor pasokan dari Uni Eropa.
-
Kapan serangan Rusia di Kharkiv? Bom yang ditargetkan di salah satu apartemen kota terekam kamera CCTV.Dalam rekaman tersebut, terungkap detik-detik menjelang bom menghantam sudut kota. Bahkan, nyawa seorang wanita nyaris melayang saat tengah berjalan di dekat wilayah sasaran.
-
Siapa yang diserang di Kharkiv? Bom yang ditargetkan di salah satu apartemen kota terekam kamera CCTV.Dalam rekaman tersebut, terungkap detik-detik menjelang bom menghantam sudut kota. Bahkan, nyawa seorang wanita nyaris melayang saat tengah berjalan di dekat wilayah sasaran.
Program acaranya itu disiarkan saat hasil jajak pendapat referendum pertama dipublikasikan, yang menunjukkan mayoritas dari warga Krimea memilih untuk memisahkan diri dari Ukraina dan bergabung dengan Rusia.
Saat itu Kiselyov berdiri di studio, di depan sebuah gambaran awan bekas ledakan menyerupai jamur raksasa yang dihasilkan setelah sebuah serangan nuklir, dengan kata-kata 'menjadi abu radioaktif'.
"Warga Amerika sendiri menganggap Putin sebagai seorang pemimpin yang lebih kuat daripada Obama," ujar dia, sambil menunjuk ke sebuah hasil jajak pendapat yang kemudian muncul di layar televisi.
Kiselyov telah mendapat reputasi sebagai salah satu pembawa acara berita televisi paling provokatif di Rusia, terutama dengan seringnya dia berkomentar secara terang-terangan terkait homofobia.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Amerika Serikat (AS) cemas melihat rencana Rusia mau meletakan senjata nuklir di luar angkasa.
Baca SelengkapnyaPresiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan Amerika Serikat agar tidak menyebarkan rudal jarak jauh di Jerman.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat (AS) menuding satelit yang baru diluncurkan Rusia berbahaya. Begini alasannya.
Baca SelengkapnyaKonflik antara Rusia dan Ukraina telah memasuki fase yang lebih mengkhawatirkan, yang menimbulkan spekulasi mengenai kemungkinan terjadinya Perang Dunia 3.
Baca SelengkapnyaKadyrov membagikan video di media sosial yang menunjukkan dirinya mengendarai Tesla Cybertruck.
Baca SelengkapnyaBenarkah Presiden Putin berpidato dengan Bahasa Arab, simak penelusurannya
Baca SelengkapnyaSebelumnya FBI menuding ancaman bom di TPS saat pemilu presiden berasal dari Rusia.
Baca SelengkapnyaRusia menyatakan bahwa doktrin nuklir terbarunya harus dipahami sebagai peringatan bagi negara-negara Barat.
Baca SelengkapnyaSetelah 30 menit melakukan penerbangan, Putin memuji TU-160M sebagai pesawat yang andal dan modern.
Baca SelengkapnyaRusia diduga memakai rudal buatan Korea Utara itu untuk menggempur wilayah Kharkiv, Ukraina beberapa hari yg lalu.
Baca SelengkapnyaMegawati tak ingin Indonesia berkonflik dengan negara-negara yang ada di Asia Tenggara lainnya.
Baca SelengkapnyaPresiden Rusia Vladimir Putin mengatakan perang dan kekerasan yang terjadi antara Israel dan Palestina salah Amerika.
Baca Selengkapnya