Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Universitas Oxford Uji Coba Obat Ivermectin untuk Pengobatan Covid-19

Universitas Oxford Uji Coba Obat Ivermectin untuk Pengobatan Covid-19 obat Ivermectin. ©2021 Merdeka.com

Merdeka.com - Universitas Oxford meluncurkan uji coba klinis untuk menguji apakah Ivermectin ampuh mengobati penyakit yang disebabkan infeksi virus corona atau Covid-19. Obat ini biasanya digunakan untuk mengobati penyakit yang disebabkan infeksi parasit, termasuk onchocerciasis atau 'river blindness' karena cacing nematoda Onchocerca volvulus.

Tapi penggunaan Ivermectin untuk mengobati Covid masih kontroversial, dan Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) menyarankan untuk tidak menggunakannya di luar uji klinis acak.

Meskipun dipromosikan sebagai obat untuk Covid di beberapa negara, seperti Brasil, sebagian besar studi ilmiah tentang efektivitasnya melibatkan eksperimen yang tidak terkontrol dengan baik atau sejumlah kecil peserta. Ada sedikit bukti terkait kemanjuran obat tersebut.

Penelitian menunjukkan Ivermectin dapat membunuh virus corona SARS-CoV-2 dalam sel yang tumbuh di laboratorium dan pada tikus hidup (tetapi hanya pada dosis tinggi yang dapat menjadi racun bagi manusia), sementara studi observasional terhadap orang yang sudah menggunakan obat menunjukkan kemungkinan efektif untuk Covid — tetapi penelitian tersebut tidak mengontrol faktor pembaur seperti ketika orang sengaja memilih obat, yang mengarah ke masalah seperti efek plasebo.

Dikutip dari laman Forbes, Kamis (24/6), percobaan skala besar Oxford akan melibatkan pemberian Ivermectin kepada orang tua dan orang dewasa yang mewakili riwayat penyakit. Dengan membandingkan peserta tersebut dengan pasien yang menerima perawatan standar dari National Health Service (NHS) Inggris, penelitian ini bertujuan untuk mengungkapkan apakah obat tersebut membantu orang keluar dari rumah sakit.

Seperti obat terkenal lainnya, termasuk hydroxychloroquine dan Remdesivir, orang saat ini menggunakan Ivermectin untuk tujuan yang tidak ditentukan pada label obat. Penggunaan di luar label seperti itu termasuk pemborosan uang jika obatnya tidak efektif, dan berpotensi berbahaya jika seseorang menggunakan obat itu alih-alih obat yang telah terbukti bekerja.

Penelitian Oxford adalah bagian dari proyek yang lebih luas yang disebut PRINSIP (Platform untuk uji coba perawatan secara acak di komunitas untuk penyakit epidemi dan pandemi), yang mencoba menemukan perawatan untuk Covid-19 dari rumah dengan merekrut peserta melalui situs webnya dan pasien dari dokter praktek.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP