Ulama Saudi penulis buku La Tahzan ditembak simpatisan ISIS
Merdeka.com - Ulama kondang Arab Saudi, Syekh Aidh Al-Qarni, berhasil selamat dari upaya pembunuhan. Dia ditembak beberapa kali oleh seorang pria setelah berceramah di auditorium Universitas Negeri Mindanao di Kota Zamboanga, Filipina. Pelaku penembakan tewas ditembak polisi yang mengawal Qarni, sedangkan dua orang yang diduga terlibat langsung ditangkap.
Al Arabiya melaporkan, Kamis (3/3), polisi menemukan petunjuk soal kelompok yang berusaha membunuh penulis buku motivasi agama 'La Tahzan' itu. Si penembak adalah pelajar 21 tahun, warga asli Filipina. Diduga dia adalah mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Mindanao.
J.M Berger, selaku pengamat Ekstremisme Universitas George Washington, meyakini Syekh Qarni ditembak oleh simpatisan ISIS. Sang ulama populer ini sejak lama menyuarakan penolakan terhadap gagasan khilafah Islamiyah. Syekh Qarni beberapa bulan lalu, melalui akun Facebook-nya, secara terbuka lebih mendukung Jabhat al-Nusra - organisasi dekat dengan Al Qaidah - yang membuka front peperangan melawan pemerintah Suriah.
-
Kapan kejadian penembakan itu? Benyamin, salah seorang Ketua RT di Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara menjadi korban penembakan air softgun saat menggagalkan aksi pencurian sepeda motor, Senin (15/1).
-
Di mana peristiwa penembakan terjadi? Dalam video tersebut tampak empat pemuda berjalan di antara reruntuhan di daerah Al-Sika di Khan Younis, Jalur Gaza selatan pada awal Februari lalu. Daerah ini hancur akibat pengeboman dan operasi militer Israel.
-
Siapa yang menjadi korban serangan udara di masjid? Serangan itu menewaskan 30 orang dan melukai puluhan lainnya, termasuk anak-anak.
-
Siapa korban penembakan? Kabag Ops Polres Solok Selatan AKP Dadang Iskandar tega menembak mat temannya sendiri, Kasat Reskrim Solok Selatan AKP Ryanto Ulil Anshar.
-
Siapa yang memimpin penyerangan Masjidil Haram? Juhayman al-Otaybi adalah seorang militan Islam yang memimpin kelompok pemberontak yang merebut Masjidil Haram di Kota Makkah, Arab Saudi pada 20 November 1979.
-
Kapan kejadian penembakan terjadi? Tragedi itu terjadi di halaman parkiran Mapolres Solok Selatan pada Jumat (22/11) sekira pukul 00.15 WIB.
ulama Saudi Penulis La Tahzan Aidh Al-Qarni (c) 2016 Al Arabiya
Nama Syekh Qarni pernah masuk majalah propaganda ISIS, Dabiq, sebagai sosok yang pantas dibunuh karena dinilai menyebarkan ajaran sesat.
Selain Qarni, pelaku ikut menembak Diplomat Saudi untuk Filipina, Syekh Turki Assaegh. Keduanya selamat dari luka-luka kritis, dan kini dibawa ke Ibu Kota Manila untuk perawatan lebih lanjut.
"Korban menderita beberapa luka tembak, seperti di bahu kanan, lengan kiri, dan dada," kata Juru Bicara Senior Kepolisian Inspekitur Helen Limen Galves.
Berikut video detik-detik penembakan sang ulama itu, ketika iring-iringan mobilnya baru berjalan keluar kampus:
(mdk/ard)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Viral video merekam ibunda mendiang Imam Masykur, Fauziah yang disumpah di atas Alquran.
Baca SelengkapnyaSaat mengucapkan sumpah, ibunda mendiang Imam Masykur, Fauziah berdiri di antara anggota TNI.
Baca SelengkapnyaTentara Israel ini melakukan pelecehan terhadap kitab suci umat Islam dengan tindakan tak pantas.
Baca SelengkapnyaSosok pria berkursi roda itu dianggap sebagai pemimpin perjuangan Palestina.
Baca SelengkapnyaInsiden penembakan terjadi pada Rabu (3/1) sekitar pukul 06.15 waktu setempat.
Baca SelengkapnyaBerikut detik-detik seorang Syekh meninggal dunia saat memberikan kajian.
Baca Selengkapnya"Insya Allah hadir saksi 6 kakak ipar Praka RM. Kita jemput dari Lapas di Tangerang," kata Kaotmil II-07 Jakarta.
Baca SelengkapnyaPenganiayaan berujung kematian yang melibatkan tiga prajurit TNI terjadi di Tangerang Selatan belum lama ini.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini memiliki implikasi signifikan dalam sejarah Arab Saudi.
Baca SelengkapnyaHal itu disampaikan perwakilan keluarga usai menemani pemeriksaan Ibunda Imam Masykur, Fauziah di Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaPolisi ungkap detik-detik peristiwa tewasnya eks calon siswa Bintara Iwan oleh anggota TNI AL Serda Adan.
Baca SelengkapnyaKepala Pengadilan Militer akan menetapkan majelis hakimnya untuk menyidangkan kasus tersebut.
Baca Selengkapnya