UNICEF: Pandemi Sebabkan Anak-Anak Kehilangan Pendidikan Tak Tergantikan
Merdeka.com - Badan PBB untuk urusan anak-anak, UNICEF kemarin mengatakan penutupan sekolah karena pandemi Covid-19 menyebabkan anak-anak di seluruh dunia kehilangan pendidikan yang hampir tidak bisa tergantikan.
Lebih dari 616 juta siswa di dunia masih terdampak penutupan sekolah, bagian separuh atau sepenuhnya.
Laman Channel News Asia melaporkan, Selasa (25/1), menurut UNICEF, di banyak negara, jutaan anak yang kehilangan kesempatan untuk mendapatkan kemampuan dasar, mempengaruhi dampak kesehatan mental mereka dan membuat mereka berisiko mengalami penganiayaan dan kekurangan gizi.
-
Kenapa anak yang kekurangan nutrisi bisa berdampak buruk pada otak? Kekurangan nutrisi dapat memengaruhi ukuran otak. Terdapat beragam cara untuk meningkatkan kecerdasan anak. Selain kegiatan stimulasi, nutrisi yang tepat memainkan peran penting.
-
Apa dampak malnutrisi pada anak? Malnutrisi, khususnya stunting, berdampak langsung pada pertumbuhan dan perkembangan anak, yang dapat menghambat kemampuan mereka untuk mencapai potensi optimal.
-
Kenapa kekurangan gizi bisa pengaruhi kecerdasan anak? Otak memerlukan pasokan nutrisi yang memadai agar dapat berkembang dengan baik, terutama pada fase pertumbuhan awal anak. Ketidakcukupan zat gizi seperti protein, zat besi, dan beberapa vitamin dapat menghambat perkembangan kognitif serta memengaruhi kemampuan anak dalam belajar dan berkonsentrasi.
-
Kenapa anak bisa mengalami keterbelakangan mental? Penyakit ini dapat menyebabkan seorang anak belajar dan berkembang lebih lambat dibandingkan anak lain seusianya. Mereka membutuhkan waktu lebih lama untuk belajar berbicara, berjalan, berpakaian, atau makan tanpa bantuan, dan biasanya akan mengalami kesulitan saat belajar di sekolah.
-
Kenapa kurang gizi bisa pengaruhi kecerdasan anak? Nutrisi yang cukup sangat penting bagi perkembangan otak, terutama pada masa awal pertumbuhan. Ketidakcukupan asupan nutrisi, seperti protein, zat besi, dan vitamin tertentu, dapat menghambat perkembangan kognitif anak dan berdampak negatif pada kemampuan belajar serta konsentrasi mereka.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
"Sederhananya, kita mengalami kehilangan pendidikan pada anak-anak dalam skala yang tidak tergantikan," kata Kepala Pendidikan UNICEF Robert Jenkins dalam pernyataan setelah hampir dua tahun pandemi.
Membuka kembali sekolah saja masih tidak cukup, kata dia. Jenkins menyerukan ada dukungan tambahan untuk memulihkan hilangnya pendidikan pada anak-anak.
UNICEF melaporkan, penutupan sekolah membuat 70 persen anak usia 10 tahun tidak bisa membaca atau memahami kalimat sederhana. Angka itu naik dari 53 persen pada sebelum pandemi di negara berpenghasilan menengah ke bawah.
Di Ethiopia misalnya, anak-anak sekolah dasar hanya mampu mempelajari 30-40 persen materi pelajaran matematika dibanding jika mereka menjalani sekolah normal, kata UNICEF.
Di negara kaya pun demikian. Di Amerika Serikat hilangnya pendidikan terlihat di sejumlah negara bagian termasuk Texas, California, Maryland.
Anak putus sekolah juga menjadi masalah. Di Afrika Selatan, ada sekitar 400-500 ribu siswa harus putus sekolah, menurut data sejak Mei 2020 hingga Juli 2021.
Pada akhirnya penutupan sekolah karena pandemi ini menyebabkan lebih dari 370 juta anak di seluruh dunia tidak mendapat bekal makanan yang sepatutnya bagi kebutuhan nutrisi sehari-hari mereka.
(mdk/pan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Survei pada 2023 menunjukkan kesehatan mental generasi Z lebih rentan atau rapuh dibandingkan dengan generasi milenial dan boomers.
Baca SelengkapnyaPerang genosida Israel di Jalur Gaza telah berlangsung selama delapan bulan.
Baca SelengkapnyaAnak-anak korban perang menerima dampak psikologis yang memprihatinkan
Baca SelengkapnyaBerikut data mencengangkan soal balita di Gaza yang diungkapkan oleh WHO.
Baca SelengkapnyaKPAI menyebut jumlah anak putus sekolah di Sumatera Utara (Sumut) menempati posisi kedua secara nasional.
Baca SelengkapnyaKondisi kesehatan mental punya dampak yang signifikan terhadap perkembangan anak muda.
Baca SelengkapnyaIronisnya ratusan anak di ibu kota Provinsi Banten itu alami putus sekolah.
Baca SelengkapnyaAnak zaman sekarang cenderung lebih mudah mengalami kecemasan dibanding di masa lalu karena sejumlah hal.
Baca SelengkapnyaPara orang tua sangat penting untuk mengetahui ciri-ciri stunting pada anak dan cara mencegahnya sebelum terlambat.
Baca SelengkapnyaSementara untuk kerugian keuangan negara masih dalam formulasi penyidik bersama pihak terkait.
Baca SelengkapnyaMasalah malnutrisi masih mengancam masa depan Indonesia. Penting untuk mengetahui cara pencegahan dan penanganannya.
Baca SelengkapnyaMemburuknya polusi udara yang terjadi di sejumlah kota besar bisa menjadi penghambat tumbuh kembang anak.
Baca Selengkapnya