Twitter dan Facebook Hapus Unggahan Kedutaan Rusia Soal Pengeboman RS di Mariupol
Merdeka.com - Twitter dan Facebook menghapus unggahan Kedutaan Besar Rusia di Inggris terkait pengeboman rumah sakit anak dan bersalin di Mariupol karena melanggar ketentuan dengan menyangkal peristiwa kekerasan, seperti disampaikan kedua perusahaan ini pada Kamis.
Tiga orang termasuk seorang anak tewas dalam serangan udara yang menghantam rumah sakit itu pada Rabu, yang disampaikan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy pada Kamis.
"Kami mengambil tindakan penegakan terhadap Tweet yang Anda rujuk karena melanggar Peraturan Twitter, khususnya kebijakan Perilaku Kebencian dan Perilaku Menyesatkan kami terkait dengan penolakan peristiwa kekerasan," jelas juru bicara Twitter, dilansir Reuters, Jumat (11/3).
-
Siapa yang mengorbankan anak-anak? Sebagai pusat kekuasaan utama di Mesoamerika pra-Hispanik, Chichén Itzá terkenal dengan tradisi berdarahnya, penduduk masa ini juga mengorbankan kerabat termasuk saudara kandung khususnya laki-laki.
-
Siapa yang menjadi korban tewas? Korban meninggal dunia:1. Catur Pancoro (47) warga Tulangan, Sidoarjo.2. Hadi umar F (21), warga Mojo Lebak Mojokerto.3. Aditya Sapulete (38), warga Cungkup Pucuk, Lamongan.
-
Siapa yang menjadi korban serangan? Menurut informasi, suara tersebut berasal dari bom yang diledakan oleh Israel dan menargetkan para pengungsi yang berada di bangunan tersebut.
-
Siapa yang diserang di Kharkiv? Bom yang ditargetkan di salah satu apartemen kota terekam kamera CCTV.Dalam rekaman tersebut, terungkap detik-detik menjelang bom menghantam sudut kota. Bahkan, nyawa seorang wanita nyaris melayang saat tengah berjalan di dekat wilayah sasaran.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
Salah satu ciutan @RussianEmbassy mengunggah foto dengan cap merah dengan keterangan "palsu" dan mengatakan rumah sakit itu tidak beroperasi dan digunakan oleh angkatan bersenjata Ukraina.
Rusia mengubah sikapnya atas pengeboman rumah sakit, dengan sejumlah pernyataan beragam yang menyimpang antara penyangkalan agresif dan seruan Kremlin untuk memberikan fakta yang jelas.
Moskow mengambil tindakan keras terhadap platform teknologi selama invasi ke Ukraina, yang disebut "operasi khusus," termasuk membatasi Twitter dan memblokir Facebook.
Twitter juga meluncurukan situs versi privasi terlindungi, yang dikenal sebagai "onion service", yang bisa diakses melalui web gelap dan bisa melewati pembatasan.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Rusia menghujani Kiev dan kota lain di Ukraina dengan puluhan rudal pada 8 Juli 2024. Salah satu serangannya menghancurkan sebuah rumah sakit anak.
Baca SelengkapnyaSebanyak 20 orang termasuk dua anak-anak tewas dan 111 orang luka-luka usai serangan Ukraina.
Baca SelengkapnyaIni menjadi serangan paling mematikan di Kharkiv sejak Rusia menginvasi Ukraina pada Februari 2022 lalu.
Baca SelengkapnyaSetidaknya 144 drone tempur meluncur dari Ukraina ke sejumlah wilayah Rusia, termasuk Ibu Kota Moskow.
Baca SelengkapnyaTeror tiga drone di Kota Moskow, Rusia telah merusak dua gedung perkantoran.
Baca SelengkapnyaBabak Belur, Begini Wajah Para Tersangka Penembakan Massal di Gedung Konser Rusia
Baca SelengkapnyaNyawa seorang wanita nyaris melayang saat tengah berjalan di dekat wilayah sasaran.
Baca SelengkapnyaDua bayi tersebut lahir pada Sabtu (10/8) di kota Deir al-Balah diberi nama Aysel dan Asser.
Baca SelengkapnyaVIDEO Bayi di Gaza Selamat Setelah Dilahirkan dari Rahim Ibunya yang Tewas dalam Serangan Israel
Baca SelengkapnyaSejumlah rumah sakit menjadi target serangan pasukan penjajah Israel selama agresinya di Jalur Gaza, Palestina.
Baca SelengkapnyaAksi ini sebagai bentuk duka cita atas tragedi penembakan di Crocus City Hall, Moskow, yang menewaskan 143 orang.
Baca SelengkapnyaDPR mengutuk aksi penembakan massal gedung konser di Moskow, Rusia
Baca Selengkapnya