Uni Eropa kecam serangan bom di Kampung Melayu
Merdeka.com - Bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta Timur, terjadi pada Rabu (24/5) malam dan menewaskan tiga orang polisi. Insiden itu mengundang kecaman dari berbagai kalangan tak terkecuali dunia internasional. Delegasi Uni Eropa juga mengecam serangan teroris di tempat tersebut.
"Delegasi Uni Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam serta Kedutaan Besar Negara-negara Anggota Uni Eropa mengecam serangan teroris yang terjadi di Jakarta Timur pada tanggal 24 Mei lalu," demikian pernyataan Uni Eropa diterima merdeka.com, Jumat (26/5).
Selain itu, Uni Eropa juga menyampaikan rasa duka cita untuk para korban serta keluarga yang ditinggalkan akibat serangan teroris yang tak berperikemanusiaan itu.
-
Dimana kejadian pembunuhan terjadi? Kejadian itu mengudang perhatian yang kemudian neneknya keluar dari kamar.'Juga ditusuk oleh terduga pelaku saat keluar. (Urutannya) Bapaknya. Bapaknya, neneknya, baru ibunya,' ujar dia.
-
Siapa yang tewas dalam penyerangan KKB? Berdasarkan hasil investigasi, personel OPM yang tewas adalah Engabub.
-
Dimana pembunuhan terjadi? Polisi telah mengamankan sejumlah barang bukti dari tempat kejadian, termasuk parang yang diduga digunakan dalam pembunuhan, serta baju, sprei, dan bantal yang masih berlumuran darah.
-
Siapa korban pembunuhan? Pelaku ditangkap oleh tim gabungan Resmob Polrestabes Semarang dan Jatanras Polda Jateng di hari yang sama dengan kejadian yaitu Senin (24/7). “Jadi kejadian jam 03.00 wib. Pelaku kami tangkap dalam pelariannya di Solo Jateng pukul 06.00 Wib.“
-
Di mana kejadian pembunuhan terjadi? Warga Taroada, Kecamatan Turikale, Kabupaten Maros Sulawesi Selatan digegerkan dengan penemuan mayat bapak dan anak dalam kondisi bersimbah darah, Kamis (6/12).
"Kami juga menyampaikan bela sungkawa kepada keluarga dan rekan-rekan para korban serta pihak berwenang dan masyarakat Indonesia. Kami berharap semua yang terluka akibat serangan tersebut dapat segera pulih kembali," lanjut keterangan tersebut.
Tak hanya itu, Uni Eropa juga menyampaikan agar Indonesia tidak takut melawan terorisme yang telah meresahkan masyarakat.
"Kita semua harus bersatu melawan terorisme," tutup pernyataan tersebut.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diplomat Indonesia bersama dengan sejumlah diplomat negara lainnya menjadi korban serangan teroris saat dalam perjalanan menuju sebuah acara di Pakistan.
Baca SelengkapnyaKerusuhan itu terjadi akibat provokasi yang dilakukan sejumlah pihak saat mediasi berlangsung.
Baca SelengkapnyaPolisi ke depan lebih baik membawa pentungan seperti di negara maju.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, ia memastikan hingga kini belum ada peningkatan eskalasi ancaman teroris di Indonesia.
Baca SelengkapnyaUli enggan membeberkan perkembangan penyelidikan yang tengah dilakukan oleh Komnas HAM.
Baca SelengkapnyaTeror pertama bermula dari baku tembak yang menewaskan Bripda Alfandi Steve Karamoy.
Baca SelengkapnyaKetiga korban ditembak KKB pimpinan Egianus Kogoya
Baca SelengkapnyaTiga pelempar bom ke rumah Ketua KPPS di Pamekasan, Jatim, diringkus polisi.
Baca Selengkapnya"Kami tegaskan, dari hasil pemeriksaan, peristiwa penembakan ini tidak ditemukan motif politik dan tidak ada kaitan dengan politik."
Baca SelengkapnyaOrang tak dikenal melemparkan batu ke arah anggota yang bertugas. Beruntung, tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden ini.
Baca SelengkapnyaSelain ditetapkan sebagai tersangka, ketiganya juga telah dilakukan penahanan.
Baca SelengkapnyaIrwan dalam rapat kemudian memperlihatkan bukti rekaman cctv, ketika anggota Polisi R mencoba melerai percobaan tawuran
Baca Selengkapnya