Umat Katolik banyak tolak ajaran gereja soal aborsi, kontrasepsi
Merdeka.com - Dalam survei global dilakukan lembaga Bendixen & Amandi International Univision diterbitkan hari ini dinyatakan kebanyakan umat Katolik di seluruh dunia tidak setuju dengan ajaran gereja dalam hal perceraian, aborsi, dan kontrasepsi.
Survei itu juga menyatakan dua pertiga dari 12 ribu umat Katolik disurvei di 12 negara mayoritas berpenduduk Katolik mengatakan mereka setuju dengan pimpinan gereja dalam isu pernikahan sejenis, seperti dilansir surat kabar the Washington Post, Ahad (9/1).
Perbedaan cukup besar terlihat dari responden di sejumlah negara berkembang seperti di Afrika dan Asia dibanding negara-negara di Barat dan eropa, Amerika Utara, dan sebagian Amerika Latin. Di Afrika dan Asia umat Katolik cenderung masih setuju dengan ajaran gereja. Sedangkan di Barat, Eropa, dan Amerika warga Katolik lebih banyak menganggap ajaran gereja tidak bermoral.
-
Siapa yang merilis statistik agama dunia? Pada 18 Januari 2023 lalu, Statista Research Department merilis statistik agama di dunia.
-
Bagaimana survei ini dilakukan? Survei dilakukan di seluruh Indonesia melibatkan 1.262 responden secara nasional, dan 4.000 responden di Jawa.
-
Siapa yang nyoblos di TPS 12? Baru pagi-pagi hari, Gubernur DIY Sri Sultan HB X sudah hadir di TPS 12 Panembahan, Kecamatan Kraton, Kota Yogyakarta. Ia hadir bersama sejumlah anggota keluarga pukul 07.10 pagi.
-
Bagaimana cara survei dilakukan? Survei dilakukan dengan wawancara responden menggunakan telepon pada 23-24 Desember 2023.
-
Apa yang diukur dalam survei indikator? Lembaga Survei Indikator Politik merilisi hasil survei elektabilitas pasangan calon (paslon) pada Pilpres 2024.
-
Bagaimana metode survei Litbang Kompas? Survei dilakukan Litbang Kompas pada 29 November hingga 4 Desember 2023 terhadap 1.364 responden yang dipilih secara acak. Metode penelitian yaitu dengan metode pencuplikan sistematis bertingkat di 38 provinsi di Indonesia. Sementara tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error penelitian +-2,65 persen.
Pada jajak pendapat itu disebutkan sebanyak 30 persen umat Katolik di negara-negara Eropa dan 36 persen di Amerika setuju dengan larangan pendeta atau pastor perempuan. Sementara di Afrika dan di Filipina sebanyak 80 persen dan 76 persen mendukung larangan itu.
Sekitar 40 persen penganut katolik di Amerika Serikat menentang pernikahan sejenis, sedangkan di Afrika angka itu mencapai 99 persen.
"Gereja kini sudah kehilangan kuasanya untuk mendikte perbuatan umat Katolik," kata Ronald Inglehart, presiden pendiri lembaga survei global.
Paus Fransiskus yang baru terpilih sebelas bulan lalu tampaknya menarik perhatian 1,2 miliar penganut Katolik. Dia lebih memilih gaya kepemimpinan inklusif yang merangkul semua kalangan. Survei itu menunjukkan umat Katolik menyukai gaya kepemimpinannya.
(mdk/fas)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melansir dari World Population Review, ada sekitar 2,38 miliar orang penganut agama Kristen di dunia.
Baca SelengkapnyaSurvei Global: 1 dari 3 Orang di Dunia Boikot Produk karena Perang Israel di Gaza, Termasuk Orang Indonesia
Baca SelengkapnyaHasil Survei Litbang Kompas menyatakan, sebanyak 63,7 persen responden menyetujui agar praktik politik dinasti dibatasi.
Baca SelengkapnyaDengan beragamnya agama di seluruh dunia, masing-masing memiliki keunikan dalam teologi, praktik, dan nilai-nilai moral yang diterapkan. Yuk simak selengkapnya!
Baca SelengkapnyaProtestanisme menolak beberapa ajaran dan praktik Gereja Katolik Roma pada abad ke-16 di Eropa.
Baca SelengkapnyaSurvei: Mayoritas Kaum Muda Inggris Menilai Israel "Seharusnya Tidak Ada"
Baca SelengkapnyaPihak terkait diminta tidak hanya fokus pada aspek medis, tetapi melibatkan lembaga-lembaga keagamaan dalam proses konsultasi dan pengambilan keputusan.
Baca Selengkapnya