Twitter hapus jaringan bot pendukung Saudi dalam kasus hilangnya Khashoggi
Merdeka.com - Twitter kemarin menghapus jaringan bot yang mendukung Arab Saudi dalam kasus hilangnya jurnalis Jamal Khashoggi dalam sepekan terakhir.
Twitter mendeteksi adanya sejumlah bot kemarin saat NBC News menampilkan ratusan akun dengan tweet dan retweet berisi cuitan pro-Saudi yang sama pada saat yang sama.
Dilansir dari laman NBC News, Jumat (19/10), Daftar ini dibuat oleh Josh Russell, seorang ahli teknologi informasi profesional yang berada di Indiana yang sebelumnya telah mengidentifikasi kampanye pengaruh asing di Twitter dan Reddit.
-
Siapa yang viral di media sosial? Kisah pilu gadis ini mencuri perhatian publik di media sosial. Sejak pertama kali diunggah, videonya sudah mendapat 34 ribu tanda suka.
-
Siapa yang menyebarkan hoaks ini? 'Berita yang menyebar itu adalah hoaks yang sengaja dihembuskan oleh OPM dan simpatisannya. Justru saat ini aparat TNI dari Yonif 527 membantu melaksanakan pengamanan RSUD Madi Paniai karena adanya pengaduan dari masyarakat bahwa gerombolan OPM akan membakar RSUD tersebut,' katanya dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/5).
-
Siapa yang sering update media sosial? Media sosial, yang biasanya digunakan untuk berbagi cerita, seringkali membuat banyak orang penasaran dan bertanya-tanya tentang kehidupan mereka yang jarang memperbarui status di media sosial.
-
Siapa yang menyebarkan informasi hoaks itu? Yayuk memastikan akun Instagram bernama BP2MI dengan centang hijau yang menyebarkan informasi tersebut bukan akun resmi milik BP2MI.
-
Apa yang viral di media sosial? Sontak saja, momen tersebut menjadi sorotan hingga viral di media sosial.
Seorang karyawan Twitter yang menolak diketahui identitasnya mengatakan perusahaannya mendeteksi operasi akun bot dan telah menangguhkan lebih banyak akun pro-Saudi sebelum mereka ketahuan oleh para peneliti.
Karyawan tersebut juga mengatakan bahwa akun-akun tersebut dihapus karena melanggar peraturan tentang spam, dan menyebutnya sebagai penghapusan operasi spam.
Twitter mengklaim telah bergerak menindak lanjuti bot jaringan serta membersihkan jutaan akun palsu.
Beberapa akun bot mengunggah tweet dengan tagar dalam bahasa Arab yang menjadi trending dunia pada hari Minggu. Tagar tersebut bila diterjemahkan berarti ‘#Kami_Semua_Percaya_Mohammad_Bin_Salman’.
Akun-akun bot selama satu pekan terakhir membuat pesan yang mengajak para pengguna Twitter untuk ragu mengenai berita yang melaporkan bahwa Khashoggi dibunuh di konsulat Saudi di Turki pada 2 Oktober.
Ben Nimmo, seorang senior di Laboratorium Forensik Digital Atlantic Council, yang melacak kesalahan informasi online, mengatakan bahwa cara pengoperasian bot itu memungkinkan mereka untuk 'tidak terlacak radar'. Hal ini menunjukkan bagaimana kelompok di balik bot Twitter itu telah beradaptasi untuk menghindari larangan.
"Mereka mengunggah hal yang sama pada waktu yang sama berulang-ulang, itu adalah jaringan bot," kata Nimmo, yang dilansir dari NBC News, Jumat, (19/10).
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Arab Saudi menghukum mati seorang kritikus pemerintah yang mengungkap dugaan korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia melalui media sosial.
Baca SelengkapnyaSaudi Tangkapi Warga yang Kritik Israel Soal Gaza di Dunia Maya
Baca SelengkapnyaKonsul Jenderal RI Jeddah tengah menelusuri keberadaan jemaah yang menjadi korban.
Baca SelengkapnyaKJRI Jeddah Cari Rombongan Jemaah Korban Penipuan Selebgram Penjual Visa Haji Palsu
Baca SelengkapnyaGhufron menyebut, pada Jumat malam bukan hanya dirinya yang mendapat teror berupa karangan bunga, melainkan juga pejabat struktural dan pimpinan KPK lainnya.
Baca SelengkapnyaDia mengaku akun media sosoal Twitternya itu bukan akun yang aktif. Sehingga jarang membukanya.
Baca SelengkapnyaYusron mengatakan terdapat jamaah yang diduga menjadi korban dari selebgram tersebut.
Baca SelengkapnyaPenangkapan dua mantan personel tersebut terjadi atas laporan berbagai kejahatan militer pada September 2017.
Baca SelengkapnyaKominfo telah memblokir akun-akun yang terindikasi menyebar paham radikalisme.
Baca SelengkapnyaAl-Arabiya sejak lama dituding pro-Israel dalam peliputannya.
Baca SelengkapnyaJemaah umrah asal Aljazair dan Inggris mengaku ditangkap oleh otoritas Saudi ketika menunjukkan solidaritas dan berdoa untuk warga Gaza di Palestina.
Baca SelengkapnyaSebuah data menyoroti peningkatan moderasi konten di bawah kepemimpinan Elon Musk, meskipun platform tersebut mengklaim mendukung kebebasan berbicara.
Baca Selengkapnya